Kecelakaan di Tol Cipali
Amsor, Pemicu Kecelakaan di Tol Cipali Ternyata Idap Paranoid
Hal ini disampaikan Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono dalam konferensi pers.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Amsor (29), tersangka kecelakaan Tol Cipali yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, diduga alami gangguan kejiwaan.
Hal ini disampaikan Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono dalam konferensi pers.
AKBP Mariyono mengatakan, tersangka kecelakaan Tol Cipali tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan yang mengakibatkan dirinya secara spontan merebut kendali Sopir Bus.
"Hasil tim psikologis menyampaikan Amsor mengalami gangguan kejiwaan tertentu," ujar AKBP Mariyono saat ditemui di kantor Satreskrim Polres Majalengka saat konferensi pers, Jumat (21/6/2019).
Lanjut dirinya menjelaskan gangguan kejiwaan tersebut mengarah ke gangguan neorotik, psikotik, dan paranoid.
"Gangguan tersebut menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut," ucap AKBP Mariyono.
Diketahui, Amsor menjadi tersangka akibat dirinya nekat merebut kendali sang Sopir.
• Bandara BIJB Kertajati Seharga Rp 2,6 Triliun Belum Bisa Dipakai untuk Pemberangkatan Haji
Perbuatan tersebut membuat Bus kehilangan kendali dan menabrak 3 kendaraan yang berlawanan arah yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Akibat perbuatannya, Ansor akan dikenai tindak pidana dengan dijerat pasal 338 subsider Pasal 359 KUHP Pidana dengan ancaman 15 tahun penjara atau 5 tahun penjara.
Kecelakaan maut di Tol Cipali
Jajaran kepolisian masih mendalami motif penyerangan Amsor ke sopir Bus Safari di Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) KM 150.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, mengatakan, masih melakukan pemeriksaan intensif.
"Motifnya belum dapat dipastikan, masih kami periksa," kata Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.
Ia mengatakan, dari pemeriksaan awal Amsor hanya mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kenek bus itu.
Hal itu diketahui dari perbincangan telepon sopir dan kenek Bus Safari tersebut.
Amsor yang merasa terancam pun langsung mencoba mengambil alih kemudi.
"Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," ujar Rudy Sufahriadi.
Selain itu, pihaknya juga masih meminta keterangan terhadap saksi lainnya.
Karenanya, hingga kini belum dapat dipastikan motif Amsor nekat menyerang sopir bus sehingga mengakibatkan kecelakaan maut itu.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut itu terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka dan melibatkan empat unit kendaraan.
• Bus Damri Akan Berangkat ke Bandara Kertajati Setiap Dua Jam Sekali
• Selain Deddy Corbuzier yang Memutuskan Jadi Mualaf, 5 Atlet Dunia Ini Juga Pilih Memeluk Agama Islam
Di antaranya, Bus Safari berpelat nomor H 1469 CB, Mitsubishi Expander, Toyota Inova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA.
Peristiwa itupun mengakibatkan 12 orang tewas, 11 orang luka berat, 32 orang luka ringan, dan 6 orang selamat.
Daftar Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Irjen Pol Rudy Sufahriady sempat menjenguk korban kecelakaan maut di KM 150+900 Tol Cipali di RS Mitra Plumbon, Senin (17/6/2019).
Selain itu, ia juga mengecek lokasi kejadian.
Dalam kecelakaan tersebut, 12 orang meninggal.
Korban meninggal terdiri dari enam penumpang Expander, tiga penumpang Innova dan tiga penumpang bus Safari.
Adapun enam penumpang Expander yang meninggal dunia, dengan sumber dari Bid Humas Polda Jabar antara lain:
1. Heruman Taman (Sopir), 59 Tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat Taman Wisma Asri D 33 / 50, RT 01 RW 16, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
2. Rafi, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
3. Reza, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
4. Radit, 22 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
5. Dafa, 21 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
6. Irfan, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Identitas penumpang Innova yang meninggal:
7. Uki, 45 tahun, swasta, Desa Tarub, RT 10/05, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
8. Amar, 37 Tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
9. Daryono, 70 tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Adapun tiga korban lainnya yang meninggal dunia dari bus Dharma Raya masih didata oleh polisi.
Sementara itu, 11 penumpang luka berat antara lain, Amsor, Adi lasmanto, Budianto, Ari, Dwiyono, Falah, Susmiati, Arie, Arieza, Budianto, Ari Bunarto.
Tiga puluh dua orang lainnya mengalami luka ringan.(*)