Berita Cirebon Hari Ini
Wakil Bupati Cirebon Ungkap Jurus Baru Untuk Atasi Banjir di Waled
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman atau Jigus turun langsung ke lokasi banjir di Desa Mekarsari dan Gunungsari
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman atau Jigus turun langsung ke lokasi banjir di Desa Mekarsari dan Gunungsari, Kecamatan Waled.
Di Desa Mekarsari dan Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, denyut kehidupan warga selalu dibayangi suara deras air yang melewati permukiman.
Dalam setahun, banjir bisa datang 30 hingga 38 kali, hingga banyak warga menyebutnya sebagai “musim tanpa jeda”.
Agus Kurniawan Budiman atau Jigus turun langsung ke lokasi banjir.
Berjalan di antara bekas genangan, ia menyapa warga yang masih sibuk memindahkan barang-barang ke tempat aman.
Baca juga: Waled Cirebon Diterjang 38 Kali Banjir Dalam Setahun, Anggota DPRD Jabar Soroti Kondisi TPT Ciberes
Jigus meninjau kondisi sekaligus membawa bantuan bersama tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung.
“Kami meninjau banjir yang terjadi di dua desa, Mekarsari dan Gunungsari."
"Pemerintah daerah juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan berdiskusi terkait solusi penanganannya,” ujar Jigus.
Dalam kunjungan itu, ia melakukan koordinasi dengan camat dan para kuwu untuk memastikan langkah penanganan berjalan terarah.
Hasil pemantauan lapangan bersama Kepala BBWS menghasilkan dua solusi besar yang diyakini dapat menekan laju banjir tahunan.
Solusi pertama adalah pembangunan tiga pintu air di titik rawan Desa Gunungsari.
Pintu air ini nantinya menjadi pengatur debit agar aliran tidak menumpuk dan menimbulkan luapan.
“Solusi pertama adalah pembangunan tiga titik pintu air di Desa Gunungsari."
"Mudah-mudahan nanti bisa cepat direalisasi,” ucapnya.
Pembangunan pintu air akan sepenuhnya ditangani BBWS.
Solusi kedua jauh lebih besar, yakni sodetan sepanjang 1,5 kilometer dari Mekarsari menuju Kali Pembuang Putat yang kemudian dialirkan ke Sungai Ciberes.
“Dengan adanya saluran pembuang ini, air dapat mengalir lebih cepat dan tidak lama menggenangi wilayah yang bentuknya berupa cekungan,” jelas dia.
Menurut keterangan kuwu setempat, posisi dua desa itu memang seperti piring—cekung di tengah, tinggi di pinggir.
Tanpa saluran pembuang, air akan terjebak dan menggenang lama.
“Sodetan menunggu musyawarah tingkat kecamatan dan desa karena berkaitan dengan status lahan milik warga,” katanya.
Meski begitu, Jigus optimistis dua langkah tersebut dapat mengurangi intensitas banjir yang selama bertahun-tahun menjadi keluhan utama warga Waled.
"Mudah-mudahan dengan adanya dua solusi ini, tensi banjir di dua desa bisa berkurang,” ujarnya.
Kepala BBWS Cimanuk–Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro memastikan, pihaknya siap mengeksekusi pembangunan tiga pintu klep di titik rawan banjir tersebut.
“Proses pengukuran dan pemesanan pintu dilakukan lebih dahulu sebelum pemasangan. Insyaallah secepatnya."
"Paling lambat awal 2026 karena kita harus pesan pintunya sesuai dimensi,” ucap Dwi.
Untuk sodetan, BBWS kini menunggu kejelasan lahan milik warga agar alat berat dapat segera masuk.
“Intinya, kalau tanahnya sudah clear, BBWS akan mengarahkan alat berat,” jelas dia.
Ia menambahkan, rencana sodetan sepanjang 1,5 kilometer memungkinkan dibuatnya kolam retensi di beberapa titik sebagai penampung air sementara sebelum dialirkan ke Sungai Ciberes.
“Selain sodetan, beberapa lokasi bisa dibuat kolam retensi,” katanya.
Baca juga: Jadwal Australian Open 2025, Putri KW vs Michele Li, Fajar/Fikri vs Sabar/Reza
| Waled Cirebon Diterjang 38 Kali Banjir Dalam Setahun, Anggota DPRD Jabar Soroti Kondisi TPT Ciberes |
|
|---|
| Kasus Korupsi Gedung Setda Cirebon Masuki Babak Penegasan, Begini Penjelasan Kejari Kota Cirebon |
|
|---|
| Sudah Normalisasi 2,7 KM, Waled Cirebon Tetap ‘Tenggelam’: BBWS Bongkar Akar Masalah Banjir |
|
|---|
| Banjir Waled Terjang 1.164 Rumah, Polresta Cirebon Kirim 9.000 Liter Air Bersih untuk Dua Desa |
|
|---|
| Kawasan Kota Lama Cirebon Bisa Hilang? Konsep HUL UNESCO Dinilai Wajib Diterapkan di Cirebon |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Wakil-Bupati-Cirebon-Agus-Kurniawan-Budiman-atau-JigusS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.