Kisah Pak Tatang, Penderita Tuna Netra yang Mampu Membangun SLB untuk Anak-anak Disabilitas

di sekolah yang dibangunnya itu, para wali murid tidak dibebankan biaya. Mereka hanya membayar seikhlasnya

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Tatang (50), pendiri SLB ABCD Caringin. 

"SPP-nya kita berikan kebebasan ada Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, bahkan gratis dan tidak memaksa apalagi yang kurang mampu," ujarnya.

Bicara di Hadapan Santri Ponpes Lirboyo, Hotman Paris Beberkan Kasus Bau Ikan Asin

SLB ABCD Caringin sudah mempunyai 13 guru, lima PNS dan delapan guru sukarelawan termasuk Tatang yang masih sebagai guru honorer.

"Guru ada 13 , 5 PNS dan 8 sukarelawan, saya juga masih honor, usia saya padahal sudah 50 tahun," ujarnya.

Tatang mengaku biaya operasional sekolahnya itu hanya mengandalkan dari dana BOS dan sebagiannya dari dana itu dan patungan untuk membayar gaji para guru sukarelawan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved