Gunung Tangkubanparahu Erupsi

Hati-hati Abu Vulkanik Letusan Gunung Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Beberapa Dampaknya

Abu vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus memiliki kandungan seperti silika, mineral, dan bebatuan.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu 

TRIBUNCIREBON.COM - Gunung Tangkubanparahu yang berada di wilayah Bandung Utara, sebagian masuk ke Kabupaten Bandung Barat dan sebagian lagi Kabupaten  Subang, erupsi, Jumat (26/7/2019) sore. Letusan menyebabkan kolom abu setinggi 200 meter dan menimbulkan kepanikan terhadap para pengunjung yang tengah berwisata ke Tangkubanparahu.

Semburan abu letusan diterbangkan angin dan mencapai pusat Kota Lembang di sebelah selatan gunung yang berjarak sekitar 2 km dari Kawah Ratu, kawah besar Gunung Tangkubanparahu yang meletus. 

Gundukan abu vulkanik terlihat di kaca-kaca mobil yang tengah parkir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawasan Gunung Tangkubanparahu.

Walau hanya berupa debu, abu vulkanik ternyata memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

Abu vulkanik yang mengebul di gunung Tangkuban Parahu
Abu vulkanik yang mengebul di gunung Tangkuban Parahu (BNPB)

Abu vulkanik merupakan bagian dari material vulkanik yang biasanya disemburkan ke udara pada saat gunung berapi mengalami erupsi.

Dampak abu vulkanik umumnya tidak hanya dirasakan oleh mahluk hidup yang tinggal di sekitar gunung berapi itu saja, terkadang abu vulkanik dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer.

Pada saat Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang meletus pada tahun 2014, abu vulkaniknya berhembus hingga ke Surabaya dan Yogyakarta yang jaraknya kurang lebih 200 KM dari pusat letusan.

Bahkan, di tahun 1982 Gunung Galunggung di Jawa Barat pernah mengalami erupsi dan abu vulkaniknya berhembus hingga ke Australia.

VIDEO Detik-detik Gunung Tangkuban Parahu Meletus, Warga Ketakutan, Terdengar Kalimat Allahu Akbar

4 Hari Lalu Sudah Ada Tanda Aktivitas Vulkanik, Gunung Tangkubanparahu Meletus

Bencana alam seperti meletusnya gunung berapi memang merupakan salah satu bencana alam yang kerap kali terjadi di Indonesia.

Letusan gunung berapi ini memang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan manusia, baik dari segi finansial, ekonomi, sosial, sampai pada kesehatan yang disebabkan oleh berbagai material seperti debu dan gas yang dikeluarkan dari dalam perut bumi.

Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus memiliki kandungan seperti silika, mineral, dan bebatuan.

Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluorida. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah dalam abu vulkanik ini.

Lantas, apakah ada bahaya abu vulkanik bagi mahluk hidup yang terpapar oleh abu tersebut? Tentu saja ada. Baca terus akan mengulas tentang 9 bahaya abu vulkanik bagi lingkungan dan kesehatan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

* Bahaya Abu Vulkanik Bagi Lingkungan 

1. Merusak tumbuhan

Dampak hujan abu bagi tumbuhan ternyata bukan sekedar mitos belaka. Tumbuhan yang terpapar abu vulkanik dalam waktu yang cukup lama dapat layu hingga mati. Pada dasarnya, abu vulkanik merupakan pasir atau serpihan material vulkanik.

Jika abu ini melapisi daun sebuah tumbuhan, secara tidak langsung daun tumbuhan itu akan menahan beban dari abu vulkanik yang melapisinya. Apabila daun terus menahan beban abu vulkanik, maka banyak daun yang tumbang lalu perlahan-lahan patah.

2. Menyebabkan gagal panen

Masih membahas seputar bahaya abu vulkanik bagi tumbuhan. Ternyata abu hasil erupsi gunung berapi tersebut dapat membuat sejumlah petani yang memiliki lahan persawahan di tempat yang terpapar abu vulkanik ini mengalami gagal panen.

