Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Dua pelajar meninggal dunia tertabrak kereta api di perlintasan sebidang di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (21/6) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian tragis ini disaksikan oleh Topan Efendi, seorang warga penjaga perlintasan.
Ia memberikan kesaksian terkait insiden tersebut.
Menurut Topan, kereta api tersebut datang dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dengan kecepatan tinggi.
Saat itu, kondisi arus lalu lintas di perlintasan dipenuhi oleh motor, tanpa ada mobil yang melintas.
Topan menyebut bahwa mayoritas pengendara motor yang merupakan teman-teman sekolah korban, telah berhenti menunggu kereta lewat.
"Teman-teman (kendaraan motor) sekolahnya banyak pada berhenti."
"Nah, yang korban ini maksa (melintas)," ujar Topan saat diwawancarai media, Jumat (21/6/2024).
Topan menyampaikan, bahwa laju kereta api sangat cepat, sehingga kedua korban terpental jauh dari titik benturan.
"Korban terpental kurang lebih 20 dan 120 meter," ucapnya.
Dari identifikasi yang dilakukan, diketahui bahwa kedua korban adalah warga Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, berdasarkan KTP yang ditemukan di lokasi kejadian.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya mematuhi aturan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang.
Diberitakan sebelumnya, dua pelajar SMA tewas tertabrak kereta api di perlintasan sebidang di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).
Kecelakaan tragis ini melibatkan dua pelajar yang bersekolah di Kecamatan Sumber.