Panduan dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Mulai dari Niat hingga Mengucapkan Salam
Ketika terjadi gerhana, Rasulullah Muhammad SAW, langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan Sholat gerhana.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNCIREBON.COM - Gerhana merupakan suatu fenomena alam yang tidak bisa disaksikan setiap hari, baik itu gerhana bulan atau matahari.
Adapun gerhana hanya berlangsung di waktu-waktu tertentu, seperti halnya yang terjadi pada 19 Januari 2019.
Saat terjadinya fenomena alam ini, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan Sholat gerhana.
Anjuran itu didasarkan pada perkataan Rasulullah Muhammad SAW, dalam riwayat hadis Bukhari.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan Sholat.”
Ketika terjadi gerhana, Rasulullah Muhammad SAW, langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan Sholat gerhana.
Peristiwa ini dikisahkan oleh istri Rasulullah Muhammad SAW, Asisyah yang mendapati Rasulullah Muhammad SAW, sedang berkendara di pagi hari lalu terjadi gerhana.
Maka Rasulullah Muhammad SAW, melewati kamar istrinya Aisyah yang tak jauh dari masjid, lalu Muhammad berdiri dan Sholat.
Riwayat lain menyebutkan, Rasulullah Muhammad SAW, mendatangai tempat Sholatnya, yakni masjid.
Atas dasar itu, ulama Ibnu Hajar berpendapat bahwa Sholat gerhana yang sesuai ajaran Rasululah Muhammad SAW, dikerjakan di masjid.
Jika tidak demikian, maka Sholat di lapangan lebih tepat agar lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.
Lalu kapan waktu yang benar untuk mengerjakan Sholat gerhana?
Waktu mengerjakan Sholat gerhana adalah mulai ketika gerhana muncul sampai gerhana tersebut hilang.
Hal itu didasarkan dari perkataan Rasulullah Muhammad SAW, melalui periwayat Al Mughiroh bin Syu’bah.