Smes Bagas juga menggelegar mencapai 459 km/jam.
Sayangnya, memasuki paruh gim, kesalahan mulai dilakukan Leo/Bagas dalam mengantisipasi pengembalian lawan.
Banyak pukulan melebar dari Bagas atau servis eror. Flick serve yang dilancarkan Kang/Seo juga membuat mereka terkecoh dan tertinggal cepat 10-14.
Servis tipis Leo sempat berhasim memperkecil jarak mengejar ketertinggalan 13-14. Smes silang Bagas juga berhasil menembus pertahanan lawan.
Kesalahan Seo dari backhand netting-nya yang eror menyamakan kedudukan 15-15.
Sayangnya, bola tanggung pasangan Korea Selatan gagal dieksekusi Bagas dengan baik, karena shuttlecocknya menyangkut di senar raket yang putus.
Leo/Bagas sudah berusaha mengejar sampai 18-20 tetapi gim pertama luput digenggam dengan kekalahan 18-21.
Pada gim kedua, start bagus juga dilakukan Leo/Bagas.
Tapi lagi dan lagi senar raket putus dari Bagas membuat mereka merugi.
Leo/Bagas berusaha tetap fokus, mereka mempercepat tempo dengan unggul 6-1. Kesalahan sendiri membuat Leo/Bagas kembali merugi didekati 6-4.
Namun mereka mempertahankan tempo permainan sendiri sampai terus menerus unggul mempecundangi Kang/Seo sampai keunggulan 11 angka, 18-7.
Gim kedua menjadi milik Leo/Bagas setelah menaklukkan Kang/Seo dengan telak, 21-9.
Baca juga: Jelang Persib vs PSM, Ciro Alves Sebut Maung Bandung Punya Cukup Waktu Untuk Persiapan
Pada gim ketiga, Leo/Bagas start lebih ganas dengan keunggulan yang tak terelakkan sampai interval 11-2.
Satu kunci yang membuat Leo/Bagas dominan adalah servis super tipis nan ciamik dari Leo. Pembacaaan taktik lawan oleh Leo di depan net benar-benar membuat mereka mampu menangkis setiap pukulan Kang/Seo.
Belum sampai shuttlecock mengarah, di situlah Leo berpijak. Pemain asal Klaten ini menjadi pembeda di antara keempat pemain di lapangan.
Setelah interval, keunggulan Leo/Bagas makin tak terbantahkan sampai 14-2.
Tidak banyak yang bisa dilakukan Kang/Seo selama gim ketiga dalam menghadapi keganasan Leo/Bagas hingga Leo/Bagas mengunci gelar juara dengan menawan, 21-8.