Energi yang Mengudara Bersama Doa Jemaah Haji

Keberangkatan jemaah haji khususnya dari BIJB Kertajati tak terlepas dari dukungan seluruh pekerja di bandara dan Pertamina.

|
Tribuncirebon.com/Adhim Mugni
JEMAAH HAJI - Aminudin dan istrinya, Dian tengah duduk menunggu pemeriksaan petugas haji 2025 di BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat 

Laporan Adim Mubaroq 


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Langit Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka sore itu berwarna jingga.

Di tengah deru mesin pesawat Saudia Airlines yang bersiap lepas landas, ratusan calon jemaah haji berdiri berbaris.


Suara doa bergema di antara langkah-langkah kaki menuju ruang keberangkatan. Di antara mereka, Aminuddin (65) dan istrinya, Dian (61) tampak menunduk khusyuk.


"Doakan Ayah dan Ibu sehat selalu, bisa beribadah dengan khusyuk, dan pulang dengan selamat," kata Aminuddin sebelum pemberangkatan jemaah haji di BIJB Kertajati, Majalengka, Senin (18/5/2025).

Pundaknya memanggul tas, tangan kirinya menyeret koper. Dari balik pagar bandara, anak-anak dan cucunya melambai, menahan haru ketika Aminuddin melangkah menuju pesawat yang akan membawanya ke Tanah Suci.

JEMAAH HAJI - Aminudin dan istrinya, Dian tengah duduk menunggu pemeriksaan petugas haji 2025 di BIJB Kertajati, Majalengka Jawa Barat
JEMAAH HAJI - Aminudin dan istrinya, Dian tengah duduk menunggu pemeriksaan petugas haji 2025 di BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat (Tribuncirebon.com/Adhim Mugni)


Namun di balik pemandangan sarat doa itu, ada denyut kerja yang tak terlihat, kerja senyap yang memastikan setiap pesawat dapat mengudara.


Beberapa ratus meter dari ruang keberangkatan, di apron bandara, sejumlah petugas berseragam biru lengkap mengenakan Alat Pelindung Diri berdiri di pesawat pemberangkatan. Ia bukan jemaah haji, tapi tanpa mereka, penerbangan haji tak akan pernah berangkat.


Salah satunya Sutrisno (42), salah Perwira-sebutan pekerja Pertamina, dari Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat. Melalui gerakan terukur, ia memeriksa selang yang terhubung ke tangki pesawat.


Ia memasukan selang besar dan menyalurkan avtur ke dalam tangki pesawat. Dengan penuh kehati-hatian, petugas menyelesaikan tugasnya, memastikan segalanya dapat berjalan lancar. Setelah pengisian usai, penutup tangki pun dipasang dengan rapat.

Sutrisno pekerja Pertamina tengah mengisi Avtur di pesawatS
MENGISI AVTUR - Sutrisno, pekerja Pertamina tengah mengisi Avtur di pesawat yang hendak berangkat haji ke Tanah Suci


Truk pengangkut avtur perlahan bergeser ke tempat lain untuk mengisi pesawat berikutnya.


"Kalau ada kesalahan sedikit saja, bisa berakibat fatal," ujarnya pelan sambil menandai formulir pengecekan.


Setelah itu, dari saku bajunya terselip foto anak bungsunya yang baru berusia lima tahun. Ia pengingat bahwa setiap tahun ia kerap melewatkan Lebaran Idul Adha bersama keluarga.


"Ketika musim haji bagi saya bukan libur, tapi puncak pengabdian dan mudah mudahan ini jadi kadang ibadah," katanya tersenyum.


Bagi Sutrisno dan rekan-rekannya Perwira lainnya, menjaga suplai energi adalah bentuk ibadah.

 Menurutnya, ibadah yang tak diukur dari jumlah putaran tawaf, melainkan dari kesetiaan menjaga setiap tetes bahan bakar yang membuat doa-doa ikut mengudara.


