Tobias mengatakan, aksi menepi sejenak ini sudah dipikir matang-matang oleh pihaknya dan akan terus mengambil langkah yang rasional untuk mendapatkan tujuan akhir, yaitu berdialog dengan pihak manajemen Persib, bukan berakhir demonstrasi massal.
Karena menurutnya, aksi apapun akan berujung dengan dialog untuk menyamakan persamaan yang belum tersampaikan dan menemukan jalan tengah untuk sebuah perbedaan.
"Demo memang terkesan seperti heroik. Tapi tahu sendiri yang bakal nemuin siapa dan biasanya tidak akan merubah keputusan, karena yang ditemui nanti bukan pengambilan keputusannya."
"Belum lagi ada risiko disusupi atau lainnya, yang mungkin akan men downgrade perjuangan yang sedang dilakukan."
"Menurut saya, boikot levelnya sudah lebih tegas dan keras daripada demo. Karena sudah menarik diri dengan tidak membeli tiket yang merupakan income manajement Persib," ujarnya.
Tobias mengungkapkan aksi menepi sejenak, sudah mulai mengguncang manajemen Persib meskipun masih dalam cara terselubung.
"Ini masih dabatable karena di satu sisi, setelah 5 pertandingan kandang seperti masih stuck tidak ada respons dari management."
"Tapi di sisi lain, ada fenomena bagi-bagi tiket gratis, fitur-fitur diskon, bendera-bendera komunitas ghoib dan lainnya. Kalo baik-baik saja kenapa harus ada upaya-upaya seperti itu," tulisnya.
Namun meskipun begitu, Tobias berharap permasalahan ini bisa cepat selesai dan bobotoh bisa kembali datang ke Stadion GBLA untuk mendukung Persib seperti sedia kala.
"Terkait pemain butuh dukungan, mungkin ini yang paling berat untuk kami yang sedang menepi. Bagaimanapun pemain dan jajaran tim tidak bersalah, namun mereka ikut terkena dampak dari situasi ini."
"Dalam hati kecil, pasti semuanya ingin cepat kembali ke stadion untuk memberi dukungan kepada mereka," ucapnya.
Oleh karena itu, Tobias mengatakan komunitas bobotoh akan selalu ada bersama Persib kapanpun, meskipun belum bisa mendukung secara langsung di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.
"Untuk meminimalisir dampak. Komunitas sepakat untuk tetap memberikan dukungan pada saat latihan dan beberapa dari kami, termasuk saya sudah memberikan penjelasan langsung kepada beberapa pemain."
"Mereka bisa mengerti, walaupun kerinduan untuk melihat suporter kembali ke stadion," pungkasnya.
Diketahui aksi menepi sejenak ini mulai dilakukan komunitas bobotoh, sejak Persib menjamu Dewa United di pekan ketiga di Stadion GBLA pada Jumat (14/7/2023).