Politik

Amien Rais Minta Jangan Ada Kader PAN yang Gabung Pemerintah Rezim Jokowi, Berani Ungkap Hal Ini

Hanya saja, rekonsiliasi itu seharusnya tak diikuti dengan bagi-bagi kursi menteri.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUN BATAM /ARGIANTO DA NUGROHO
Pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais usai menjadi khatib jumat di Masjid Raya Batam, Jumat (27/9/2013). Amin rais mengimbau agar tidak memilih calon presiden 2014 hanya berdasarkan popularitas calon presiden saja. 

TRIBUNCIREBON.COM - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tidak ingin kader partainya bergabung dengan koalisi pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Adapun Amien Rais pun memperingatkan soal lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia jika sampai koalisi dan oposisi tidak seimbang lantaran banyaknya yang ingin bergabung ke dalam pemerintahan.

Selain itu, Amien Rais yakin Jokowi juga menghendaki adanya oposisi sebagai penyeimbang pemerintah.

Untuk itu, Amien Rais berharap agar kader PAN tetap konsisten berada di luar pemerintahan serta tidak menyeberang ke koalisi Jokowi.

"Sama, (PAN) jangan sampai bergabung (ke koalisi pendukung pemerintah)," ujar Amien Rais.

Adapun Amien Rais menganggap seharusnya ada unsur koalisi dan oposisi di dalam pemerintahan eksekutif yang bisa saling menyeimbangkan.

ORANG DEKAT Prabowo Berani Bongkar Maksud dan Tujuan Eks Danjen Kopassus itu Bertemu Jokowi

Amien Rais Minta Prabowo Jadi Oposisi, Waketum PAN Justru Sebut Siap Gabung & Bantu Jokowi

"Demokrasi itu ada mekanisme check and balance. Jadi eksekutif melangkah dengan macam-macam langkah eksekutifnya itu, itu lantas yang check and balance namanya parlemen," tuturnya.

Maka dari itu, jika sampai seisi lembaga eksekutif hanya ada koalisi pemerintah, maka Amien Rais mengibaratkan seperti lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia.

"Nah kalau parlemen sebagian besar sudah jadi tukang cap stampel atau juru bicaranya eksekutif itu artinya lonceng kematian bagi demokrasi," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Amien Rais juga mengomentari tindakan politikus pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang saat ini tengah merapat ke pemerintahan.

Adapun Amien Rais menyebut hal itu lucu lantaran selama ini Jokowi tidak pernah menawari kursi atau jabatan kepada para politikus di kubu Prabowo.

Bahkan, Amien Rais menyebutnya seperti aib lantaran terlalu percaya diri akan diajak Jokowi untuk bergabung dalam pemerintahannya.

"Yang lucu, enggak ditawarin Pak Jokowi, tapi ada yang minta-minta. Itu kan aib. Jadi GR," kata Amien Rais di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Meski menentang para politikus yang menyeberang ke koalisi pemerintah, Amien Rais sepakat pada rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.

Presiden Joko Widodo saat bertemu calon presiden Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019.
Presiden Joko Widodo saat bertemu calon presiden Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019. (Tribunnews/Jeprima)

Hanya saja, rekonsiliasi itu seharusnya tak diikuti dengan bagi-bagi kursi menteri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved