TRIBUNCIREBON.COM - Curhatan warganet tentang sekolah adiknya yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) sebesar Rp10.000 untuk wadah Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi sorotan viral di media sosial.
Makan Bergizi Gratis adalah program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk seluruh anak sekolah.
Program ini mulai dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari pertama masuk sekolah semester ganjil 2024/2025, tepatnya Senin (6/1/2025).
Dalam pelaksanaannya, warganet mengeluhkan bahwa ada sekolah yang memungut orang tua siswa membayar untuk wadah Makan Bergizi Gratis tersebut.
Curhatan tersebut dikeluhkan melalui akun menfess X, @tanyarlfes, Jumat (10/1/2025).
Warganet tersebut bercerita bahwa sekolah adiknya memungut uang sebesar Rp10.000 kepada wali murid.
"Tanyarl jelas2 program makan siang GRATIS, sekolah adik gw masih aj dimintain uang astagaa. Alesannya buat wadah makan," tertulis dalam cuitan tersebut.
Selain itu, warganet tersebut juga membagikan foto sebuah kertas dengan daftar orang-orang yang telah membayar uang Rp10.000.
Kemudian, ada tangkapan layar percakapan yang mengimbau wali murid membayar uang Rp10.000 untuk wadah Makan Bergizi Gratis.
"Assalamualaikum ibu2 mohon maaf yaaa untuk uang MBG 10.000 dikumpulkan terakhir hari ini yaa. Jadi mohon kepada ibu2 walmur anak2 nya untuk membawa uangnya krna besok udah mau diserahkan ke pihak catering. Terimakasih," tertulis dalam salah satu tangkapan layar.
Unggahan tersebut pun menuai berbagai reaksi dari para warganet. Terutama, mereka yang mengecam adanya pungli.
Lantas, seperti apa tanggapan Badan Gizi Nasional (BGN) atas hal ini?
Baca juga: Mengintip Murid SDN Pasir 2 Majalengka Antusias Ikuti Makan Siang Gratis Bersama Polsek Palasah
Tak boleh ada pungutan
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan masyarakat seharusnya tidak boleh dipungut biaya apa pun dalam pelaksanaan program MBG, termasuk membeli wadah makanan.
"Semua program dilakukan dan dikelola Badan Gizi Nasional secara gratis untuk masyarakat," ujarnya, Minggu (12/1/2025), dikutip dari Kompas.com.