Temukan 9 Ekor Macan Kumbang dan Tutul di Gunung Sawal, BKSDA Imbau Warga Tak Pasang Perangkap
Dari 9 ekor macan penghuni hutan Gunung Sawal yang terekam kamera pengintai tersebut sebagian besar adalah macan tutul tua yang disebut Si Abah
TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS - Pihak BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis telah menemukan 9 ekor macan kumbang dan macan tutul penghuni hutan suaka margasatwa Gunung Sawal. Keberadaan 9 ekor satwa yang dilindungi tersebut terlacak dari 18 kamera pengintai yang dipasang di titik-titik yang diperkirakan biasa dilalui macan penghuni hutan Gunung Sawal tersebut.
“Tahun 2016 hanya terlacak keberadaan 5 ekor macan, dan di tahun 2019 terlacak keberadaan 9 ekor macan baik itu macan kumbang atau macan tutul,” ujar Kepala Bidang BKSDA Wilayah III Jabar yang berkedudukan di Ciamis, Himawan Sasongko S.Hut MSc kepada Tribun dan wartawan lainnya, Jumat (5/7).
• Ada Apa? Edy Rahmayadi Mau Digugat Seorang PNS di Sumut, Ngaku Sudah Kirim Surat ke Jokowi
• Setelah Markobar dan Usaha Katering, Putra Sulung Jokowi Lebarkan Sayapnya Membuka Gerai Goola
Menurut Himawan dibanding yang terlacak tahun 2016 , pada tahun 2019 ini ada penambahan 4 ekor macanyang terlacak kamera pengintai. “Ke-4 ekor tersebut individu yang berbeda dari 5 macan yang terlacak tahun 2016,” katanya.
Ke-4 ekor macan yang baru terlacak tersebut masing-masing seekor macan kumbang dan 3 ekor macan tutul. Dengan rincian seekor macan kumbang (warna hitam) jantan dewasa, seekor macan tutul besar jantan, seekormacan tutul remaja betina dan seekor macan tutul remaja jantan. Pelacakan terakhir hasil rekaman kamera tertanggal 29/6 lalu.
“Diperkirakan populasi macan penghuni hutan Gunung Sawal lebih dari 9 ekor, karena titik semua titik terpasang kamera pengintai,” ujar Himawan usai memperlihatkan video dan foto-foto hasil rekaman kamera pengintai yang dipasang di hutan Gunung Sawal.
• VIRAL Seorang Istri Anggota TNI Menangis Sambil Selfie Melepas Suami Bertugas ke Perbatasan
• Sering Terjadi Tawuran, Polres Indramayu Bangun Pos dan Tugu Perdamaian di Perbatasan Dua Desa
Dari 9 ekor macan penghuni hutan Gunung Sawal yang terekam kamera pengintai tersebut menurut Himawan sebagian besar adalah macan tutul tua yang populer disebut Si Abah. Si Abah ini katanya memiliki tiga ekor betina yakni dua ekor macan tutul dan seekor macan kumbang. Dua ekor macan tutul remaja (seekor betina dan seekor jantan) yang terlacak kamera pengintai tersebut diduga adalah anaknya si Abah.
“Kedua ekor macan tutul remaja itu dan tiga ekor betina lainnya beberapa kali terlacak di kawasan jelajah si Abah,” katanya.
Daerah jelajah macan tutul si Abah kata Himawan hamper separuh luas hutan Suaka Margasatwa Gunung Sawal yang totalnya mencapai 5.400 hektar. Si Abah diperkirakan merupakan macan tutul “penguasa” hutan Gunung Sawal.
Si Abah kata Himawan merupakan macan tutul (Panthera pardus) yang usianya diperkirakan 10 tahun, pernah tertangkap masuk perangkap yang dipasang warga di Blok Cilumpang Dusun/Desa Cikupa Kecamatan Lumbung Ciamis, Jumat (28/9/2018). Macan dewasa yang kemudian diberi nama “Si Abah” tersebut dievakuasi ke Resort Wilayah XIX Gunung Sawal di Gunung Sawal.
Kondisinya cukup sehat, segar, dan tingkat stressnya sudah mulai menurut pasca masuk perangkap warga. Selera makannya masih tinggi, saat diberi ayam dan marmot hidup langsung disantap habis. Hanya sedikit luka lecet karena terlalu lama berada dalam kurungan besi. Kondisinya masih liar.

Setelah mendapat rekomendasi dari dokter hewan, si Abah dilepasliarkan dari kawasan hutan Blok Pasir Tamiang Cihaurbeuti Selasa (2/10/2018) pagi Sembilan bulan lalu.
Setelah Sembilan bulan kembali ke hutan habitatnya setelah dilepas liaran, kata Himawan, si Abah sudah pulih beraktivitas normal bertemu kembali dengan tiga ekor betinanya dan dua ekor anaknya.
Keberadan si Abah sangat sepesifik, menurut Himawan terlacak kamera dengan cirri khasnya biji salak (pelir)nya yang besar. Serta di lehernya dipasangi alat sensor radio collar saat pelepas liaran bulan November 2018 lalu.
Pelepasliaran si Abah ini, kata Himawan, berjalan sukses dan aktivitasnya terlacak dari kamera pengintai. Keberadaan 18 kamera pengintai tidak hanya berhasil melacak keberedaan si Abah, beserta tiga ekor betina dan dua ekor anaknya. Juga terlacak keberadaan tiga ekor macan lainnya.
“Total tahun 2019 ini terlacak keberadaan 9 ekor macan penghuni Gunung Sawal,” ujar Himawan yang memperkirakan hutan Gunung Sawal dihuni oleh 13 ekor macan, satwa langka yang dilindungi tersebut.