Berita Kuningan Hari Ini

Camat Pasawahan Ungkap Kronologi Lengkap Insiden Pekerja MBG yang Terbakar, Ternyata Begini

Camat Pasawahan Ungkap Kronologi Lengkap Insiden Pekerja MBG yang Terbakar

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
ILUSTRASI peserta didik yang menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pertama kalinya pada Senin (13/1/2024) 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Kasus pekerja MBG di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan itu mendapat penjelasan rinci Camat Pasawahan Asikin.

"Setelah kami mendatangi dapur hingga menggali informasi. Jadi pekerja dapur MBG terbakar itu bukan sedang masak. Melainkan sedang melakukan pengeringan ompreng (wadah stenlis) dengan mesin open yang menggunakan bahan bakar gas, dan terdapat kebocoran hingga ada sambaran api," ungkap Camat Pasawahan Asikin saat ditemui tadi, Selasa (14/10/2025).

Asikin mengatakan, kejadian korban terbakar itu berlangsung sekitar Jum'at sore (10/10/2025). Kemudian saat di lokasi kejadian itu ada dua orang pekerja yang tersambar jilatan api.

Baca juga: GEGER, 13 Ekor Domba di Sukanagara Pangandaran Raib Digondol Maling, Kerugian Capai Rp 35 Juta

"Dan jilatan api atau sambarannya cuma sekali. Dari dua pekerja, Ela memang mengalami luka bakar serius dan satunya hanya di bagian tangan," katanya.

Selain itu, kata Asikin mengungkap sebagai bentuk tanggungjawab SPPG MBG, tentu memberikan jaminan dan pelayanan maksimal. "Untuk pekerja MBG saya yakin mendapat fasilitas dan jaminan sosial tenaga kerja dan jaminan kesehatan. Termasuk sekarang sedang melakukan perawatan juga pasti di perhatikan pihak dapur MBG," katanya.

Informasi sebelumnya, peristiwa pekerja SPPG MBG Terbakar di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, mendapat tanggapan dari Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah saat berbincang sore dengan Tribun di kantornya, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Harga Emas Antam di Jogjakarta dan Solo Hari Ini 14 Oktober 2025 Kembali Pecah Rekor Termahal

Andri mengatakan insiden kebakaran mengakibatkan luka bakar pada pekerja dapur MBG. "Hal ini menjadi perhatian serius terhadap penyelenggara Program Strategis MBG di Kuningan. Sebab hingga kini, baru 3 dari 83 unit dapur MBG telah berkoordinasi dan minta pelatihan pencegahan kebakaran, termasuk pengawasan dari ancaman bahaya kebakaran," katanya.

Ancaman kebakaran di lingkungan dapur MBG, kata Andri mengaku tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan produksi makanan olahan di setiap dapur MBG. "Rata - rata menggunakan kompor gas sangat lama, dan itu jelas berpotensi pada hal yang tidak diinginkan. Nah, dengan pengamatan demikian itu jelas menjadi dasar bahwa Damkar harus di ikutsertakan dalam kegiatan dapur MBG sebagai pencegahannya," katanya. 


 
 

 
 
 
 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved