Gunung Tangkubanparahu Erupsi
4 Hari Lalu Sudah Ada Tanda Aktivitas Vulkanik, Gunung Tangkubanparahu Meletus
Gunung Tangkubanparahu yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019)
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
"Intinya tergantung kapan ada perubahan muka air tanah, yang naik turunnya muka air tanah bergantung musim, tapi ini semua baru dugaan, karena evaluasi dan analisis kami belum final," katanya.
Di samping itu, Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu memastikan kondisi gunung yang masuk wilayah Kabupaten Bandung Barat itu hingga saat ini kondisinya masih aman dan dalam kondisi normal.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu di Kabupaten Bandung Barat kembali meningkat, hal itu berdasarkan dari pengamatan visual Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) sebagai pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban, mengatakan saat ini wisatawan yang berkunjung tidak merasa khawatir atau terganggu dengan munculnya informasi tersebut.
"Kami juga memberikan pemahaman dan informasi kepada wisatawan seperti di pintu masuk atau di sekitar objek lokasi kawah. Tujuannya agar mereka merasa tenang dan nyaman serta tidak keliru dalam menyikapi informasi yang beredar," ujarnya saat dihubungi, Selasa (22/7/2019).
Menurutnya, saat ini kondisi Gunung Tangkuban Parahu dipastikan masih aman, hal tersebut dilihat dari kunjungan wisatawan yang hingga kini jumlahnya masih tetap normal seperti biasanya.
Ia mengatakan, selaku pengelola, PT GRPP selalu berusaha membuat wisatawan nyaman dan aman ketika berada di Gunung Tangkubanparahu dengan cara setiap hari petugas berkoordinasi dengan Seksi Vulkanologi yang posnya ada di kawasan Gunung Tangkubanparahu.
"Sejauh ini kondisi Kawah Ratu dan Kawah Upas stabil dan normal seperti biasanya, tidak ada peningkatan aktivitas seperti yang dikhawatirkan," katanya.
Sementara terkait dengan adanya larangan untuk mendekati Kawah Ratu, pihaknya telah membuat larangan mendekati kawah sejak lama karena sudah ada aturan yang harus dipatuhi wisatawan.
"Itu agar tidak terlalu jauh turun mendekati Kawah Ratu. Selama di bawah pengelolaannya, tidak pernah ada pendaki atau orang berkemah di Gunung Tangkubanparahu," ucapnya.
Larangan tersebut, lanjutnya, sudah berdasarkan SOP, dimana saat sore hari pintu tiket sudah ditutup, sehingga daerah atas atau kawah dipastikan tetap steril. (*)