Abu vulkanik yang menutupi tumbuhan membuat mulut daun tumbuhan itu tertutup dan tidak bisa memperoleh oksigen. Akibatnya, proses fotosintesis pun jadi terhambat dan lama kelamaan tumbuhan bisa mati karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Untuk mengantisipasi adanya gagal panen akibat paparan abu vulkanik, para petani harus segera menyiram tumbuhannya dengan air agar mulut daunnya tidak lagi tersumbat abu vulkanik.

Baca: Jangan Ngaku Perempuan Jika Belum Punya 5 Jenis Bra Ini, Apa Saja Sih?

3. Menutup sinar matahari

Letusan gunung berapi yang memuntahkan sejumlah material vulkanik ke udara ternyata dapat menghalangi atmosfer. Bisa Anda tebak bahwa selanjutnya sinar matahari akan terhalang lapisan abu vulkanik yang nampak menyelubungi atmosfer.

Peristiwa abu vulkanik yang menutupi sinar matahari ini memang tidak terlalu besar dampaknya. Hanya saja suhu di tempat yang sinar mataharinya terhalang abu vulkanik ini jadi lebih dingin. Di samping itu, segala kegiatan yang membutuhkan bantuan sinar matahari, seperti menjemur pakaian, jadi terhambat.

4. Membahayakan lalu lintas udara

Pernahkah Anda bertanya-tanya pada saat sebuah gunung meletus, mengapa bandar udara yang jaraknya cukup jauh dari gunung itu ditutup dan semua penerbangan dibatalkan? Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, abu vulkanik dapat berhembus cukup jauh dari tempat asalnya. Tentu saja abu vulkanik akan membuat cuaca seperti berkabut dan membuat jarak pandang pilot terbatas.

Selain itu, ada bahaya abu vulkanik lainnya yang lebih serius bagi lalu lintas udara. Mesin jet modern biasanya bekerja dengan menarik sejumlah udara masuk ke dalam mesin. Apabila mesin ini menarik udara yang mengandung abu vulkanik, maka abu vulkanik akan dipanaskan sampai suhu tinggi saat berada di dalam mesin.

Abu akan meleleh di dalam mesin sehingga membatasi aliran udara yang melewati mesin jet. Oleh karena itu, pada saat terjadi erupsi, beberapa bandara yang paling dekat dengan tempat kejadian itu akan ditutup untuk alasan keamanan.

5. Mengakibatkan kerusakan material di sekitarnya

Abu vulkanik mungkin dapat merusak daun tumbuhan. Namun, bisakah abu yang tampak ringan ini juga merusak material rumah atau bangunan apa saja yang ada di sekitarnya? Jawabannya adalah bisa. Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya bahwa abu vulkanik ternyata mengandung pasir, batuan kecil, dan batuan yang agak besar.

Paparan abu vulkanik ini dapat memperberat beban atap rumah Anda. Selanjutnya, bisa Anda tebak bahwa rumah lama kelamaan akan runtuh tidak kuat menahan beban dari abu vulkanik.

VIDEO Meletus Gunung Tangkubanparahu, Warga dan Pengunjung Panik, Abu Vulkanik Tutupi Setiap Sudut

* Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan Manusia dan Hewan

1. Meningkatkan potensi gangguan pernapasan

Dari semua dampak abu vulkanik, nampaknya dampak hujan abu bagi kesehatan yang paling ditakuti semua orang. Masalah yang paling sering ditimbulkan karena abu vulkanik adalah gangguan pernafasan.

Sejumlah penyakit seperti batuk, bronkitis, sesak nafas, dan sakit tenggorokan merupakan penyakit yang paling sering dialami oleh manusia yang terpapar abu vulkanik. Gangguan pernafasan akibat abu vulkanik harus diobati sesegera mungkin karena meskipun terlihat sepele masalah itu bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas, hingga penyempitan saluran napas yang dapat menyebabkan kematian sangat mungkin untuk terjadi. Gangguan pernafasan yang diakibatkan oleh abu vulkanik tentu harus cepat ditangani, karena sistem pernapasan merupakan salah satu hal vital yang menunjang hidup manusia.

Partikel abu yang sangat halus, tentu sangat mengganggu sistem pernafasan, khususnya bagi Anda yang telah memiliki permasalahan paru-paru. Selain itu, paparan abu vulkanik juga sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak, warga usia lanjut dan orang dengan penyakit paru kronis seperti asma.