Ketika pesawat yang membawa Aminuddin perlahan meninggalkan landasan, Sutrisno berdiri menatapnya hingga hilang di langit barat.


Ia pun menarik napas, menandai laporan di clipboard, lalu berjalan menuju tangki berikutnya. Ada penerbangan lain yang harus diisi, ada doa lain yang harus 'diberangkatkan'.


Sementara itu, di ruang kontrol utama, Sri Wulandari (29), seorang engineer muda, menatap deretan monitor yang menampilkan tekanan dan suhu unit pengolahan avtur.


Di tangannya, selembar catatan standar uji kualitas, density, flash point, freezing point. Kesalahan sekecil apa pun bisa mengubah kualitas bahan bakar penerbangan.


“Pertamina bukan sekadar menjual bahan bakar, tapi menjaga perjalanan spiritual. Kami juga bekerja bukan hanya dengan standar internasional, tapi juga dengan iringan doa,"ujarnya.


Sementara, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, memastikan stok avtur untuk penerbangan haji tersedia dalam jumlah memadai, total kebutuhan mencapai 30.362 kiloliter (KL), naik 3,8 persen dibanding tahun lalu.


Rinciannya, di Bandara Soekarno-Hatta kebutuhan mencapai 24.985 KL (naik 4,1 persen ), sedangkan di Kertajati sebanyak 5.377 KL (naik 2,6 persen ).


Dukungan energi ini disalurkan melalui dua fasilitas utama: SHAFTHI (Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation) dan AFT (Aviation Fuel Terminal) Kertajati. Keduanya telah memiliki sistem distribusi dan sarana pendukung yang andal.


"Kami memastikan setiap penerbangan jemaah berjalan lancar agar para calon haji dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk,"ujar Eko.


Dukungan Pertamina 


Secara nasional, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga menyalurkan sekitar 95.000 KL avtur dari kilang-kilang domestik untuk mendukung keberangkatan 221.000 jemaah haji Indonesia.


Maskapai penerbangan mengisi avtur dari 13 bandara embarkasi haji lewat sistem "SPBU Langit."


Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan avtur tersebut diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional melalui kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan.


"Produksi avtur dari seluruh kilang kami optimal dan terdistribusi aman untuk mendukung penerbangan haji," ujar Fadjar dalam keterangannya persnya, Sabtu (10/5/2025).


Pertamina juga menyiagakan lebih dari 150 armada pengisian dan ratusan tenaga bersertifikat selama 24 jam dalam dua fase operasional yakni fase keberangkatan: 2 Mei–1 Juni 2025 dan fase kepulangan: 10 Juni–11 Juli 2025.


"Fasilitas distribusi avtur di setiap bandara embarkasi dalam kondisi prima, agar proses pemberangkatan berjalan sesuai rencana," tegas Fadjar.


Dihubungi terpisah, EGM Bandara Kertajati, Indra Crisna S. menyebut, sebanyak 13.200 jemaah haji berangkat dari BIJB Kertajati tahun ini.

Mereka terbagi dalam 30 kloter, berasal dari sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat meliputi Subang, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Bandung, Kuningan, Indramayu dan Sumedang.


"Kesuksesan penyelenggaraan haji ini hasil sinergi berbagai pihak, termasuk dukungan energi dari Pertamina," ujarnya.


Dikatakan dia, Bandara Kertajati menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan langsung ke Jeddah tanpa transit, menggunakan pesawat Saudia Airlines Boeing 777-300ER.


Executive General Manager BIJB Kertajati, Nuril Huda, turut menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh operasional musim haji.


Sejak pemberangkatan dimulai 2 Mei hingga 31 Mei 2025, bandara ini telah melayani 28 kloter dengan 12.407 jemaah.

Sedangkan untuk fase kedatangan, 16 Juni hingga 11 Juli, juga terbagi dalam 28 kloter dengan 12.377 jemaah.


"Total keseluruhan yang kami layani sebanyak 56 penerbangan dengan jumlah jemaah mencapai 24.784 orang," pungkas Nuril.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved