Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat Besok 24 Oktober 2025: Menyambut Jumat dengan Amalan Sunnah Terbaik

Sunnah di hari Jumat adalah amalan-amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dilakukan pada hari Jumat.

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
NASKAH Khutbah Jumat Besok 24 Oktober 2025: Menyambut Jumat dengan Amalan Sunnah dan Persiapan Terbaik 

TRIBUNCIREBON.COM - Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi umat Islam, di mana banyak amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dikerjakan.

Beberapa di antaranya adalah mandi sebelum berangkat salat Jumat, mengenakan pakaian terbaik, memakai wewangian, bersiwak, membaca Surah Al-Kahfi, serta memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW.

Seiring datangnya hari Jumat, tepatnya pada 24 Oktober 2025, umat Islam—terutama kaum laki-laki—bersiap melaksanakan ibadah salat Jumat berjamaah di masjid.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 24 Oktober 2025: Sedekah Membuka Pintu Berkah dan Rezeki dari Allah

Hari yang disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau “penghulu segala hari” ini diyakini penuh dengan keberkahan dan limpahan rahmat Allah SWT. Karenanya, momen Jumat menjadi kesempatan emas untuk memperbanyak amal saleh, berzikir, dan memohon ampunan atas segala dosa.

Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunCirebon.com lansir dari NU Online untuk tanggal 24 Oktober 2025 bertemakan "Persiapan dan Kesunahan di Hari Jumat".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: 5 Tanda Kiamat Semakin Dekat

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ تَفَرَّدَ بِجَلَالِ مَلَكُوْتِهِ، وَتَوَحَّدَ بِجَمَالِ جَبَرُوْتِهِ وَتَعَزَّزَ بِعُلُوِّ أَحَدِيَّتِهِ، وَتَقَدَّسَ بِسُمُوِّ صَمَدِيَّتِهِ، وَتَكَبَّرَ فِي ذَاتِهِ عَنْ مُضَارَعَةِ كُلِّ نَظِيْرٍ، وَتَنَزَّهَ فِي صِفَائِهِ عَنْ كُلِّ تَنَاهٍ وَقُصُوْرٍ، لَهُ الصِّفَاتُ الْمُخْتَصَّةِ بِحَقِّهِ، وَالآيَاتُ النَّاطِقَةُ بِأَنَّهّ غَيْرَ مُشَبَّهٍ بِخَلْقِهِ

وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهّ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مَصَابِيْحُ الدُّجَى، وَعَلَى أَصْحَابِهِ مَفَاتِيْحُ الْهُدَى، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً

أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ وَاعْبُدُوْهُ، فَإِنَّ اللهَ خَلَقَكُمْ لِذَلِكَ قَالَ تَعَالَى: ﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ﴾ صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Ma’asyiral Muslimin, jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Tak henti-hentinya, mari kita senantiasa menguatkan rasa syukur kepada Allah swt dalam hati kita dan mengungkapkannya dalam lisan kita biqauli Alhamdulillahirabbil alamin sekaligus mewujudkannya dalam tingkah laku kehidupan kita. Dengan senantiasa bersyukur, maka Insyaallah nikmat yang telah dianugerahkan ini akan senantiasa kita rasakan dan lebih dari itu akan senantiasa ditambah oleh Allah swt. Amin

Pada kesempatan mulia ini, khatib juga mengingatkan dan mengajak kepada segenap jamaah Jumat untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Wasiat ketakwaan menjadi salah satu rukun khutbah Jumat dan wajib disampaikan kepada jamaah. Peningkatan ketakwaan ini bisa dilakukan dengan senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jika kita bisa menguatkan komitmen ini, Insyaallah kehidupan kita akan sesuai dengan arah dan rambu-rambu yang telah ditentukan dan disyariatkan dalam agama Islam.

Ma’asyiral Muslimin, jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan khutbah berjudul Persiapan dan Kesunahan di Hari Jumat. Materi ini sangat penting untuk kita pahami bersama sebagai pengingat sekaligus motivasi agar kita benar-benar bisa memaksimalkan hari mulia yang sering disebut sebagai sayyidul ayyam. Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits:

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved