"Rata-rata home sick, kangen sama keluarga dan tidak bisa pisah."

"Kadang juga karena masalah kesehatan,” jelas dia.

Untuk siswa yang mengalami masalah kesehatan, Gus Ipul menyebut Presiden telah mengarahkan agar diberikan penanganan maksimal.

“Kalau ada yang kena penyakit menular, misalnya TBC, tentu tidak bisa tinggal di asrama."

Baca juga: ANJLOK LAGI, Harga Emas Antam Hari Ini di Kuningan dan Indramayu Merosot 3 Hari Beruntun Jadi Segini

"Kita obati sampai sembuh selama enam bulan, setelah sembuh kita masukkan lagi mengikuti proses belajar,” katanya.

Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat mengusung konsep multi entry, multi exit sehingga lebih fleksibel menerima murid dengan berbagai latar belakang pendidikan.

“Ada anak usia 9 tahun yang masuk kelas 1 SD karena sebelumnya putus sekolah. Bahkan ada yang sudah SMA tapi belum bisa membaca,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengaku bangga dengan perkembangan para siswa.

Baca juga: Mensos Blusukan ke Sekolah Rakyat Cirebon, Temukan Pagar hingga Toilet Perlu Diperbaiki

“Dalam satu bulan saja, berkat bimbingan guru, sudah terlihat kemajuan yang luar biasa,” ucap Gus Ipul.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, di Sekolah Rakyat Cirebon terdapat satu guru dan 25 murid yang mundur, sebagian besar karena enggan tinggal jauh dari orang tua.