Puting Beliung di Ciledug Cirebon
Puting Beliung Hancurkan Bangunan Klinik di Ciledug Cirebon, Kuwu Wawan Angkat Bicara
Kepala Desa Ciledug Kulon, Wawan Hermawan buka suara soal puting beliung yang merobohkan bangunan Klinik
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Ringkasan Berita:
- Kepala Desa Ciledug Kulon, Wawan Hermawan buka suara soal puting beliung yang merobohkan bangunan Klinik Kita Sehat
- Dampak puting beliung kali ini tidak hanya menimpa fasilitas kesehatan, tetapi juga menyebar ke sejumlah titik di wilayahnya
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Sehari setelah amukan puting beliung merobohkan bangunan Klinik Kita Sehat di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kepala Desa Ciledug Kulon, Wawan Hermawan, datang meninjau lokasi yang kini dipenuhi puing, rangka baja ringan, serta serpihan bangunan yang tersapu angin.
Dengan langkah pelan, Wawan mengamati sisa-sisa bangunan yang kini sulit dikenali bentuknya.
Ia mengatakan, dampak puting beliung kali ini tidak hanya menimpa fasilitas kesehatan, tetapi juga menyebar ke sejumlah titik di wilayahnya.
“Dengan adanya dampak angin puting beliung ini ya, terutama lokasi-lokasi yang terlalu luas itu."
"Ini kan pantauannya luas, kena terdampak. Di sebelah sini juga kandang kambing sama,” ujar Wawan saat diwawancarai di depan bangunan yang ambruk, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Puluhan Korban Kecelakaan di Cipali Dirawat di RS Abdul Radjak, 3 Cedera Kepala dan Patah Tulang
Tak hanya wilayahnya sendiri, desa tetangga pun ikut terkena sapuan angin.
“Dan di desa tetangga, Desa Jambarguna, ada juga satu-dua rumah yang terdampak karena puting beliung."
"Yang saya tahu hanya itu dulu. Mungkin tempat lain juga masih banyak,” ucapnya.
Yang mengejutkan, rumah pribadi Wawan pun tak luput dari efek cuaca ekstrem tersebut.
Meski tidak tersapu angin, hujan deras yang menyertai puting beliung membuat bagian dalam rumahnya tergenang air.
“Bahkan rumah saya pun juga banjir. Biasanya tidak pernah banjir, tapi kemarin karena hujan deras dan angin, banjir juga."
"Saya sampai nawu-nawu di dapur,” jelas dia.
Saat ditanya apakah itu juga bagian dari dampak bencana, ia mengangguk.
Baca juga: 10 Poster Hari Guru Nasional 2025 Gambar Menarik dan Terbaru, Buat Ucapan Status di Medsos
“Iya, dampak juga walaupun sedikit. Biasanya di rumah saya tidak ada banjir, tapi kemarin itu terjadi. Ada yang masuk ke dapur,” katanya.
Wawan menegaskan, bahwa klinik menjadi lokasi yang mengalami kerusakan paling besar.
“Di sini (Klinik Kita Sehat) yang paling parah ya. Sama di ruang itu, tempat peternakan itu,” ujarnya.
Saat ditanya apakah puting beliung pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Wawan langsung menggeleng.
“Selama ini sebelumnya tidak ada yang seperti puting beliung. Baru yang ini terjadi."
"Tahun 2019 itu pernah banjir bandang satu kali, tapi puting beliung baru sekarang,” ucap Wawan.
Ia berharap bencana serupa tidak kembali terjadi.
“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi. Ini cobaan buat kita agar lebih waspada, baik dalam pembangunan ataupun lainnya. Mungkin ini risikonya,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang semula hanya mengguyur Kecamatan Ciledug pada Senin (17/11/2025) sore, tiba-tiba berubah menjadi teror ketika angin puting beliung menghantam Klinik Kita Sehat.
Dalam hitungan detik, sembilan ruangan pelayanan ambrol, atap IGD terangkat.dan pasien berlarian menyelamatkan diri.
Pemilik sekaligus pengelola klinik, Siti Fatimah, menjadi saksi langsung detik-detik bangunan runtuh.
Ia mengatakan, puting beliung datang hanya beberapa menit setelah hujan disertai angin kencang.
“Tepat jam 14.25 hujan deras turun dengan angin sangat kencang."
"Kemudian jam 15.20 datang angin puting beliung dan dampaknya langsung ke gedung rawat inap,” ujar Fatimah saat diwawancarai, Senin (17/11/2025) malam.
Ia menyebut sejumlah pasien telah pulang sesaat sebelum atap bangunan beterbangan sehingga jumlah korban bisa diminimalisasi.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ada satu pasien yang dirujuk ke RSUD Waled untuk rawat lanjutan,” ucapnya.
Seorang keluarga pasien mengalami luka di kepala dan sudah mendapatkan perawatan.
Seorang pengunjung lain juga harus dirujuk untuk tindakan darurat.
Saat kejadian, klinik sedang ramai.
Dokter Imas, salah satu tenaga medis, menjadi korban tertimpa reruntuhan dan mengalami cedera di bagian kaki.
Para perawat langsung memindahkan pasien ke area yang aman.
“Semua pasien kami bawa ke depan dan alhamdulillah aman,” katanya.
Fatimah menjelaskan bahwa seluruh area rawat inap hancur.
Kerusakan mencakup IGD, ruang gizi, hingga ruang perawatan.
“Atap gedung semuanya rusak. Angin langsung mengangkat atap karena di samping gedung hanya sawah kosong,” ujarnya.
Total ruang terdampak mencapai sembilan hingga sepuluh ruangan.
Sementara itu, video amatir warga memperlihatkan puing berserakan, plafon ambrol, rangka baja ringan terpelintir, hingga koridor yang tampak seperti jalur reruntuhan.
Kapolsek Pabuaran, AKP M Soleh, mengatakan pihaknya langsung fokus pada penyelamatan pasien.
“Yang paling utama adalah penyelamatan pasien ke Rumah Sakit Waled. Jaraknya hampir 10 meter melewati puing-puing,” ujarnya.
Evakuasi berlangsung hingga malam hari untuk memastikan tidak ada orang tertinggal, mengingat struktur bangunan sangat rapuh.
Hingga petang, warga masih berdatangan melihat sisa-sisa kerusakan yang memenuhi seluruh area klinik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Kepala-Desa-Ciledug-Kulon-Wawan-Hermawan-buka-suara-soal-puting-beliungV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.