Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Tiga korban meninggal dunia dalam kecelakaan di DH Garden, Kuningan.
Kecelakaan ini diduga karena mobil yang ditumpangi mengalami rem blong di jalur wisata alam DH Garden, di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Minggu (6/10/2024) sore.
"Hingga kini masih dilakukan penyelidikan di lokasi tempat kejadian perkara," kata Kasat Polantas AKP Sigit Suhartanto saat berbincang dengan Tribun.
Sigit mengatakan, atas kejadian kecelakaan maut, petugas kepolisian masih melakukan pengumpulan data dan meminta keterangan dari sejumlah warga sebagai saksi.
"Kami masih mengumpulkan data bagaimana insiden itu terjadi dan sedang mengumpulkan keterangan dari warga sebagai saksi di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Tiga pengunjung wisata DH Garden meninggal dunia, usai kendaraan roda empat yang digunakan pengunjung itu terperosok hingga terjadi kecelakaan tunggal.
Kecelakaan maut di kawasan wisata yang ada di ketinggian 1.200 MDPL itu berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB dan sempat mengejutkan warga sekitar.
Jafar warga setempat yang menjadi saksi pertama dalam kejadian kecelakaan maut, terlihat sedang dimintai keterangan oleh petugas kepolisian Polres Kuningan.
"Saya ke lokasi mobil terjun dari atas pas dengar suara minta tolong, tolong. Lokasi kejadian itu gerbangnya dikunci, namun atas kesepakatan warga lain, akhirnya bisa masuk melihat korban," kata Jafar.
Ia mengaku saat mendengar suara minta tolong, ia sedang mengambil rumput untuk pakan ternaknya.
Teramati di lokasi kejadian perkara kecelakaan maut, bahwa tiga korban meninggal itu semua berjenis kelamin perempuan.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Linggasana, Pelda Hermansyah terlibat langsung dalam evakuasi korban kecelakaan maut di kawasan wisata alam DH Garden di Desa Setianegara, Kecanaga Cilimus.
"Betul, saat dengar informasi kejadian, kami ke lokasi dan ikut membantu petugas kepolisian dalam mengevakuasi korban meninggal tersebut," kata Pelda Hermansyah yang berdinas di Koramil 1510 / Cilimus, Minggu (6/11/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan data ditemukan di lokasi kejadian, kecelakaan maut diduga akibat tidak berfungsinya pengereman mobil pikap pengangkut wisatawan tersebut.