Mesin Pembuatan Pelet
Bantu Peternak, Dosen dan Mahasiswa Polindra Luncurkan Mesin Pelet Ayam Hasil Inovasi
Upaya pemberdayaan terus diperkuat oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Upaya pemberdayaan terus diperkuat oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sektor peternakan tengah didorong untuk bisa menjadi mata pencaharian alternatif warga selain bertani.
Hanya saja, minimnya fasilitas penunjang membuat usaha yang tengah dirintis tersebut sulit berkembang. Warga masih harus membuat pakan ayam secara manual. Kondisi ini sangat memakan waktu dan tenaga.
Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) mencoba untuk mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan mesin pembuatan pelet. Mereka juga menggandeng PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balongan.
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok: Amalan-amalan Sunnah untuk Menyempurnakan Ibadah Jumat
Hari ini, mesin yang dirakit sendiri oleh mahasiswa tersebut diserahterimakan kepada Pemdes Tegalurung di balai desa setempat, Selasa (16/9/2025).
Dosen Teknik Mesin Polindra, Emin Haris mengatakan, mesin ini dibuat oleh dua mahasiswanya yaitu Tino Heryanto dan Ainun Qolbu dengan bimbingan dirinya sebagai dosen pembimbing.
“Jadi awalnya kita punya misi bagaimana masyarakat di sekitar Balongan ini bisa dilakukan pemberdayaan, saat itu saya tugaskan mahasiswa untuk mencari kelompok masyarakat yang perlu kita bantu dan kebutuhannya seperti apa,” ujar dia di Balai Desa Tegalurung.

Baca juga: 4 Pendamping Desa di Cirebon Terseret Kasus Korupsi Pajak Rp 2,9 Miliar, Modus Rapi Terbongkar!
Emin menyampaikan, dari hasil diskusi dengan kelompok peternak di Desa Tegalurung, mereka sudah lama mendambakan mesin pembuatan pelet.
Mesin itu sudah pernah mereka coba ajukan pengadaannya ke pemerintah, tapi belum ada realisasi. Polindra yang kebetulan tengah mencari objek untuk dibantu kemudian dengan senang hati membuatkan mesin tersebut.
“Ini saya jadikan penelitian dan tugas akhirnya mahasiswa sekaligus tema pengabdian masyarakat saya juga,” ujar dia.
Baca juga: Oknum Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon, Sudah Ditangkap? Begini Kata Polisi
Secara teknis, fungsi dari mesin ini adalah mencampur bahan baku pakan ayam seperti jagung, dedek, hingga dedaunan. Peternak juga bisa meracik sendiri pakan berprotein tinggi untuk ayam ternaknya.
Semua bahan tersebut kemudian dimasukkan dan mesin akan menggiling bahan baku tersebut menjadi pelet siap pakai.
Lewat mesin ini, Emin mengklaim bisa menghasilkan pakan ternak dengan kapasitas 30 kilogram pelet per jam, jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan peternak di Desa Tegalurung.
Walau merupakan buatan mahasiswa, tapi Emin juga menjamin kualitas dari mesin tersebut. Termasuk apabila ada kerusakan, pemerintah desa tidak perlu khawatir karena suku cadang yang digunakan banyak dijual di pasaran.
Baca juga: Partisipasi Bupati dan Wabup Kuningan di Forum Kuningan Adiluhung Jakarta Picu Polemik, Ada Apa?
“Kalau ada kerusakan gimana? Gampang suku cadangnya banyak di toko-toko sehingga mudah diperbaiki,” ujar dia.
Tino Heryanto, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam proyek tersebut mengaku ada kepuasan dan rasa bangga setelah mesin ini selesai dibuat.
Apalagi mesin tersebut adalah mesin pertamanya yang berhasil ia ciptakan. Tino menyampaikan butuh waktu berbulan-bulan untuk riset desain mesin ini. Sedangkan proses pembuatan mesinnya sampai dengan siap pakai memerlukan waktu kurang lebih satu bulan.
“Ini mesin pertama yang saya buat, pas selesai lega rasanya. Pembuatan mesin ini sekaligus jadi tugas akhir saya,” ujar mahasiswa semester akhir D3 jurusan Teknik Mesin tersebut.
Kepala Desa Tegalurung, Abdullah mengatakan, peternakan sebenarnya bukan menjadi mata pencaharian mayoritas dari warganya.
Akan tetapi, sektor ini sengaja didorong oleh pemerintah desa sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: 4 Pendamping Desa di Cirebon Terseret Kasus Korupsi Pajak Rp 2,9 Miliar, Modus Rapi Terbongkar!
Dari awalnya mereka terpaksa, belakangan ini justru banyak kelompok masyarakat yang menekuni bidang peternakan tersebut.
Hanya saja yang jadi kendala adalah semua proses masih dilakukan secara manual.
“Adanya mesin ini tentu sangat membantu sekali,” ujar dia.
Abdullah pun berharap, mesin tersebut bisa memberikan manfaat dan sektor peternakan di Desa Tegalurung bisa bersaing dengan desa lainnya.
Baca juga: Oknum Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon, Sudah Ditangkap? Begini Kata Polisi
Yhova Muliana, Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga IT Balongan menambahkan, bantuan mesin ini menjadi upaya bersama untuk pemberdayaan masyarakat.
“Kami dari Pertamina dalam hal ini ikut mendukung, kita berkolaborasi dengan Polindra, terlebih dalam kegiatan ini kita punya kesamaan misi yang sama yaitu untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar dia.
4 Pendamping Desa di Cirebon Terseret Kasus Korupsi Pajak Rp 2,9 Miliar, Modus Rapi Terbongkar! |
![]() |
---|
Canggih! Alat Water Treatment BPBD Cirebon Bisa Ubah Air Kotor dan Air Laut Layak Dikonsumsi |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Sukabumi, Pengendara Motor Meninggal, Ini Kronologisnya |
![]() |
---|
Prediksi Malut United vs Madura United, Saatnya Tuan Rumah Memetik Kemenangan |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini 17 September 2025 di Jogja dan Solo Melonjak Jadi Segini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.