Berita Cirebon Hari Ini
Terekam Video 9 Detik, Warga Pegambiran Cirebon Temukan Perempuan Diduga Tertemper Kereta Api
Seorang perempuan diduga tertemper kereta api di bawah jalan layang kawasan Pegambiran, Kota Cirebon
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Ringkasan Berita:
- Seorang perempuan diduga tertemper kereta api di bawah jalan layang kawasan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon
- Polres Cirebon Kota memastikan temuan seorang perempuan yang diduga tertemper kereta api
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Suasana di bawah jalan layang kawasan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, mendadak gaduh pada Sabtu (22/11/2025) pagi.
Sebuah video amatir berdurasi sembilan detik yang direkam warga menyebar cepat, memperlihatkan kepadatan di perlintasan kereta api dan suara seseorang yang berteriak, “Ada yang ketabrak sepur di bawah jalan layang!”.
Rekaman singkat itu menjadi petunjuk awal adanya peristiwa serius di jalur hilir KM 219+2, wilayah Kelurahan Pegambiran.
Tak lama kemudian, Polres Cirebon Kota memastikan temuan seorang perempuan yang diduga tertemper kereta api di lintasan aktif tersebut.
Menurut laporan, informasi pertama masuk ke piket siaga Sat Reskrim pada pukul 09.27 WIB, yang menyebutkan bahwa personel sudah berada di lokasi sejak 06.15 WIB.
Piket Pamapta bersama unsur Polsek Lemahwungkuk langsung bergerak menuju TKP untuk memastikan penanganan sesuai standar.
Baca juga: 5 Objek Wisata Air di Ciamis, Cocok Untuk Refreshing di Akhir Pekan
“Kami menerima informasi awal dari piket Reskrim dan langsung menindaklanjutinya."
"Personel kami sudah berada di TKP sejak pagi untuk memastikan penanganan cepat, terkoordinasi, dan tetap memperhatikan keselamatan di jalur aktif itu,” ujar Kasi Humas Polres Cirebon Kota, AKP M. Aris Hermanto, Sabtu (22/11/2025).
Korban diketahui bernama S.A, perempuan berusia 76 tahun asal Buyut Kutasirap, Lemahwungkuk.
Menurut keluarganya, ia memang terbiasa melewati rel setiap pagi untuk menuju rumah cucunya.
Kebiasaan itu menjadi kunci dalam proses identifikasi awal yang dilakukan petugas.
Dua saksi, termasuk cucu korban sendiri, memberikan keterangan mengenai rutinitas sang nenek dan kronologi temuan tubuhnya.
Keterangan ini menjadi dasar analisa pergerakan korban sebelum kejadian.
Petugas yang tiba lebih dulu langsung mengamankan area rel.
Jalur tersebut merupakan lintasan aktif dengan tingkat mobilitas kereta tinggi, sehingga penanganan dilakukan dengan sangat cermat agar tidak mengganggu jadwal perjalanan kereta.
“Keselamatan personel dan warga adalah yang utama karena jalur itu aktif."
"Kami mengamankan area, mendokumentasikan dan mewawancarai saksi untuk memastikan semua langkah tertangani dengan baik,” ucapnya.
Setelah pemeriksaan dan pendokumentasian selesai, jenazah korban dibawa ke RS Gunung Jati untuk dimandikan sesuai permintaan keluarga.
Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan resmi menolak autopsi.
Petugas memastikan seluruh administrasi berjalan sesuai ketentuan.
Pendekatan humanis juga dilakukan, mengingat keluarga cukup terpukul dengan kejadian tersebut.
Petugas berhati-hati menyampaikan informasi dan memastikan tidak ada tekanan dalam proses administrasi.
Aris menegaskan, peristiwa ini kembali menunjukkan besarnya risiko berjalan kaki di jalur kereta api, terutama di lintasan tanpa palang pintu.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan rel sebagai jalur jalan kaki."
"Risiko bahaya sangat tinggi dan sulit dihindari."
"Tolong utamakan keselamatan, apalagi di lintasan tidak berpalang pintu,” jelas dia.
Ia juga menyebutkan, koordinasi cepat antara Pamapta, Reskrim dan Polsek Lemahwungkuk menjadi bukti kesiapan personel dalam menangani kejadian serupa.
“Penanganan cepat ini bukan hanya soal respons polisi, tapi juga mengingatkan masyarakat bahwa keselamatan di sekitar rel harus jadi prioritas."
Baca juga: Wakil Bupati Cirebon Ungkap Jurus Baru Untuk Atasi Banjir di Waled
"Kami berharap tidak ada lagi insiden serupa,” katanya.
Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat area persawahan dan perlintasan kereta yang ramai.
Kamera sempat terhalang oleh objek seperti atap atau badan kereta yang melintas.
Pada paruh kedua video, aktivitas warga di perlintasan terlihat normal, namun suara seseorang terdengar jelas menyebutkan adanya insiden kereta api.
Meski rekaman itu bukan berasal dari lokasi persis kejadian, suara latar yang menyebutkan “ketabrak sepur” membuat warga sekitar khawatir dan penasaran hingga akhirnya informasi resmi dari kepolisian memastikan temuan korban di jalur hilir Pegambiran.
| Imbas Korupsi Gedung Setda Cirebon: Dinding Retak-retak, Pegawai Bakal Diungsikan ke Mal Pada 2026 |
|
|---|
| Wakil Bupati Cirebon Ungkap Jurus Baru Untuk Atasi Banjir di Waled |
|
|---|
| Waled Cirebon Diterjang 38 Kali Banjir Dalam Setahun, Anggota DPRD Jabar Soroti Kondisi TPT Ciberes |
|
|---|
| Kasus Korupsi Gedung Setda Cirebon Masuki Babak Penegasan, Begini Penjelasan Kejari Kota Cirebon |
|
|---|
| Sudah Normalisasi 2,7 KM, Waled Cirebon Tetap ‘Tenggelam’: BBWS Bongkar Akar Masalah Banjir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Suasana-di-bawah-jalan-layang-kawasan-PegambiranS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.