Konflik Keraton Kasepuhan, Pemkot Cirebon Siap Memfasilitasi, Semua Pihak Harus Punya Persepsi Sama

Agus Mulyadi prihatin dengan insiden yang terjadi di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Istimewa
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi penyelesaian polemik terkait Keraton Kasepuhan yang hingga kini masih hangat di masing-masing pihak.

Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, bahwa Pemkot Cirebon berusaha memberikan dukungan agar konflik ini bisa selesai, namun penyelesaian utamanya tetap harus datang dari internal keluarga keraton sendiri.

"Sebetulnya, kami prihatin, baik dari pemerintah daerah Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, bahkan mungkin pemerintah pusat, karena sampai saat ini polemik Keraton Kasepuhan belum juga selesai," ujar Agus Mulyadi, Kamis (3/10/2024).

Ia menambahkan, bahwa Pemkot Cirebon telah mengumpulkan berbagai pihak yang mengklaim sebagai keturunan Sunan Gunung Jati untuk membahas persoalan ini.

Namun, pemerintah daerah tidak bisa terlalu jauh terlibat dalam konflik internal tersebut.

"Kami tidak bisa masuk terlalu jauh. Yang bisa menyelesaikan masalah ini adalah internal keluarga keraton sendiri."

"Secara formal, kami hanya bisa menjadi mitra komunikasi," ucapnya.

Meski demikian, Agus menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang terlibat, asal mereka memiliki persepsi yang sama terkait penyelesaian polemik tersebut.

“Fasilitasi kita sebenarnya sudah siap, termasuk dengan Pak Gubernur sudah saya sampaikan. Arahan dari Pak Gubernur barangkali bisa diselesaikan secara internal."

"Tapi kami siap memfasilitasi semuanya, asalkan punya frekuensi yang sama untuk menyelesaikan masalah," jelas dia.

Menurut Agus, penting untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang berselisih sudah memiliki keinginan kuat untuk menyelesaikan masalah sebelum difasilitasi pertemuan.

"Sebenarnya pihak-pihak yang ingin berembuk itu ya kita harapkan mereka sudah punya penyamaan persepsi."

"Kalau kita undang mereka berkumpul tapi malah debat, itu tidak menyelesaikan masalah,” katanya.

Seperti diketahui, ketegangan sempat terjadi antara pengikut Heru Nursamsi dan warga di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Cirebon, Rabu (2/10/2024).

Insiden ini dipicu oleh pernyataan dari Heru Nursamsi yang mengaku sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, yang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat dan Keraton Kasepuhan.

Baca juga: Apa Pemicu Kericuhan di Kasepuhan Cirebon? Utusan Heru Nursamsi Jadi Sasaran Amarah Warga

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved