Menuju Curug Cikaso dari pintu masuk destinasi, wisatawan bisa menggunakan perahu dan menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer menyusuri sebuah sungai. Pilihan lain, bisa berjalan kaki sambil melihat persawahan dan pepohonan.
Curug Cikaso menawarkan keindahan air terjun jernih berwarna hijau kebiruan yang dikelilingi perpohonan yang rimbun. Banyak wisatawan yang menganggap curug ini seperti lukisan karena saking indahnya.
Air dari Curug Cikaso ini memiliki tiga jalur air terjun yang diberi nama Curug Asepan (kiri), Curug Meong (tengah) dan Curug Aki (kanan). Ketiga tumpahan air tersebut ditampung sebuah kolam besar yang sangat asyik untuk berenang atau bermain air.
3. Curug Cimahi
Curug Cimahi atau yang populer disebut Curug Pelangi memiliki tinggi 80 meter. Air yang terjun dari curug ini, berasal dari Situ Lembang, yang mengairi wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya.
Secara administratif Curug Cimahi berada di Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Untuk tiba ke sini menggunakan angkutan umum, traveler bisa menuju Lembang dan naik angkot jurusan Lembang - Cisarua.
Ratusan anak tangga yang menurun akan menyapa traveler setelah menjejakkan kaki melewati pos karcis Curug Cimahi atau yang kini dikenal sebagai Curug Pelangi.
Memang, perlu perjuangan ekstra untuk menikmati kesegaran curug setinggi 80 meter ini secara langsung. Traveler juga perlu berhati-hati saat menapaki anak tangga, khususnya saat musim hujan.
Di sini, traveler juga bisa menyaksikan kawanan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang bergelantungan di pepohonan dari alam yang masih alami di sekitar curug.
Sesampainya di dasar Curug Cimahi, traveler bisa langsung menikmati segarnya danau. Tapi, ada larangan untuk berenang di sana karena kedalaman danau mencapai dua meter lebih.
Di sana juga tersedia musala, toilet, ruang ganti dan warung yang dikelola oleh penduduk lokal. Harga tiketnya pun tergolong murah untuk pengalaman yang ditawarkan, yakni Rp. 17.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 25.000 untuk wisatawan mancanegara.
4. Curug Citambur
Curug Citambur merupakan salah satu permata tersembunyi yang berada di Cianjur Selatan. Curug ini memiliki keindahan, yang seolah membawa siapa pun yang datang ke sana seperti terserap ke negeri dongeng lantaran keindahannya.
Konon, nama Citambur dihubungkan dengan legenda setempat, yakni Prabu Tanjung Sanghyang Anginan yang kerap mengunjungi tempat tersebut untuk bersuci dan bersemedi. Kedatangan sang prabu dIikuti oleh pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dogdog yang bunyinya terdengar hingga ke pelosok desa.
Cerita lainnya, nama Citambur berasal dari suara deburan air dari atas tebing yang menghujam bebatuan di bawahnya sehingga menimbulkan bunyi seperti suara tambur. Entah mana yang benar, yang jelas Pasir Angin menjadi nama sebuah desa yang berdampingan dengan Desa Karangjaya.