Persebaya Surabaya

“Arek e moleh…!”, Persebaya Surabaya Resmi Bawa Pulang Rachmat Irianto ke Kandang Bajul Ijo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSEBAYA SURABAYA- Rachmat Irianto saat masih berseragam Persi Bandung. Kini, Persebaya Surabaya Resmi Bawa Pulang Rachmat Irianto Pulang

TRIBUNCIREBON.COM- Happy Anniversary Persebaya Ke-98!

Persebaya Surabaya mengumumkan kepulangan Rachmat Irianto pada Rabu (18/6/2025) pagi ini, tepat pada HUT ke-98 klub berjuluk Bajul Ijo.

“Arek e moleh…!” tulis lamman resmi Persebaya.

“Rachmat Irianto telah menandatangani kontrak multiyears bersama Persebaya. Welcome home, Rian.”

Baca juga: Happy Anniversary Persebaya Surabaya Ke-98! Ribuan Bonek-Bonita Menyala Penuhi Gelora 10 November

 Pesepak bola yang akrab disapa Rian itu memang lahir dari rahim Persebaya. Ayahnya, almarhum Bejo Sugiantoro, ialah mantan pemain, kapten tim, dan staf pelatih Persebaya.

Mendiang Bejo Sugiantoro tercatat dua kali membawa Persebaya juara Divisi Utama (sekarang Liga 1.red).

Rian tumbuh dan berkembang di klub Indonesia Muda, anggota Persebaya. Setelah itu, Rian promosi ke tim senior pada 2017.

Baca juga: PROFIL Gali Freitas, Winger Lincah Persebaya Surabaya Asal Timor Leste, Ini Statistikanya

 Ia turut andil membawa Pesebaya juara Liga 2 2017, sekaligus promosi ke Liga 1.

Selanjutnya, setelah lima tahun mengabdi di Persebaya, Rian meninggalkan Kota Pahlawan pada 2022 untuk bergabung dengan Persib.

Bersama klub berjuluk Maung Bandung itu, Rian mempesembahkan dua gelar juara Liga 1. 

Baca juga: Happy Anniversary Persebaya Surabaya Ke-98! Ribuan Bonek-Bonita Menyala Penuhi Gelora 10 November

Diberitakan sebelumnya, Ribuan suporter Persebaya Surabaya, yang dikenal dengan sebutan Bonek, memadati area Gelora 10 November di Jalan Tambaksari untuk merayakan hari ulang tahun tim kebanggaan mereka, yang dikenal dengan julukan Bajol Ijo

Dikutip TribunCirebon.com dari Kompas.com, ribuan Bonek dari berbagai wilayah mulai berdatangan menggunakan sepeda motor ke Stadion Gelora 10 November pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Para suporter ini membawa bendera dan menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk tim kesayangan mereka, menunggu beberapa jam untuk merayakan hari jadi ke-98 Persebaya. Suasana semakin meriah saat mendekati Rabu (18/6/2025) pukul 00.00 WIB, di mana nyanyian para Bonek semakin keras.

Baca juga: Bursa Transfer Persebaya Surabaya, Bajul Ijo Amankan 2 Bintang PSIS Semarang, Siapa Dia?

Mereka secara serempak menyalakan flare dan kembang api untuk menandai momen spesial tersebut.

Salah satu suporter, Oktovian (28), warga Kecamatan Genteng, mengaku telah berangkat bersama teman-temannya sejak pukul 19.00 WIB untuk mengikuti konvoi.

 "Tadi berangkat dari rumah ya enggak langsung ke sini (Stadion Gelora 10 November), muter-muter dulu sama teman-teman," kata Oktovian saat ditemui pada Rabu (18/6/2025).

Baca juga: BONEK Tret Tet Tet Australia, Persebaya vs Football West All Star, Latihan di Markas Timnas Aussie

Oktovian menjelaskan bahwa mereka sempat melintas di beberapa jalan, seperti Jalan Tunjungan, Jalan Ketabang Kali, Jalan Kusuma Bangsa, hingga Jalan Ngaglik. Konvoi tersebut juga dilakukannya pada tahun sebelumnya. 

"Konvoinya ya biar pas ke Tambaksari-nya banyak teman-teman, jadi sekalian gabung kelompok lain. Harapannya semoga Persebaya juara Liga 1 di musim depan," ujarnya.

