“It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan paling subur. Itu terletak di pantai utara Pulau Jawa,” ujar Hashim dalam acara bertajuk ESG Sustainable Forum 2023, Jumat, 31 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Apa Itu Mega Proyek Giant Sea Wall? Butuh Biaya 80 Miliar Dolar AS, Proyek Sepanjang ±500 Kilometer
Sementara itu, Untuk menggarap membangun tanggul raksasa dari Banten hingga Jawa Timur, diperkirakan butuh dana hingga US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun (kurs Rp 16.250). Meski demikian, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan bahwa pemerintah serius dengan komitmen itu.
"Insyaallah itu akan terlaksana. Tapi mohon juga bersabar karena kami anggarannya dari waktu ke waktu juga sangat terbatas dan ada prioritas sana-sini, tapi bukan berarti kami diam, tidak. Insyaallah kami akan tetap berjuang bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan rob," kata Dody, dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Apa Itu Mega Proyek Giant Sea Wall? Butuh Biaya 80 Miliar Dolar AS, Proyek Sepanjang ±500 Kilometer
Dody menilai, proyek Giant Sea Wall menjadi infrastruktur paling vital untuk melindungi kawasan pantai utara (Pantura) Pulau Jawa dari ancaman banjir rob dan perubahan iklim ekstrem.
Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo terhadap penanganan rob Pantura Jawa terbukti cukup besar. Bahkan, sudah dicanangkan dalam visi dan misi Presiden Prabowo sebelum terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.
"Kita tahu bahwa rob ini sudah lama karena memang kondisi dunia sedang begini, suhu dunia sedang naik, perubahan iklim, dan penurunan tanah sehingga terjadi rob," ujar dia.
Baca juga: Mega Proyek Giant Sea Wall dari Banten ke Jawa Timur, Akan Dikendalikan Satgas Tanggul Laut Raksasa
"Oleh karena itu, setelah dilantik Presiden Prabowo langsung menginstruksikan kepada para menteri untuk memikirkan Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik," sambungnya.
Selaras dengan itu, saat ini tengah dipersiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Hal ini sebagai upaya melindungi wilayah pesisir Pantai Utara Jawa dari Jakarta sampai Semarang, termasuk Demak.
"Pembentukan Badan Otorita penting agar pembangunan Giant Sea Wall di Pantura bisa terlaksana secara berkelanjutan," kata Dody.
Baca juga: Apa Itu Mega Proyek Giant Sea Wall? Butuh Biaya 80 Miliar Dolar AS, Proyek Sepanjang ±500 Kilometer
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mendeklarasikan komitmennya untuk segera memulai pembangunan proyek Giant Sea Wall. Proyek ini akan terbentang sepanjang 500 kilometer (km) di pesisir Pantura Jawa, tepatnya dari Tangerang sampai Gresik.
"Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin butuh waktu 20 tahun,15 sampai 20 tahun. Tidak ada masalah, ada pepatah kuno 'perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah'. Kita akan segera mulai itu," kata Prabowo, dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Sementara untuk membangun tanggul laut di Teluk Jakarta saja, ia memproyeksikan kebutuhan anggarannya berkisar di angka hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,5 triliun. Sedangkan untuk waktu
Baca juga: Mega Proyek Giant Sea Wall dari Banten ke Jawa Timur, Akan Dikendalikan Satgas Tanggul Laut Raksasa
Pemerintah berencana akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur.
Satgas ini akan menangani keseluruhan pembangunan Giant Sea Wall yang meliputi seluruh provinsi yang dilintasi seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Apa Itu Mega Proyek Giant Sea Wall? Butuh Biaya 80 Miliar Dolar AS, Proyek Sepanjang ±500 Kilometer
Satgas akan melibatkan berbagai kementerian, di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Kementerian Lingkungan Hidup.