Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Di tengah reruntuhan batu dan material longsor Gunung Kuda yang mengubur puluhan nyawa, Wawan (50), warga Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon masih bisa mengucap syukur.
Putranya, Ervan Rudiansyah (12), selamat meski sempat tertimbun di dalam mobil selama tiga jam.
Musibah longsor yang terjadi akhir pekan lalu menyisakan luka mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.
Termasuk Wawan, yang saat kejadian tengah berada di area tambang untuk membeli batu sebagai bahan bangunan.
Baca juga: Longsor Gunung Kuda Cirebon Terus Diselidiki Polisi, Perhutani hingga ESDM Siap-siap Dipanggil
“Ya saya salah satu korban selamat bencana longsor Gunung Kuda kemarin."
“Posisi saya pas kejadian berada di luar mobil, masih di area longsor. Saya lagi di depan mobil, posisi muat batu, biasa kan sopir-sopir pada ngobrol," ujar Wawan saat diwawancarai Tribun, Senin (2/6/2025).
Namun obrolan santai itu berubah menjadi kepanikan ketika suara gemuruh dari lereng terdengar. Longsor datang seketika.
“Pas begitu longsor, semua spontan pada lari"
Baca juga: Bupati Cirebon Imron Turun ke Lokasi Longsor Gunung Kuda, Tegaskan Tak Boleh Lagi Ada Penambangan
"Saya ngobrol sama pekerja yang di situ, teman saya. Waktu kejadian kebetulan saya bawa anak saya yang libur sekolah. Posisi anak saya di dalam mobil, nungguin," kenangnya.
Wawan berlari sekuat tenaga.
Namun batu-batu besar terus berjatuhan, menghantam apa saja di jalurnya.
“Meski lari, kaki saya kena batu, kaya seolah-olah batu itu ngejar kita. Kalau yang gak kuat lari ya pada tertimbun."
Baca juga: 4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Hari Ini 3 Juni 2025, Balai Desa Pabean Udik dan Desa Larangan
"Teman saya aja sampai merangkak-merangkak, saking kencangnya batu berjatuhan,” jelas dia.
Setelah selamat dari reruntuhan, pikiran Wawan hanya tertuju pada satu hal, anaknya.
Ia tak tahu bagaimana nasib Ervan yang terjebak di dalam mobil yang sudah tak terlihat bentuknya.
“Anak saya tertimbun lama, selama 3 jam di dalam mobil"
"Saya narik-narik operator sama polisi buat menyelamatkan anak saya. Kalau saya gak ada yang ngasih tahu, Allahualam nasib anak saya," katanya, suaranya bergetar.
Baca juga: 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 3 Juni 2025, Balai Desa Putat dan Samping Bank BJB Gebang
Menurut Wawan, kemungkinan ada ruang kabin yang menahan material longsor, membuat Ervan masih bisa bernapas.
“Posisi anak saya nangis, tapi diam saja di dalam mobil itu, gak bisa berbuat apa-apa."
“Ketebalan material longsor dari kabin ke atas itu sekitar dua meter," ujarnya.
Beruntung, tim SAR bersama operator alat berat berhasil menemukan dan menarik keluar Ervan dalam keadaan hidup.
Baca juga: Rekap 4 Buruan Terbaru Persib Bandung Musim Ini, Ada Nama Leo Gaucho hingga Uilliam Barros
Ia selamat tanpa luka serius, meski kendaraan mereka hancur total.
“mobil saya aja yang hancur. Depan belakang, bawah juga sampai rusak. Tapi alhamdulillah anak saya selamat,” ucap Wawan, penuh syukur.
Hingga hari keempat proses pencarian, jumlah korban tewas akibat longsor Gunung Kuda bertambah menjadi 21 orang.
Dua korban terbaru yang ditemukan adalah Sudiono (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, dan Fuji Siswanto (50), warga Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Adapun, musibah ini menjadi pengingat akan besarnya risiko yang mengintai di area penambangan, sekaligus menjadi kisah haru perjuangan seorang ayah yang tak menyerah demi menyelamatkan darah dagingnya.