Bonek lainnya, Yasin (30), warga Kecamatan Kenjeran, juga mengungkapkan pandangannya. Menurutnya, konvoi tersebut menjadi kesempatan untuk bertemu dengan suporter lain. "Kalau konvoi bisa ketemu teman Bonek lainnya, jadi pas nonton Persebaya bisa berangkat bareng. Ini nunggu sampai pukul 00.00 WIB terus pulang, besok kerja soalnya," ucap Yasin.

Baca juga: Jadwal Lengkap Arema FC di Piala Presiden 2025, Pemain Jebolan Persebaya Surabaya Gabung Singo Edan

 Sementara itu,Persebaya Surabaya kembali membuat sejarah besar! Klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo ini mengumumkan akan menjalani tur pramusim ke Australia Barat pada 8–10 Juli 2025, yang bertajuk “Persebaya Tour Australia Tret Tet Tet Bonek 2025”.

Tak hanya membawa pemain inti, Persebaya juga mengajak 100 Bonek untuk ikut mendukung langsung dari stadion, menjadikan tur ini sebagai momen legendaris dalam sejarah klub.

Langkah besar ini merupakan hasil kolaborasi solid antara manajemen Persebaya dan Pemerintah Australia Barat, sekaligus memperingati 35 tahun hubungan erat Jawa Timur dengan Australia Barat.

 Baca juga: THE JAK FULL SENYUM, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick Gabung Persija Jakarta?

Dalam tur pramusim ini, Persebaya Surabaya akan menjalani latihan dan uji coba melawan Football West All Star di Sam Kerr Football Centre, markas latihan kelas dunia yang juga digunakan Timnas Australia.

 CEO Persebaya, Azrul Ananda, menegaskan bahwa tur ini sudah dirancang sejak lama. “Ini bukan hanya soal latihan. Ini soal sejarah, budaya, dan sport diplomacy. Kami ingin Bonek merasakan atmosfer sepak bola internasional langsung di Australia,” ujar Azrul.

Tur pramusim Persebaya Surabaya ke Australia Barat juga mengusung semangat pertukaran budaya.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 14 Juni 2025 di Cirebon dan Kuningan Semakin Mahal, 1 Gram Jadi Segini

Para Bonek dijadwalkan mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari tur fasilitas olahraga, pesta BBQ bersama pemain, hingga ikut serta dalam ajang Green Force Run 5K di Perth.

Bahkan, rombongan Bonek akan didampingi langsung oleh Konsul Australia di Surabaya, Glen Askew, selama perjalanan, sebagai bentuk perhatian dan pengawalan keamanan.

Tak kalah menarik, fasilitas modern Sam Kerr Football Centre akan menjadi tempat latihan Persebaya selama berada di Perth.

 Venue ini menjadi kebanggaan tersendiri karena juga digunakan oleh skuad Matilda dan Timnas Australia, memberikan pengalaman berbeda bagi skuat Bajul Ijo.

 Baca juga: THE JAK FULL SENYUM, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick Gabung Persija Jakarta?

Sementara itu, Legenda Persebaya Surabaya, Aji Santoso is back!

Aji Santoso dikabarkan akan kembali ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menjalani anniversary game kontra Green Force pada 28 Juni 2025.

Aji kembali ke Kota Pahlawan bukan untuk menukangi Bruno Moreira dan kolega, tapi menjadi rival saat Persebaya menjamu Persela Lamongan di pertandingan rutin pra-musim bertepatan hari jadi Kota Surabaya ke-730 pada 31 Mei 2023.

Fakta ini tentu saja disambut antusias sebagian besar Bonek lewat media sosial. Mereka tak sabar menyaksikan tim kesayangan, Green Force, yang kini ditangani Eduardo Perez Moran.

Baca juga: Bursa Transfer Arema FC, Datangkan Pemain Asing Anyar, Singo Edan Prioritaskan Pasar Lokal

Selain itu, pertandingan itu juga dapat menjadi wadah bagi pemain anyar Persebaya unjuk gigi. Rachmat Irianto, Koko Ari Araya, hingga Risto Mitrevski dapat menjadikan laga itu sebagai ajang pembuktian setelah direkrut manajemen Green Force.

Bonek pun tak sabar menyaksikannya, hingga bertanya perihal harga tiket, hingga jam berapa laga penting itu dimainkan. “Inpo tiket,” tulis @eka***

“Semoga mainnya malam,” lanjut @ber***

Baca juga: PROFIL Mauricio Souza, Pelatih Persija Jakarta yang Bawa Madura United Lolos Championship Series

“Adu taktik antara pelatih eduardo perez moran dengan pelatih aji santoso apakah ada taktik tika tiki diantara pelatih tersebut???” ungkap @bay***

“Ketemu coach aji santoso rek respect,” ujar @g4m***

Pertandingan anniversary game ini memang layak ditunggu. Bukan saja di pihak Persebaya, tapi juga Persela yang musim depan masih berjuang di Liga 2 Indonesia.

Baca juga: PROFIL Alfredo Vera, Juru Taktik Madura United yang Punya Catatan Mentereng di Laskar Sape Kerrab

Laskar Joko Tingkir membutuhkan laga persahabatan ini sebagai barometer kesiapan mereka menyambut kompetisi musim depan. Pendukung Persela berharap tim kesayangan mereka dapat promosi musim depan.

“Tahun depan persela promosi,” ungkap @alf***

“@perselafc BUKTIKAN BOSSS,” tutup @cak***

Baca juga: PROFIL Mario Licino Guerreiro Lemos, Pelatih Persijap yang Pernah Jadi Pelatih Timnas Bangladesh

Sementara itu, Jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim 2025-2026, Persebaya mendapatkan dukungan dari kabinet pelatih yang berpengalaman, termasuk Eduardo Perez dan Shin Sang-gyu.

 Keduanya memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam menangani tim junior dan senior, baik di level nasional maupun klub. Pengalaman Shin Sang-gyu di timnas Korea Selatan dan berbagai klub di Asia.

Lalu, pengalaman Perez di klub-klub internasional, diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pemain muda di Persebaya.

Baca juga: Rekap 18 Pemain Persebaya Surabaya Sudah Teken Kontrak, Siap Jadi Momok di Liga 1 Indonesia

Dengan memasukkan pemain-pemain muda yang berbakat dan ditopang oleh pelatih yang berpengalaman, Persebaya berharap dapat kembali ke karakter mereka yang khas, yakni mengorbitkan pemain muda.

Memasuki musim baru, manajemen Persebaya berencana untuk mengembalikan semangat mengorbitkan pemain muda dengan memasukkan lima nama baru ke dalam skuad senior.

Di antara mereka, Dimas Wicaksono (17 tahun) yang berpengalaman bermain di Liga 2 dan Sheva Kardanu Setiawan (20 tahun) yang mencatatkan 1.863 menit di EPA menjadi sorotan utama.

M. Ichsas Baihaqi (18 tahun) juga diharapkan bisa memberikan kontribusi setelah membantu Persijap promosi ke Liga 1.

Baca juga: Bursa Transfer Persebaya, 2 Pemain Asing Baru Bajul Ijo Resmi Dilaunching, Ini Sosoknya

Musim depan di Liga 1, tim ini tidak hanya menargetkan kesuksesan di kompetisi, tetapi juga membangun masa depan yang cerah bagi talenta-talenta muda mereka.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya resmi menambah amunisi di lini belakang dan depan jelang kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2025/2026.

Tim berjuuk Bajol Ijo ini resmi menambah pemain asing baru yakni Risto Mitrevski dan Gali Freitas. Pengumuman dilakukan melalui akun media sosial resmi klub. 

Risto dalam keterangannya melalui video ia menyatakan siap memberikan membela  Green Force musim ini. "Halo Bonek dan Bonita, aku sekarang sama dengan kalian berdarah hijau. Sampai bertemu di Surabaya," ungkapnya.

Baca juga: PROFIL Gali Freitas, Winger Lincah Persebaya Surabaya Asal Timor Leste, Ini Statistikanya

Risto Mitrevski yang pada musim lalu bersama Dewa United FC, tampil dengan performa yang impresif. Ia mencatatkan 30 penampilan, dua gol, dua assist, serta membawa timnya mencatat 12 clean sheet dari total pertandingan. Bek tengah tersebut memiliki pengalaman banyak di Liga Eropa dan Asia.

Sedangkan Gali Freitas, merupakan pemain sayap dengan kecepatannya. Sebelumnya ia pernah memperkuat timnas Timor Leste U-16 dan senior.

 Ia menjadi top skor AFF U-16 2019 dengan tujuh gol. Gali juga memperkuat PSIS Semarang pada musim 2023 dan terakhir bersama Bhayangkara FC mencetak total 12 gol dari 61 penampilan hingga pertengahan 2025.

Selain dua pemain asing baru itu, Koko Ari Araya juga dipastikan kembali ke Persebaya untuk musim depan. Dalam video singkatnya, Koko menyapa para suporter setia Persebaya. " Aku mbalek (red: kembali) Rek,".

