PPDB SMA

TERUNGKAP! Orang Tua Calon Peserta Didik Berlomba Datang Ambil Antrean Saat PPDB Karena Alasan Ini

Terungkap! Orang Tua Calon Peserta Didik Berlomba Datang Ambil Antrean Saat PPDB Karena Alasan Ini

Tribun Jabar/Hilda
Suasana PPDB di SMAN 5 Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di hari pertama tak dapat dipungkiri selalu ramai.

Aksi para orang tua mendaftar lebih awal setiap tahunnya selalu terjadi nyaris di tiap sekolah yang mereka tuju.

Tak jarang sekolah menerima kedatangan pendaftar di hari pertama hingga membludak dan terjadi antrean panjang.

Sejumlah petugas pun heran, entah apa yang membuat animo para orang tua mendaftarkan sekolah itu ramai.

Sudah barang tentu alasan setiap orang tua datang lebih awal karena ingin memberikan pilihan kepada anaknya untuk mendapatkan kualitas terbaik untuk bersekolah.

Mau Mulai Beraktivitas di Kabupaten Indramayu? Cek Dulu Prakiraan Cuacanya di Sini

Namun, selain alasan tersebut sebagian orang tua calon siswa itu pun rupanya memiliki alasan lain.

Hal itu terkait dengan berita yang beredar di kalangan pendaftar yang membuat mereka memilih mendaftar lebih awal.

Yakni beredar berita adanya kredit atau penilaian bagi pendaftar saat mendaftar pada waktu lebih awal.

Saat Tribunjabar.id mencoba meminta keterangan tersebut kepada salah satu panitia PPDB sekaligus Wakasek Humas di SMAN 5 Bandung, Eka, mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar dan keliru.

"Itu info yang salah beredar di kalangan pendaftar," ujar Eka, kepada Tribun Jabar, saat ditemui di SMAN 5 Bandung, Senin (17/6/2019).

Ingin Memperpanjang Masa Berlaku SIM? Ayo Cek Lokasi Mobil SIM Keliling Polres Indramayu Di Sini

Eka mengatakan pihaknya pun tidak tahu menahu dari mana berita keliru tersebut beredar di antara pendaftar.

Hanya, Eka, menjelaskan rata-rata alasan orang tua calon siswa datang berlomba-lomba mengantre karena tidak ingin mendapatkan nomor antrean bernomor besar.

"Hal itu lantaran mereka (orang tua calon peserta didik baru) mengira pendaftaran yang lebih awal lebih berpotensi diterima," katanya.

Eka memaparkan penentuan waktu pendaftaran dipertimbangkan manakala ada nilai atau skor yang di antara pendaftar.

Sementara kata Eka, waktu pendaftaran yang dimaksud adalah waktu dimana peserta entri data, bukan mengantre atau mendaftar.

Soal mengantre, kata Eka, kemungkinan pertimbangan penempatan tersebut terjadi tidak secara signifikan.

Selain itu menurutnya yang menjadi penilaian dapat diterima atau tidak adalah zonasi atau potensi siswa bersangkutan atas prestasi yang dimiliki.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, juga telah mengimbau masyarakat atau pendaftar PPDB tidak perlu datang lebih awal saat mendaftar.

Ia menuturkan keresahan masyarakat terkait pendaftaran PPDB harus datang lebih awal adalah keliru.

Yuk Cek Lokasi Samsat Keliling dan Samsat Gendong Indramayu di Sini

"Kami menghimbau kepada orang tua siswa, jika nilai sama maka yang dilihat adalah siapa yang lebih dulu," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, kepada Tribun Jabar saat ditemui di SMAN 2 Bandung, Kamis (13/6/2019).

Kadisdik menjelaskan persoalan kehadiran lebih awal tidak menjadi tolok ukur penilaian secara spesifik.

Namun justru yang terpenting dalam PPDB, imbuh Kadisdik, adalah orang tua calon peserta didik baru harus memahami mengenai sistem zonasi.

Seleksi pada sistem zonasi adalah dinilai dari jarak terdekat dari domisili ke satuan pendidikan.

Dewi menjelaskan, selain itu orang tua calon peserta didik baru juga harus lebih memahami jalur seleksi yang tepat pada PPDB sesuai kebutuhan siswa.

"Orang tua siswa harus paham nilai anak dengan passing grade sekolah. Kalau anak nilainya bagus maka boleh memilih formulasi kombinasi atau jalur prestasi sekalipun," jelasnya.

Demikian, soal siapa yang paling awal mendaftar, kata Dewi, ia menganjurkan agar orang tua siswa mendaftar sesuai jadwal yang telah ditentukan

Setiap hari selama pendaftaran PPDB dibuka mulai pukul 8.00 WIB pagi hingga pukul 14.00 WIB siang.

Bagaimana pun PPDB menurut Kadisdik, adalah suatu cara atau sistem untuk mengantisipasi dan memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk masyarakat.

"Memang tidak dapat memuaskan semua pihak," ungkapnya.

Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini Sebelum Beraktivitas di Majalengka di Sini

Pihaknya menyadari jika pelayanan tersebut tidak dapat memuaskan semua pihak, namun pemerintah hakikatnya senantiasa berupaya memberikan dedikasi pelayanan untuk masyarakat.

Lanjut Dewi memaparkan, dari 774.000 lulusan SMP yang diterima di negeri kurang lebih hanya 34 persen hingga 39 persen.

Pihaknya menyadari dengan jumlah tersebut tentu tidak akan memuaskan semua pihak, katanya.

Oleh karena itu, Dewi berharap orang tua bisa dengan legowo dan memahami PPDB dengan cukup baik.

"Ketika anaknya tidak bisa diterima di sekolah negeri, banyak sekolah swasta yang sudah bagus dan insya allah anak itu sudah punya rezekinya masing-masing," ujarnya.

Dewi meminta kepada orang tua untuk lebih mendorong siswa agar rajin dan memenuhi tugas di sekolah. "Semua anak bisa sekolah dan juara," tutupnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved