Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Duel Persib kontra PSM Makassar, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, besok malam, akan menjadi pertemuan pertama bagi kedua pelatih asing, yang memiliki kesamaan ciri khas, yakni kepala plontos dan dicintai para pendukung Makassar.
Kedua pelatih tersebut, yakni Bojan Hodak serta Bernardo Tavares.
Baca juga: Hadapi PSM Makassar di Stadion GBLA, Bek Persib Bandung Waspadai 4 Pemain Baru Juku Eja
Uniknya, kedua pelatih tersebut, pernah membesut PSM Makassar. Bojan Hodak menangani tim berjuluk Juku Eja pada tahun 2020. Sementara, Bernardo Tavares mulai tahun 2022 lalu.
Meski menjadi pertemuan perdana di Liga 1 musim ini, namun kedua pelatih ternyata pernah saling berhadapan.
Hal tersebut terjadi saat duel antara PSM Makassar kontra Kuala Lumpur City FC di ajang Piala AFC Tahun 2021/2022.
Dari dua kali pertemuan di ajang tersebut, Bojan Hodak yang saat itu masih menjadi arsitek dari tim berjuluk The Boys City, mampu menahan imbang PSM Makassar dengan skor 0-0 dalam ajang fase penyisihan grup H Piala AFC tahun 2022, saat kedua tim bermain di Stadion Kuala Lumpur City FC, Malaysia, (24/6/2022).
Kemudian, kedua tim kembali bertemu babak final Piala AFC tahun 2022. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kuala Lumpur City FC, Malaysia, Rabu (24/8/2022), tersebut Kuala Lumpur City FC berhasil menaklukkan PSM Makassar, dengan skor 5-2.
Baca juga: Prediksi Skor Persib Bandung vs PSM Makassar, Bobotoh Geulis Ini Sebut Maung Bakal Menang Telak 2-0
Secara perbandingan prestasi, pelatih Bojan Hodak berhasil mengantarkan Kelantan FC yang berlaga di Liga Super Malaysia, mengawinkan gelar juara Piala Liga Super Malaysia dan turnamen Piala Malaysia pada tahun 2012.
Dan menjadikan tim Kelantan FC mempertahankan gelar juaranya di tahun 2013.
Sedangkan, Bernardo Tavares mengantarkan klub New Radiant SC mengawinkan tiga gelar juara sekaligus, yakni Piala Liga Maladewa, Piala turnamen Maladewa, dan Piala Presiden Maladewa pada tahun 2016/2017.
Kemudian membawa Benfica de Macau meraih gelar juara Liga Macau tahun 2018.
Selanjutnya, membantu Churchill Brothers FC promosi ke divisi utama, setelah mampu menjadi juara divisi kedua Liga India (2020).
Serta menjadikan PSM Makassar merengkuh juara Liga 1 Indonesia pada tahun 2022 lalu.
Kedua pelatih tersebut, kini kembali berhadapan dengan situasi berbeda, yakni Bojan Hodak yang kini menjadi arsitek dari tim Persib.
Melihat perbandingan statistik dari kedua pelatih di Liga 1 musim ini. Bojan Hodak resmi diperkenalkan Persib pada 26 Juli 2023, dan telah mendampingi klub Maung Bandung dalam 15 pertandingan.
Dari jumlah tersebut, pelatih kelahiran Zegreb, Kroasia, 4 Mei 1971 itu, berhasil mengangkat prestasi Persib dengan mempersembahkan 32 poin, dari hasil sembilan kemenangan, lima kali hasil imbang, dan hanya satu kalah.
Baca juga: Sang Rival Cedera Parah, Bomber Persib Bandung Lihat Peluang Besar Rebut Top Skor Liga 1 2023/2024
Selain itu, Bojan Hodak pun berhasil menjadikan tim Maung Bandung, menjadi tim paling produktif di Liga 1 musim ini.
Hal tersebut tidak terlepas dari strategi jitu yang diterapkannya, dimana melahirkan 32 gol dan 14 kebobolan, serta menghasilkan empat kali clean sheet, dan 13 laga tanpa terkalahkan.
Sedangkan Bernardo Tavares, musim ini menjadi tahun keduanya menangani PSM Makassar sejak didatangkan pada 10 April 2022 lalu.
Di bawah tangan dingin pelatih kelahiran Portugal, 2 Mei 1980 tersebut, PSM Makassar musim ini meraih 26 poin dari hasil tujuh kemenangan, lima hasil imbang, dan delapan kali menelan kekalahan, dari 20 laga yang telah dilakoni.
Secara produktivitas gol, Bernardo Tavares mendapatkan 26 gol dan 23 kali kebobolan, serta enam kali clean sheet.
Jelang duel kedua tim, para pelatih pun mengapungkan asa, mampu meraih kemenangan dalam laga pekan ke-21 Liga 1 musim 2023/2024, besok.
Pelatih Persib, Bojan Hodak mengatakan, keberhasilannya dua kali mengalahkan PSM Makassar saat masih menangani Kuala Lumpur City FC di ajang Piala AFC, adalah situasi masa lalu.
Karena, di tahun yang sama, PSM Makassar justru mampu tiga kali mengalahkan Persib.
Oleh karena itu, apa yang terjadi masa lalu dan sekarang itu adalah hal berbeda. Terlebih kedua tim terus berbenah dengan melakukan banyak perubahan bagi kekuatan dibandingkan musim sebelumnya.
"Jadi ini adalah sesuatu yang berbeda, seperti yang kalian tahu bahwa tahun lalu saya beberapa kali menghadapi PSM dan mendapatkan hasil positif. Tapi sekarang, mereka adalah tim yang baru, tentunya PSM melakukan banyak perubahan di bandingkan sebelumnya dengan hadirnya para pemain barunya. Begitupun dengan kita, yang juga mendapatkan beberapa pemain baru," ujarnya saat konferensi pers pra pertandingan, di Ghara Persib, Minggu (3/12).
Selain itu, seiring berjalannya waktu yang telah dilalui di musim ini, setiap tim terus mengalami perkembangan, begitu juga PSM Makassar dan Persib.
Ia pun mengaku, cukup percaya diri untuk menatap duel besok, dengan melihat perkembangan yang terus terjadi dalam beberapa pertandingan terakhir.
Terlebih, karena duel kedua tim akan berlangsung di rumah sendiri bagi Persib, dan itu memberi sedikit keuntungan bagi timnya untuk melanjutkan tren positifnya sejauh ini.
"Saya percaya, dengan kami bermain di rumah sendiri dan dengan para suporter yang memenuhi stadion di belakang kami, akan memberikan tambahan energi dan kekuatan bagi kami. Jadi karena kita bermain di rumah sendiri dan dalam tren yang bagus, tentunya kami ingin melakukannya.
Pelatih yang baru saja menerima penghargaan sebagai pelatih terbaik bulan Oktober lalu itu pun mengatakan, meskipun dirinya pernah menjadi bagian dari PSM Makassar dan hingga kini masih tetap menjaga komunikasi dengan beberapa pemain di sana.
Namun, dirinya menegaskan akan bersikap profesional saat kedua tim berhadapan di atas lapangan nanti.
Baginya, pertandingan di lapangan adalah sebuah perang yang harus bisa dimenangkannya.
"Jadi sebelum dan sesudah pertandingan, tentu saja kita harus bisa menjalankan peran yang berbeda, karena di saat pertandingan, saya akan melakukan apapun agar kita bisa 'membunuh' (menaklukkan) mereka, dan itu normal dalam sepakbola. Jangan ada lagi perasaan apapun saat sudah dilapangan," katanya.
Hal serupa disampaikan oleh pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. Menurutnya, apa yang terjadi di ajang Piala AFC musim lalu, adalah sesuatu yang sudah terjadi, dan tidak perlu lagi diingat-ingat lagi.
Begitu juga dengan PSM yang selalu berhasil memenangkan duel dari Persib, dalam tiga kali pertemuan sebelumnya.
"Saya rasa apapun yang terjadi itu adalah masa lalu, dan yang harus di hadapi adalah situasi sekarang dan masa depan. Dan hari besok adalah sesuatu hal yang sangat berbeda. Jadi kita tidak bisa membandingkan apa yang terjadi di masa lalu, sekarang, dan nanti," ujarnya dalam konferensi pers pra pertandingan, di Graha Persib, Minggu (3/12).
Menurutnya, di musim ini Persib adalah sebuah tim yang berbeda, dengan dihuni banyak pemain berkualitas, dan juga pemain lebih mahal dari yang dimilikinya.
"Sebagai contoh perbandingan, kami mempunyai dua pemain dari divisi ketiga Liga Portugal. Sedangkan Persib baru saja bisa merekrut satu pemain dari divisi pertama di Liga Portugal. Jadi dengan itu, bisa l menjadi senjata yang berbeda," ucapnya.
Meski demikian, ia tetap percaya dengan kemampuan para anak asuhnya untuk bisa mendapatkan hasil positif di pertandingan besok.
"Saya percaya kepada para pemain saya, saya harapkan kami bisa tetap fokus sejak menit pertama sampai akhir, dan kami tidak perlu lagi berpikir tentang apa yang sudah terjadi," ujarnya
"Pertandingan besok, sangat penting bagi kedua tim, yang harus dihadapi dengan persiapan guna membangun masa depan yang lebih baik," katanya.
Layak dinantikan duel adu jeli dan kecerdasan dari kedua pelatih masing-masing tim, dalam duel Persib vs PSM Makassar, di Stadion GBLA Kota Bandung, Senin (4/12), Pukul 19.00 WIB (*)
Baca juga: 5 Catatan Pertandingan Persib vs PSM Makassar Jelang Duel di Stadion GBLA Besok Senin