Gempa Gunung Dieng Meningkat Sempat Sampai 100 Kali Lebih, Semburan Gas CO2 Pun Masih Terjadi

Penulis: dedy herdiana
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa Gunung Dieng Meningkat Sempat Sampai 100 Kali Lebih, Semburan Gas CO2 Pun Masih Terjadi

TRIBUNCIREBON.COM - Kejadian gempa di Gunung Dieng akhir-akhir ini meningkat, bahkan sempat tercatat hingga lebih dari 100 kali dalam sehari.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) mencatat peningkatan aktivitas kegempaan secara signifikan itu terjadi mulai 9 Januari 2023 dengan jumlah gempa hingga puluhan kali dari biasanya yang hanya di bawah 10 kali.

Adapun gempa yang paling banyak di bulan Januari ini terjadi pada 27 Januari 2023 yang mencapai lebih dari 100 kali.

Gempa di Gunung Dieng Meningkat, Masih Keluarkan Gas Beracun CO2 dan Berpotensi Semburkan Lumpur. (PVMBG)

Baca juga: Gempa di Gunung Dieng Meningkat, Masih Keluarkan Gas Beracun CO2 dan Berpotensi Semburkan Lumpur 

Sementara laporan kegempaan terakhir pada 28 Januari 2023 terjadi hingga 40 kali.

Untuk diketahui kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu komplek gunungapi aktif tipe – A, dan secara administratif masuk ke dalam wilayah: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Kini, Gunung Dieng dalam status Level II ( status Waspada).

Dalam laporan terbarunya, Sabtu (28/1/2023) mulai pukul 00.00 - 24.00 WIB, petugas PVMBG, Surip menyatakan, 40 gempa tersebut terdiri dari; 37 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6.7-42.7 mm, S-P 0.4-2.2 detik dan lama gempa 6-17.8 detik; dan 3 kali gempa Terasa, skala II hingga III MMI dengan amplitudo 42.7 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 9.8-16.7 detik.

Sementara hasil pengamatan visual, dilaporkan Surip, Gunung Dieng terlihat jelas.

"Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 5-10 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara," tulisnya di laman PVMBG.

Dilaporkan pula bahwa semburan gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan manusia masih terjadi.

"Suhu Kawah Sileri. Min 67.4°C, Max 68.3°C, rata-rata 68°C. Suhu Tanah Kawah Sileri. Min 22.5°C, Max 23.3°C, rata-rata 22.8°C. Konsentrasi gas CO2 kawah Timbang. Min 0.14 persenVol, Max 0.16%Vol, rata-rata 0.15%Vol. Konsentrasi gas CO2 kawah Sikendang. Min 0.14%Vol, Max 0.15%Vol, rata-rata 0.14%Vol," tulis Surip.

Baca juga: Baru Saja Terjadi Gempa M 4,1 Guncang Paser Kalimantan Timur

Menindaklanjuti kondisi terkini Gunung Dieng, PVMG melarang masayarakat dan wisatawan mendekati kawasan kawah.

Berikut rekomendasi selengkapnya dari PVMBG:

1. Masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 km meter dari bibir kawah.

2.Masyarakat tidak mendekati kawasan sektor barat daya, selatan dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter agar terhindar dari aliran gas CO2 yang sangat berbahaya bagi kehidupan dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.

3.Masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material; dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.

4.Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Telp. 085326951587 atau Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi - Badan Geologi. (*)

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Berita Terkini