Tragedi Arema vs Persebaya
Tagar Iwan Bule Out dan Tanda Tangani Petisi Trending di Twitter, Sudah 5 Ribuan yang Tanda Tangan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan atau Iwan Bule ramai menjadi sorotan publik, imbas tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa ratusan suporter.
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan atau Iwan Bule ramai menjadi sorotan publik, imbas tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa ratusan suporter.
Sampai sekarang ini tagar Iwan Bule Out ( #IwanBuleOut) menjadi trending topic di Twitter, begitu juga dengan tanda tangani petisi ( Tandatangani Petisi).
Pantauan Tribuncirebon.com di Twiter, hingga Kamis (6/10/2022) pukul 05.30 WIB, #IwanBuleOut menuai angka 2,185 Tweets dan Tandatangani Petisi 3.173 Tweets.
Baca juga: Beredar Surat Aremania Somasi Jokowi hingga PSSI Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ada 9 Poin Tuntutan
Mengenai petisi desakan mundur terhadap Iwan Bule dari PSSI ini diusung oleh netizen yang mengatasnamakan Perhimpunan Jurnalis Rakyat.
Perhimpunan Jurnalis Rakyat mendesak Ketua Umum PSSI dan pengurusnya mundur karena terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 131 orang.
"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," demikian tertulis tuntutan dalam deskripsi tersebut.
Kemudian, Perhimpunan Jurnalis Rakyat mendesak agar investigasi terkait tragedi ini dilakukan oleh Kemenpora, KONI, dan FIFA.
"Serahkan investigasi kepada Kemenpora/KONI selaku organ pemerintah dan penegak hukum dan FIFA untuk membuat investigasi atau langkah yang diperlukan," tulisnya.
Adapun petisi tersebut dibuat di situs change.org sejak Senin (3/10/2022). Hingga Kamis (6/10/2022) pukul 05.30 WIB, netizen yang menandatangani petisi tersebut sudah mencapai 5 ribuan orang.
Berikut isi petisi lengkapnya:
Perhimpunan Jurnalis Rakyat memulai petisi ini kepada PSSI
Sabtu, 1 Oktober 2022, Sepak bola Indonesia berduka. Ratusan nyawa melayang usai menonton pertandingan besar antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi sepakbila terbesar sepanjang sejarah sepakbola di Indonesia
Para suporter tewas karena sesak nafas usai terkena gas air mata dan berdesakan di pintu keluar usai Arema menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya.
Tragedi Kanjuruhan ini sungguh disayangkan karena merusak citra sepak bola Indonesia yang mulai bangkit dan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Sebelumnya Polres Malang sudah meminta pertandingan itu digeser ke sore hari. Pukul 15.30. Jangan malam hari, pukul 20.00. Polisi sudah mengantisipasi apa yang rawan. Ini bukan pertandingan biasa. Ini Arema lawan Persebaya.
Arema FC juga sudah setuju digeser ke sore hari. Dikirimlah surat ke PSSI Pusat. Tanggal 12 September 2022. Dalam hal ini ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).