Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNCIREBON.COM, KARAWANG - Tetangga menyebut pasutri yang ditemukan bersimbah darah di rumahnya di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat sering bertengkar dalam tiga bulan terakhir.
Tetangga korban Dita (33) mengatakan, sebelum Lusi Pebiani (24) ditemukan tewas, Kamis (12/6/dinihari) pada Rabu (11/6/2025) sekira pukul 20.30 WIB matanya terlihat sembab habis menangis.
Hal itu diketahui saat Dita mengantar makanan pesanan Lusi.
Saat itu, suami Lusi, Bagus Setiyojati (26) juga ada di rumah.
Hanya saja Dita tak berani bertanya.
Di mata tetangga, Lusi dan Bagus jarang bertetangga.
Hanya saat belanja dan jajan mereka bertemu.
Bagus disebut mempunyai toko aksesori.
"Akhir ini, dua tiga bulan terakhir sering berantem, cekcok lah bukan berantem. Tapi yang sering kedengeran suami (saya) si istrinya nangis tapi suara suaminya enggak kedengeran," kata Dita.
Dita mengaku sempat berani menanyakan kepada Lusi, apakah suaminya main tangan.
Lusi menjawab tidak, hanya saja saat suaminya lagi mabuk ia pernah ditendang.
Diberitakan sebelumnya, eristiwa memilukan Lusi Pebiani (24) ditemukan tewas dan suaminya Bagus Setiyojati (26) keadaan kritis dengan berbagai luka oleh tetangganya di dalam rumah.
Mereka pun meninggalkan dua anak yang masih berusia lima tahun dan bayi yang masih berusia lima bulan.
Diberitakan sebelumnya Dita (33) tetangga korban mengatakan, sekitar Pukul 01.30 WIB Kamis (12/6/2025), mendengar teriakan minta tolong.