Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Tukang Bubur Naik Haji ternyata bukan hanya judul sinetron yang biasa muncul di televisi sebagai hiburan warga.
Namun hal itu benar terjadi di Kuningan yang dialami sosok Eyo Suryadi (64), warga Desa Kedungarum, Kecamatan Kuningan.
Sosok Eyo yang sudah tidak muda dikenal warga desa setempat merupakan perantau yang berjualan bubur kacang ijo atau bubur kacang hijau di Ibu Kota Indonesia.
"Iya, saya jualan bubur kacang ijo di kawasan Terminal Kampung Rambutan sejak tahun 1992," kata Eyo mengawali perbincangan, Kamis (8/6/2023).
Muncul niat menjalankan rukun Islam ke lima, Eyo mengungkap, niatan itu terbesit ketika awal tahun 2000 lalu.
Keseriusan niat itu di buktikan dengan mulai menabung hingga sekarang berhasil tercatat sebagai calon jemaah haji kloter 11.
"Ya, kalau usaha jualan bubur sejak tahun 90 an, tapi ada niat baik haji itu muncul pada tahun 2000an. Dari situ saya menabung hingga akhirnya bisa menjadi jemaah calon haji bareng istri," ujarnya.
Diketahui ada sebanyak 366 calon jemaah haji Kloter 3 asal Kuningan bertolak ke Tanah Suci yang di lepas di area Kuningan Islamic Center (KIC).
Pelepasan calon jemaah haji yang diberangkatkan itu menggunakan 10 armada bus.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kuningan, H Ahmad Handiman Romdony, menyebut untuk tahun 2023 jumlah calon jemaah haji Kabupaten Kuningan sebanyak 1.016 orang, yang terbagi atas 3 Kelompok Terbang (Kloter), yakni Kloter 3, 11, dan Kloter 21.
“Untuk Kloter 3 yang akan berangkat pagi ini berjumlah 366 orang calon jemaah haji ditambah 8 orang petugas. Jadi total yang diberangkatkan pagi ini sebanyak 374 orang," ujarnya.
Baca juga: Kisah Nek Omi Jemaah Haji Purwakarta, Telepon Putrinya Agar Antarkan Baju ke Madinah