Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kasus bullying atau perundungan terjadi di Kabupaten Indramayu.
Kejadian yang melibatkan murid kelas 5 SDN 3 Karangsong ini pun viral di media sosial.
Perihal kejadian itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu turun tangan.
Kejadian ini menjadi atensi dari Pemerintah Daerah.
Hari ini, bersama dengan Polres Indramayu dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DisdukP3A) Indramayu, para petugas mendatangi SDN 3 Karangsong.
Di sana, petugas meminta kronologi detail kejadian perundungan itu bisa terjadi.
Selain dari pihak sekolah, petugas juga meminta keterangan dari pihak orang tua korban dan orang tua pelaku.
Baca juga: VIRAL Murid SD di Indramayu Jadi Korban Perundungan, Ditelanjangi & Ditendang, Ibu:Hati Saya Teriris
Diketahui ada 3 anak yang terlibat dalam kejadian bullying tersebut.
Dua anak melakukan perundungan dan satu anak lagi memvideo aksi bullying tersebut.
Aksi bulliying ini mereka lakukan kepada teman sekelasnya sendiri berinisial HA (12) dengan cara ditelanjangi lalu ditendang.
Belakangan diketahui kejadian tersebut terjadi di sebuah madrasah atau MDTA yang lokasinya tidak jauh dari sekolah saat jam istirahat.
Plt Disdikbud Indramayu, Ahmad Syadali mengaku prihatin kejadian bullying ini masih saja terjadi, apalagi kasus ini terjadi di Indramayu.
"Dengan kondisi ini kita tugaskan kepala sekolah dan pengawasnya memperketat lagi pengawasan."
"Jangan sampai lalai terutama di jam-jam KBM karena itu tanggungjawabnya di sekolah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di SDN 3 Karangsong, Rabu (6/3/2024).
Syadali menyampaikan, beragam upaya sebenarnya sudah dilakukan dengan menyebarkan poster stop bullying di setiap sudut sekolah.
Termasuk membentuk karakter anak dengan kegiatan mengaji dan lain sebagainya.
Syadali sendiri bersama petugas Disdikbud lainnya pun diketahui sudah rutin melakukan sidak ke sekolah.
Dalam sidak itu, pihaknya sengaja ingin melihat kondisi anak di kelas tanpa mengunjungi kepala sekolah di ruangannya.
Sementara dalam kejadian yang viral itu, dari hasil penyelidikan yang dilakukan Disdikbud Indramayu, sebenarnya pihak sekolah sudah melakukan pengawasan dengan baik.
Hanya saja, kejadian terjadi di luar lingkungan sekolah dan saat jam istirahat sehingga tindakan para murid itu luput dari penglihatan para guru.
"Dan memang sekolah ini lingkungan tidak tertutup jadi kita susah," ujar dia.
Ia juga mengakui, terjadinya kejadian ini membuat upaya pencegahan bullying yang sudah dilakukan di Indramayu belum berhasil.
Syadali menegaskan, kejadian ini akan jadi evaluasi.
Tidak hanya di SDN 3 Karangsong, tapi harus menjadi evaluasi bagi seluruh sekolah yang ada di Indramayu.
Di sisi lain, perihal kejadian ini, Disdikbud Indramayu diketahui tidak memberikan sanksi kepada sekolah.
Orang tua korban dan pelaku bullying ini pun sekarang sudah dipertemukan dalam forum mediasi.
Mediasi yang dilakukan pun sudah dilakukan sebanyak dua kali.
"Sebetulnya bukan sanksi tapi kami minta pola pengawasan ditingkatkan lagi. Ini jadi bahan evaluasi," ujar dia.
Baca juga: DETIK-Detik Bullying Murid SD di Indramayu yang Ditelanjangi dan Ditendang Temannya, TKP di Madrasah