Baca juga: PROFIL Risto Mitrevski, Bek Anyar Persebaya Surabaya Asal Makedonia Utara, Ini Statistikanya

Tidak hanya itu, Persebaya juga mengumumkan  ada 15 pemain yang dipertahankan. Mereka adalah Andhika Ramadhani, Alfan Suaib, Arief Catur Pamungkas, Bruno Moreira, Dejan Tumbas, Dime Dimov, Ernando Ari Suyartadi, Flavio Silva, Francisco Rivera, Kadek Raditya, Malik Risaldi, Mikael Tata, Randy Hanson May, Rizky Dwi Pangestu dan Toni Firmansyah.

 Sebelumnya, Klub berjuluk Bajul Ijo itu mendatangkan dua pemain asing baru yakni Risto Mitrevski, bek asal Makedonia Utara, serta Gali Freitas, winger muda berbakat dari Timor Leste.

Pengumuman perekrutan disampaikan melalui akun resmi klub pada Selasa (3/6).

"Pengumuman pemain baru juga mulai diumumkan di media sosial," ujar Media Officer Persebaya Jonathan Yohvinno Thamrin saat dikonfirmasi.

Baca juga: SELAMAT DATANG Felipe Americo Martins Goncalves, 4 Asisten Ini Masuk Kabinet Eduardo Perez Moran

Mitrevski yang musim lalu memperkuat Dewa United FC tampil solid dengan catatan 30 penampilan, dua gol, dua assist, dan berkontribusi dalam 12 clean sheet.

Bek kelahiran Skopje, 5 Oktober 1991 itu memiliki postur ideal 1,87 meter dan dikenal sebagai sosok tangguh dalam duel-duel udara maupun permainan bertahan.

Karier profesionalnya dimulai di Rabotnicki, Makedonia Utara lalu berlanjut ke berbagai klub di Eropa dan Asia seperti Sabah FC (Malaysia) dan Alashkert (Armenia). Dia bergabung dengan Dewa United pada 2022, bahkan sempat menjabat sebagai kapten tim.

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Sementara itu, Gali Freitas yang baru berusia 21 tahun dikenal sebagai pemain cepat dan lincah. Dia mengisi posisi winger dan musim lalu bermain untuk PSIS Semarang, mencetak 12 gol dari 61 penampilan sejak bergabung pada 2023.

 Pemain kelahiran Dili, 31 Desember 2004 itu sudah memperkuat Timnas Timor Leste dari level U-16 hingga senior, mencatatkan lebih dari 30 caps internasional dan menjadi top skor AFF U-16 2019 dengan tujuh gol.

Kehadiran Gali diprediksi akan menambah variasi serangan Persebaya dari sisi sayap, mengingat gaya bermainnya yang eksplosif dan penuh determinasi.

Baca juga: SELAMAT DATANG Felipe Americo Martins Goncalves, 4 Asisten Ini Masuk Kabinet Eduardo Perez Moran

Sementara itu, Persebaya Surabaya resmi mengumumkan Eduardo Perez Moran sebagai pelatih baru pengganti Paul Munster yang kontraknya tidak diperpanjang.

Manajemen Persebaya sudah menyiapkan tim kepelatihan barunya. Mereka tak hanya mengganti Munster, tapi juga mendatangkan asisten pelatih baru.

Selain Eduardo, Persebaya Surabaya juga bakal dibantu kabinet kepelatihan, diantaranya ada nama Shin Sang-Gyu sebagai Asisten Pelatih.

Kemudian Uston Nawawi sebagai asisten pelatih, dan Felipe Americo Martins Goncalves sebagai pelatih kiper.

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Manajemen Persebaya sebenarnya sudah memberikan bocoran soal ini ketika mereka mengumumkan melepas Paul Munster.

Menurut mereka, manajemen tidak hanya mendatangkan head coach semata, namun juga pelatih kepala dan kabinet-nya. Kabinet itu tentu merujuk pada sosok-sosok asisten pelatih yang akan membantu head coach.

 "Bermain di Liga 1 dan kompetisi antar klub Asean, akan menjadi tantangan baru yang harus dihadapi dengan pendekatan yang baru. Agar Green Force tampil kompetitif di 2 kejuaraan sekaligus," tulis statemen resmi manajemen Persebaya yang diunggah di Instagram, 24 Mei lalu.

 Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya yang Baru

Nama Eduardo Perez Moran sebenarnya sudah santer terdengar di telinga Bonek, para pendukung Persebaya. 

Meskipun Persebaya baru hari ini mengumumkan nama Eduardo Perez Moran sebagai head coach.

 Beragam respon memang muncul dari Bonek. Ada yang merespon positif, ada juga yang meragukan kemampuan Edu -sapaan Eduardo Perez Moran.

Wajar memang jika ada yang meragukan kapasitas Edu. Sebab dalam profil Edu yang ada di Transfermark -situs rujukan untuk melihat profil tim, pemain, dan pelatih sepak bola- pelatih asal Spanyol itu memang tidak banyak menangani tim sebagai head coach.

Ditambah lagi, sebelum munculnya nama Edu, ada beberapa pihak-pihak tertentu yang berupaya memainkan isu agar Persebaya memilih sosok pelatih tertentu.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

Sejak Paul Munster tidak diperpanjang Persebaya, memang isu liar berkembang di media sosial. Sejumlah nama pelatih dikaitkan dengan Persebaya. Yang paling santer tentu Stefano Cugurra alias Teco.

Sebelum Liga 1 berakhir, pelatih asal Brasil itu memang sudah mengumumkan dirinya bakal berpisah dengan Bali United di akhir musim.

Teco dikaitkan dengan Persebaya karena memang ia pernah menukangi Persebaya. Namun saat itu masih menjadi pelatih fisik mendampingi Jacksen F. Tiago. Nah, dalam perjalanannya Teco memang berhasil membuktikan diri dia mampu menjadi head coach.

Baca juga: SELAMAT DATANG Shin Sang-Gyu, Asisten Shin-Tae Yong Ini Resmi Jadi Staff Pelatih Persebaya

Persebaya Tunjuk Asisten STY, Shin Sang Gyu Jadi Asisten Pelatih 

Siapa lagi Kabinet Setelah Timnas yang ada di Persebaya? Selain Edu yang pernah menukangi Timnas Indonesia, manajemen Persebaya menunjuk Shin Sanggyu sebagai asisten pelatih.

 Shin Sanggyu merupakan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sebelum melatih timnas Indonesia bersama STY, Sanggyu punya pengalaman malang melintang sebagai asisten pelatih level timnas.

Shin Sanggyu tercatat pernah melatih Timnas putra Korea Selatan (Korsel) U23 dan Timnas putri Korsel U20. Di timnas putri Korsel U20, Shin Sanggyu bahkan pernah merasakan Piala Dunia 2016.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

Shin Sanggyu juga pernah mendapatkan kepercayaan menjadi pelatih timnas senior Korsel. Saat itu ia turut merasakan membawa timnas senior Korsel berlaga di Asian Games 2014 dan Olimpiade Brasil 2016.

 Selain itu Shin Sanggyu juga pernah berada di Timnas Tiongkok U23. Saat itu ia berkesempatan bersama pelatih legendaris Belanda, Guus Hiddink.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

 Profil Eduardo Perez Moran

Edu yang lahir 2 Desember 1976 di Madrid, Spanyol itu memang minim menjadi head coach. Background-nya juga seorang kiper. Namun selama menjadi asisten pelatih, Edu sebenarnya termasuk aktor intelektual di balik strategi tim yang dibelanya.

Meskipun hanya sebagai asisten pelatih, namun Edu pernah merasakan berada di tim-tim yang punya nama besar. Ia mengawali karier kepelatihannya di klub Girona, Spanyol.

Dari Spanyol, ia kemudian banyak menimba pengalaman kepelatihan di liga-liga Timur Tengah. Ia pernah berada di balik strategi Al Jazira (Uni Emirat Arab). 

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Setelah dari Al Jazira, ia kemudian diajak Luis Milla untuk menukangi timnas Indonesia. Sebelum Milla cabut dari timnas, Eduardo lebih dulu memilih kembali ke Timur Tengah. Ia menjadi asisten pelatih di Al Saad yang bermain di Liga Qatar. Di sinilah, Edu kemudian punya kedekatan cukup intens dengan Xavi Hernandez.

 Setelah di Al Saad, Edu kembali ke Indonesia. Ia mendapatkan kepercayaan di tim kepelatihan Persija Jakarta. Petualangannya kemudian berlanjut dengan menjadi head coach di PSS Sleman.

Memang, Edu tidak lama jadi pelatih kepala di PSS. Kabar yang berkembang ketika itu yang membuatnya mundur bukan karena prestasi tim tapi karena adanya konflik internal.

Baca juga: Kapan Libur Idul Adha 2025? Segera Cek Tanggal Merah di Bulan Juni, Ada 2 Kali Long Weekend

Selepas dari PSS, Edu kembali ke Spanyol. Melatih Villarrobledo. Dari sana kemudian ia banyak berada di Amerika Serikat untuk mengembangkan akademi dari tim Brooklyn United.

 

Berita Terkini