10 Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang Masuk Daerah Rawan Bencana

Ada 10 kecamatan di Kabupaten Cirebon yang masuk daerah rawan bencana. Di antaranya Waled, Karangwareng, dan Pangenan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
ILUSTRASI BANJIR - Potret banjir yang menggenang SDN 1 Bayalangu Kidul dan jalan desa di Desa Baylangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Kamis (16/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Langit Cirebon kerap berubah cepat. Saat langit cerah biru bisa kemudian tiba-tiba gelap pekat membawa angin dan hujan deras.

Di wilayah pesisir utara Jawa Barat ini, ancaman bencana alam seolah menjadi bagian dari keseharian warganya.

Pemerintah Kabupaten Cirebon pun kini bergerak memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Dari total 40 kecamatan yang ada, 10 di antaranya telah ditetapkan sebagai daerah rawan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin.mengatakan, daerah-daerah tersebut memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap berbagai jenis bencana, mulai dari banjir, longsor, kekeringan, hingga angin puting beliung.

“Ada beberapa jenis bencana yang sering terjadi di Kabupaten Cirebon."

"Dari 40 kecamatan, ada 10 yang sudah kami petakan berdasarkan potensi bencananya."

"Ada yang rawan banjir, ada yang rawan longsor, dan ada pula yang kerap mengalami kekeringan,” ujar Ikin saat diwawancarai media, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, wilayah rawan bencana tersebar di bagian timur, tengah, hingga selatan Kabupaten Cirebon.

Beberapa di antaranya adalah Waled, Karangwareng, Pangenan, Tengahtani, Sumber, Greged dan Dukupuntang, serta sejumlah kecamatan lain yang memiliki kontur tebing curam dan potensi longsor tinggi.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di wilayah-wilayah tersebut memahami potensi bahaya di lingkungannya dan tahu bagaimana cara bertindak ketika bencana datang,” ucapnya.

Sebagai langkah nyata mitigasi, Pemerintah Kabupaten Cirebon meluncurkan program Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).

Program ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menegaskan bahwa penanggulangan bencana termasuk urusan wajib layanan dasar pemerintah daerah.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Cirebon, Syafrudin menuturkan, bahwa pembentukan Kecamatan Tangguh Bencana bertujuan membangun masyarakat yang tanggap, siaga, dan mandiri menghadapi ancaman bencana.

“Kabupaten Cirebon memiliki potensi bencana yang cukup beragam."

"Tahun 2024 tercatat ada 243 kejadian bencana, sedangkan hingga Oktober 2025 jumlahnya menurun menjadi 124 kejadian,” jelas Syafrudin.

Penurunan itu, lanjut dia, bukan semata karena faktor alam, melainkan karena meningkatnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan lembaga terkait dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.

“Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan efektivitas langkah mitigasi yang dilakukan bersama,” katanya.

Melalui program Kencana, Pemkab Cirebon menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Semua pihak, mulai dari aparat desa, lembaga masyarakat, hingga warga punya peran penting.

“Kami mendorong setiap kecamatan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kebencanaan."

"Dukungan anggaran di tingkat musrenbang kecamatan menjadi kunci dalam memperkuat kesiapsiagaan,” ujarnya.

Hingga tahun ini, BPBD Kabupaten Cirebon telah membentuk sekretariat Kecamatan Tangguh Bencana di 10 kecamatan prioritas.

Ke depan, Pemkab menargetkan seluruh kecamatan memiliki struktur tangguh serupa agar penanganan darurat dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.

“Kami ingin setiap kecamatan di Cirebon nantinya memiliki kemampuan tangguh menghadapi bencana, sehingga risiko kerugian dan korban dapat ditekan sekecil mungkin,” ucap Syafrudin.

Baca juga: Buntut Angin Kencang Hantam Plered Cirebon, 23 Bangunan Terdampak Termasuk Atap Tempat Wudu Masjid

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved