Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Menjemput Surga dengan Keindahan Akhlak

Adapun beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Istimewa
NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Menjemput Surga dengan Keindahan Akhlak 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Akhlak yang mulia juga ditunjukkan oleh salah seorang cicit Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Imam Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhum yang berjuluk as-Sajjad Zainal 'Abidin. Suatu ketika beliau berwudhu dengan dibantu oleh salah seorang budak perempuannya. Sang budak memegang sebuah teko (cerek) yang berisi air dan dituangkan sedikit demi sedikit untuk diambil Imam Zainal Abidin dan dibasuhkan ke anggota-anggota wudhu. Tiba-tiba teko itu lepas dari genggaman sang budak dan jatuh mengenai kepala Imam Zainal Abidin. Seketika kepala beliau luka dan mengucurkan darah. Budak perempuan itu gemetar badannya dan sangat takut. Lantas sang budak berkata: wahai tuanku,

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ

"(Orang-orang yang bertakwa adalah) mereka yang mampu menahan amarah"

Sang Imam berkata: "Aku telah menahan amarahku"

Budak itu melanjutkan potongan ayat berikutnya:

وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ

"(Orang-orang yang bertakwa juga adalah) mereka yang memaafkan kesalahan orang lain"

Imam Zainal Abidin berkata: "Aku telah memaafkanmu, silakan pergi, engkau sekarang aku merdekakan karena Allah ta'ala."

Hadirin rahimakumullah,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ كَظَمَ غَيْظًا، وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنفِذَهُ، دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلَائقِ يَوْمَ القِيَامَةِ، حَتَّى يُخيِّرَهُ مِنْ أَيِّ الحُورِ شَاءَ (رواه أبو داود والترمذي وقال حديث حسن)

Maknanya: "Siapa yang menahan amarah padahal ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat hingga ia dipersilakan memilih bidadari mana yang ia kehendaki" (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi, dan ia berkata: Ini hadits hasan)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Untuk mencapai derajat sebagai orang yang berakhlak mulia dibutuhkan perjuangan yang berat dan terus menerus melawan hawa nafsu. Ditambah lagi dengan perjuangan yang berat dan tiada henti melawan godaan setan. Oleh karena itulah, seseorang yang berakhlak mulia disejajarkan derajatnya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan orang yang selalu menghidupkan malam dengan shalat-shalat malam dan berpuasa penuh sepanjang tahun kecuali lima hari yang diharamkan. Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan:

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved