Berita Cirebon Hari Ini

Ternyata Bukan Keracunan Massal, Ini Fakta di Balik 13 Siswa SDN Kesenden yang Mual Usai Makan MBG

Ternyata Bukan Keracunan Massal, Ini Fakta di Balik 13 Siswa SDN Kesenden yang Mual Usai Makan MBG

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Potret aktivitas packing Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kejaksan Kesenden, Kota Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBONCOM, CIREBON- Dugaan kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di SDN Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, akhirnya mulai terurai.

Setelah dilakukan penelusuran oleh tim gizi dan tenaga medis, diketahui penyebabnya bukanlah keracunan massal seperti yang ramai diberitakan, melainkan faktor kondisi tubuh siswa yang belum sarapan sejak pagi.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kejaksan Kesenden, Igo Prasetia mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan adanya siswa yang mengalami mual dan sakit perut usai menyantap menu MBG pada Rabu (22/10/2025).

“Sejak ada info awal hari Rabu siang itu, kami langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pihak sekolah."

Baca juga: PERLUASAN MBG di Karawang: Wujud Komitmen Bersama Bangun Generasi Sehat dan Cerdas


"Kami juga dampingi siswa yang mengalami gejala,” ujar Igo saat diwawancarai media, Jumat (24/10/2025).

Menurut Igo, awalnya hanya tiga siswa yang mengeluh mual dan langsung dibawa ke Puskesmas Kejaksan untuk diperiksa.

Namun, setelah petugas puskesmas datang ke sekolah, ditemukan tambahan sepuluh siswa lain yang juga merasakan gejala serupa.

“Awalnya tiga siswa dibawa ke puskesmas. Lalu petugas datang ke sekolah, dan saat ditanya ada lagi yang pusing, ternyata ada sepuluh siswa. Kami terus dampingi mereka,” ucapnya.

Baca juga: Wasit yang Pimpin Laga Madura United vs Persija Jakarta, Bertugas Saat Macan Kalah 0-2 Lawan PSM


Gejala mual yang dirasakan para siswa pun berangsur membaik setelah diberi air kelapa muda sebagai penetral tubuh.

Dua siswa yang sempat dibawa ke puskesmas sudah pulang sore harinya, sedangkan satu siswa lainnya harus dirujuk ke RS Sumber Kasih karena gejalanya tak kunjung reda.

“Saya dampingi sendiri siswa yang dibawa ke IGD RS Sumber Kasih."

"Setelah dicek dokter, ternyata anak itu punya riwayat maag. Obat yang diberikan juga obat maag,” jelas dia. 

Baca juga: Puluhan Kader Posyandu Kota Cirebon Ikuti Program CSR Cordela Hotel Cirebon Cegah Stunting


Dari hasil penelusuran dokter, diketahui bahwa siswa tersebut tidak sempat sarapan sejak pagi, bahkan sejak malam sebelumnya belum makan. 

Ia menolak sarapan yang sudah disiapkan neneknya dan memilih menunggu menu MBG di sekolah.

“Sebelum sekolah, neneknya sudah menyiapkan sarapan. Tapi katanya mau makan nanti saja di sekolah. Nah, pas di sekolah langsung makan nasi goreng margarin dan susu stroberi."

“Menurut ahli gizi kami, perpaduan susu dan margarin pada perut kosong bisa memicu mual, apalagi bagi anak dengan maag,” katanya.

Baca juga: Daftar 12 Pejabat Pemkab Kuningan yang Ikut Uji Kompetensi Calon Sekda


Igo menyebut, dugaan kuat penyebab mual bukan karena makanan MBG yang tercemar, melainkan faktor intoleransi makanan dan kondisi tubuh siswa yang belum makan.

Beberapa siswa lain juga diketahui sudah merasa kurang enak badan sejak berangkat ke sekolah.

Meski begitu, pihak SPPG tetap mengikuti prosedur resmi dengan membawa sampel makanan ke laboratorium untuk diuji.

“Kita tetap ikut aturan. Sampel makanan sudah dikirim ke lab untuk diperiksa, biar hasilnya jelas,” ujarnya.

Baca juga: PERLUASAN MBG di Karawang: Wujud Komitmen Bersama Bangun Generasi Sehat dan Cerdas


SPPG Kejaksan Kesenden sendiri saat ini mengelola 3.274 porsi MBG setiap harinya untuk sembilan sekolah, terdiri dari delapan SD dan dua SMP di wilayah Kejaksan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty juga menegaskan, bahwa insiden ini masih dalam tahap investigasi dan belum bisa disebut sebagai keracunan massal.

“Peristiwa itu diduga berkaitan dengan konsumsi MBG, tapi belum tentu karena kontaminasi makanan. Bisa juga karena intoleransi tubuh terhadap bahan makanan tertentu,” ucap Maria.

Ia menyebut, menu MBG yang disajikan hari itu berupa nasi goreng jagung, chicken katsu, tempe tepung, tumis bok choy dan susu stroberi.

Baca juga: Harga Emas Antam di Jogjakarta dan Solo Hari Ini 24 Oktober 2025 Kian Melesat Jadi Segini


Dari total 127 siswa yang makan, hanya 13 yang mengalami gejala ringan dan seluruhnya kini sudah pulih.

“Alhamdulillah, tidak ada penambahan kasus di sekolah lain. Semua anak yang sempat mual kini sudah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa,” jelas dia. 

Kini, aktivitas belajar di SDN Kesenden sudah kembali normal.

Namun, pihak dinas dan penyedia MBG akan terus melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami tetap lakukan pembinaan kepada penyedia MBG, dan hasil lab nanti akan jadi acuan untuk perbaikan ke depan,” kata Igo.

 
 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved