Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tim investigasi bentukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bakal melakukan dua cara untuk menggali data dan fakta terkait dugaan ajaran sesat yang dilakukan Mahad atau Ponpes Al Zaytun.
Tim Investigasi yang diketuai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar ini, bakal mengundang pimpinan Mahad Al Zaytun Panji Gumilang.
Jika tidak memenuhi undangan, pihaknya akan berkunjung langsung ke Al Zaytun.
"Ada dua alternatif ya, kalau enggak datang, ya, dipanggil," ujar Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, Rabu (21/6/2023).
Saat ini, kata dia, MUI Jabar tengah melakukan rapat untuk menentukan teknis pengumpulan data penyelidikan.
Adapun hasil akhirnya akan disampaikan pada Gubernur Jabar yang kemudian bisa dijadikan bahan pertimbangan keputusan.
"Nanti hasilnya saya kasih tahu nanti," katanya.
Sebelumnya diberitakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) ditunjuk menjadi ketua tim investigasi untuk melakukan pengumpulan data dan fakta terkait dugaan ajaran sesat di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Surat Keputusan (SK) tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jabar yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Hari ini SK tersebut ditandatangani oleh Pak Ridwan Kamil dan dari tim investigasi itu ketuanya MUI Jabar,"ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar, Iip Hidajat, Rabu (21/6/2023).
Adapun anggota tim investigasi itu, kata dia, terdiri dari sejumlah kiai, ormas Islam, Kemenag serta unsur aparat penegak hukum yakni dari kepolisian, TNI dan Kejati.
"Nanti untuk mekanisme kerjanya, tim tersebut ada dua kemungkinan. Bisa datang ke sana atau kita akan memanggil pimpinan Pondok pesantren tersebut dan investigasi itu akan dilakukan selama satu pekan," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dan Organisasi keagamaan, membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun, Indramayu.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pembentukan tim investigasi ini merupakan kesepakatan dari hasil pertemuan dengan sejumlah kiai di Gedung Sate, sidang tadi.