TRIBUNCIREBON.COM - Tempat Wisata Taman Batu Hanjuang yang terletak di di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, ini menjadi lokasi tujuan pengunjung.
Terlebih lokasinya di kaki Gunung Ciremai yang populer dengan ragam satwa dan tempat wisata alam di Kuningan.
Hilda yang juga Owner Wisata Taman Batu Hanjuang saat ditemui mengatakan, wisata alam ini memiliki banyak fasilitas yang bisa di nikmati pengunjung.
Terutama dengan fasilitas kolam renang serta wahana permainan anak saat menghabiskan waktu liburan atau seperti akhir pekan ini.
"Untuk di Taman Batu Hanjuang, kita menyediakan kolam renang. Kolam renang tentu memiliki berbagai ukuran kedalaman, mulai kolam anak, remaja hingga dewasa," ujarnya.
Sekitar kolam renang, Hilda menyebut wisata perairan ini lengkap wahana atau permainan air, yang membuat pengunjung betah saat menghabiskan waktu di Taman Batu Hanjuang.
Baca juga: Pantai Ketapang di Indramayu, Objek Wisata yang Indah dan Tersembunyi
"Ya, untuk sarana perairan di kolam renang itu ada perosotan, water bom dan mandi busa. Penyediaan wisata perairan ini semua bebas di gunakan pengunjung," ujarnya.
Selain kolam renang, Hilda menyebut fasilitas pendukung yang bisa di nikmati itu, ada kolam terapi ikan yang bebas biaya alias gratis.
"Ya, selain kolam renang tadi. Kami sediakan kolam terapi ikan untuk pengunjung tanpa harus membayar alias gratis. Jadi, cukup bayar tiket masuk, pengunjung bebas menikmati suasana wisata alam ini," ujarnya.
Mengenai harga tiket masuk, Hilda menyebut harga tiket masuk setiap hari sebesar Rp 15 Ribu dan setiap akhir pekan itu hanya Rp 20 Ribu.
"Untuk tiket masuk itu ada perbedaan dari hari biasa dan akhir pekan. Untuk harga tiket Rp 15 ribu itu setiap harinya dan Rp 20 ribu saat akhir pekan seperti sekarang," ujarnya.
Menghadapi libur sekolah 2023, Hilda mengungkap jumlah pengunjung masih stabil dan mengalami lonjakan signifikan. "Untuk jumlah pengunjung libur sekolah kita masih stabil," ujarnya.
Terpantau di lokasi wisata tadi, sejumlah orang yang mengenakan pakaian batik seperti melaksanakan pengajian dan sholawat, Hilda mengungkap fasilitas di objek wisata tersedia di Taman Batu Hanjuang ini memang bebas digunakan untuk pengunjung, terutama saat pengunjung menggelar acara atau kumpulan sejenisnya.
"Ya, selain kita memiliki banyak kolam dan fasilitas umum lainnya. Kita sediakan tempat atau aula, untuk pengunjung yang biasa menggelar acara arisan, gathering family atau kumpul - kumpulan begitu," ujarnya.
Sekedar informasi, lokasi wisata Taman Batu Hanjuang ini mudah di jangkau dan secara jarak tempuh itu sekitar 30 menit dari pusat keramaian Kecamatan Cilimus.
Baca juga: Liburan ke Wisata Cikao Park Purwakarta, Bisa Main Rainbow Slide, Tiket Rp 20 Ribuan
Long Weekend, Ayo ke Kuningan Dijuluki 'Surga Wisata' Hadirkan Paket Wisata Jeep, Pacu Adrenalin
Belum berkunjung ke Kuningan, kalau Anda belum mampir ke kawasan Gunung Ciremai. Di sana lah "surga wisata"nya Kuningan, Jawa Barat.
Di kaki Gunung Ciremai, puluhan air terjun, dan bumi perkemahan bersanding apik. Belum lagi perbukitan, tebing-tebing batuan cantik, desa wisata yang ramah, hingga adanya hewan endemik jadi aset amat berharga.
Jika Anda berkunjung lewat Kecamatan Cigugur, di sana bisa mampir ke lebih dari enam destinasi wisata alam. Mulai dari Curug Putri, Curug Landu, Jurang Landu, Bumi Perkemahan Ipukan, Desa Palutungan, Taman Cisantana, Tenjo Laut dan masih banyak lainnya.
Sedangkan jika lewat Kecamatan Paswahan, juga akan menemukan deretan obyek wisata yang tak kalah memesona.
Mulai dari Cipaniis-Singkup, Desa Wisata Cibuntu, Batu Luhur, Bukit 1000 Bintang, hingga Kebun Raya Kuningan yang baru dibuka 2018.
Asyiknya mayoritas wisata di sini cukup terjangkau. Rata-rata tiket masuknya Rp 15.000 - 20.000, kecuali Bukit 1000 Bintang. Anda harus masuk menggunakan paket wisata jeep mulai dari Rp 350.000.
Jadi dalam satu trip, di dua hari satu malam saja Anda bisa mencoba berbagai destinasi wisata alam yang berbeda-beda.
Seperti di Kecamatan Cigugur, pagi hari Anda bisa masuk Balong Cigugur untuk berenang bersama ikan endemik Kuningan yang jinak.
Lalu berwisata ke Taman Cisantana, malamnya menginap di Buper Ipukan. Pagi hari, berburu sunrise di Palutungan, dan menyegarkan diri di Curug Putri sebelum berkemas pulang.
Gugusan "surga wisata" ini masuk ke kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai, seluas 15.500 hektar atau 115 km persegi, di mana 89,3127 km persegi masuk wilayah Kabupaten Kuningan dan 69,279 km masuk Majalengka.
Libur Sekolah Tiba, Yuk Ajak Anak-anak Liburan di Kapal Pinisi Kuningan, Dibuka Pagi hingga Malam
Mampir ke wisata Cai Pinus di kawasan Palutungan, Kecamatan Cigugur bisa menjadi pilihan jika sedang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Letaknya yang berada di dataran tinggi Gunung Ciremai membuat suasana alam di sekitarnya masih asri dan udaranya sejuk. Tepatnya ada di ketinggian 1.600 di atas permukaan laut (mdpl).
Selain itu, Cai Pinus juga memiliki replika kapal pinisi dan kastil yang dapat dijadikan spot berfoto.
Salah satu pengunjung yang datang untuk berburu foto adalah Cyintia. Udara yang sejuk dan pemandangan alam sekitar membuatnya penasaran untuk datang ke Cai Pinus. Meskipun, karena dataran tinggi dan memiliki bangunan berkonsep kastil, ia harus rela naik-turun tangga.
“Kita bisa lihat pemandangan yang asri, udara sejuk, saya tidak bosan untuk nyari tempat foto selfi,” kata Cyintia saat ditemui Kompas.com, Rabu (7/6/2023). Jika berencana mampir ke tempat ini, berikut sejumlah informasi tentang Cai Pinus Kuningan. Harga tiket masuk dan jam buka Cai Pinus.
Untuk mengunjungi Cai Pinus, pengunjung perlu mengeluarkan uang tiket masuk sebesar Rp 25.000.
Biaya itu sudah termasuk tiket masuk dan bisa mengeksplorasi berbagai bangunan yang ada.
Sementara itu, jam bukanya untuk hari biasa adalah pukul 08.00-20.00 WIB, sementara pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu tutup lebih malam, yakni pukul 20.30 WIB.
Kuliner dengan nuansa perkampungan Sesuai dengan bangunan kastil dan kapal pinisi yang bernuansakan klasik, makanan yang disajikan juga bernuansakan tradisional, yakni makanan-makanan yang kerap ditemukan di perkampungan. Beberapa di antaranya adalah sayur asem, sayur lodeh, nasi liwet ikan peda, dan nasi liwet ikan teri. Sajian nya pun dibalut dengan nuansa tradisional yakni disajikan dengan wadah dedaunan.
Pemilik objek wisata Cai Pinus Gugun Rudiguntara menyebutkan, tujuan awal mendirikan wisata memang untuk menghadirkan suasana perkampungan. Bahkan, dia juga merekrut juru masak yang berasal dari kampung.
Tidak tersedia makanan modern di lokasi, karena sebagian besar pengunjung berasal dari kota-kota besar yang relatif setiap hari menyantap sajian modern.
“Hasil data kami, sejak awal berdiri, banyak pengunjung dari kota-kota besar, Bandung, Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Nah mereka nyari makanan khas tradisional,” kata Gugun saat ditemui Kompas.com.
Satu paket makanan yang sudah siap santap dibanderol mulai Rp20.000-an.
Pada hari biasa, jumlah kunjungan Pondok Cai Pinus mencapai sekitar 200 orang dari pagi hingga malam. Sementara pada akhir pekan, serta libur pajang menurutnya naik drastis empat hingga lima kali lipat.