2. Menyebabkan gangguan penglihatan

Bila dilihat sekilas abu vulkanik memang tampak seperi abu halus biasa. Namun, tahukah Anda bahwa abu vulkanik juga mengandung serpihan tajam yang dapat mengiritasi mata. Apabila mata Anda terpapar abu vulkanik ini, maka mata akan terasa gatal. Jika sudah terasa sangat gatal, maka mata akan memerah dan mengalami iritasi.

Masuknya benda asing pada mata seperti abu vulkanik dapat menyebabkan Anda mengalami iritasi, konjungtivitis (radang pada konjungtiva), abrasi kornea (goresan pada kornea).

Namun, ketika Anda  harus keluar saat di sekitar Anda sedang terpapar abu vulkanik, maka cobalah untuk memakai kacamata hitam untuk melindungi kedua mata Anda. Bila perlu sebaiknya jangan keluar rumah terlebih dahulu saat abu vulkanik masih bertebaran di mana – mana.

3. Mengakibatkan iritasi kulit

Anda mungkin bertanya-tanya mengenai hubungan antara bahaya abu vulkanik dengan iritasi kulit? Kasus abu vulkanik yang mengiritasi kulit memang jarang terjadi. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika Anda mencegahnya terlebih dahulu.

Abu vulkanik sejatinya bersifat asam. Tentu saja paparan abu vulkanik pada kulit secara langsung dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan kulit terasa gatal. Bila Anda harus keluar rumah saat abu vulkank menyebar di mana-mana, maka gunakan pakaian dan celana panjang. Jangan biarkan kulit sehat Anda teriritasi dengan paparan abu vulkanik.

UPDATE - Gunung Tangkubanparahu Erupsi, Dua Orang Dilarikan ke Klinik

4. Mematikan hewan yang hidup di sekitar gunung berapi

Ternyata bukan hanya manusia dan tumbuhan saja yang akan merasakan dampak abu vulkanik. Hewan yang tinggal di sekitar gunung berapi yang mengalami erupsi juga dapat mati saat ada paparan abu vulkanik itu. Mengapa hewan yang terpapar abu vulkanik bisa mati? Hal ini berlaku untuk hewan yang memakan tumbuhan, seperti sapi, kuda, dan rusa.

Jika tumbuhan sudah terutup oleh lapisan abu vulkanik, maka hewan tersebut terpaksa memakan tumbuhan yang sudah tercemar. Mengingat abu vulkanik ini mengandung sulfat, klorida, dan karbon dioksidan maka mahluk hidup yang menghirup udara dengan ketiga kandungan tersebut dapat mengalami gangguan pernafasan hingga kematian.

* Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kendaraan

Bagi benda seperti halnya kendaraan, abu tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan jika tidak segera dibersihkan.

General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, menjelaskan dibandingkan abu biasa, abu vulkanik memiliki perbedaaan. Butiran yang keluar dari gunung berapi itu disebutnya lebih berpotensi merusak kendaraan ketimbang abu biasa.

"Efeknya lumayan (signifikan) terhadap mobil, terutama part logam atau body lainnya (part krom dan lainnya). Biasanya abu gunung berapi mengandung asam yang sifatnya korosif," kata Iwan.

Lebih jauh, Iwan menjelaskan abu vulkanik bisa memicu kerusakan bukan hanya di bagian luar kendaraan, melainkan komponen lain seperti mesin. Jika dibiarkan terlalu lama, efek yang paling terlihat adalah baret dan karat.

"Yang terlihat efek karat, jika mobil terkena debu dan dibiarkan beberapa hari," ungkapnya.

Bila sudah terdapat baret dan karat pada ruang bakar seperti slinder, nantinya mesin kendaraan tidak bisa dinyalakan secara sempurna. Banyaknya baret atau karat, juga tergantung pada jumlah debu yang masuk.

"Kalau dinding silinder baret, kompresi bocor dong. Mesin jadi tidak benar hidupnya," kata Iwan. (*)

 Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Inilah Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan Dan Lingkungan Paska Letusan Gunung, https://kupang.tribunnews.com/2018/10/03/inilah-bahaya-abu-vulkanik-bagi-kesehatan-dan-lingkungan-paska-letusan-gunung?page=all.

Editor: OMDSMY Novemy Leo

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved