Asap dari tembusan solfatara tidak teramati serta gas belerang tidak tercium.

Suhu air danau kawah tidak mengalami perubahan masih berkisar pada 23 C – 25 C.

Pengamatan kegempaan Gunung Galunggung pada periode 1 – 24 Maret 2023 masih didominasi oleh Gempa Tektonik Jauh yang terekam sebanyak 51 kejadian.

Gempa Vulkanik Dalam tidak mengalami peningkatan dan hanya terekam sebanyak 6 kejadian.

Pengamatan deformasi dengan tiltmeter dan Global Positioning System (GPS) menunjukkan tidak terjadi deformasi pada tubuh gunungapi.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, PVMBG menyimpulkan tingkat aktivitas Gunung Galunggung tidak mengalami peningkatan dan tetap berada pada Level 1 (Normal) dengan rekomendasi:

- Masyarakat di sekitar Gunung Galunggung dan pengunjung / wisatawan / pendaki tidak diperbolehkan untuk bermalam dan tidak turun ke dalam danau kawah Gunung Galunggung.

- Masyarakat di sekitar Gunung Galunggung dan pengunjung / wisatawan / pendaki tidak diperbolehkan berenang dan mengkonsumsi air danau kawah Gunung Galunggung dikarenakan dapat menimbulkan keluhan atau gangguan kesehatan.

- Masyarakat di sekitar Gunung Galunggung diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Galunggung dan agar selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.

- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BPBD Provinsi Jawa Barat) dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya serta BPBD Kabupaten Garut, agar BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Galunggung di Desa Padakembang, Kec. Padakembang, Singaparna, Kab. Tasikmalaya atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

- Tingkat aktivitas Gunung Galunggung dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Longsor tahun lalu telan korban jiwa

Tebing dinding kawah Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, longsor akibag hujan yang kerap turun.

Tak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu karena saat kejadian tak ada warga atau wisatawan yang berada di kawah.

Kapolsek Sukaratu, Iptu Mahmud Darmana, dilansir dari Tribunjabar.id, mengungkapkan musibah longsor terjadi Minggu (11/03/23) dini hari.