Kasus Brigadir J

Brigadir J Memohon-mohon Sambil Jongkok di Hadapan Ferdy Sambo, Bharada E Dipaksa Tetap Tembak

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman Brigadir J (kiri) dan Brigadir J bersama Irjen Ferdy Sambo (kanan). Brigadir J yang sudah kesakitan dianiaya, dalam keadaan berjongkok ia sempat mengucapkan permohonan terakhirnya kepada Ferdy Sambo namun tak digubris.

Saat menjambak, wajah Brigadir J pun diarahkan Ferdy Sambo agar bisa menatap matanya.

“Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Ricky disuruh panggil Yoshua.

Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok ( Brigadir J).

Informasi dari Bharada E yang suruh Brigadir J jongkok adalah si bosnya, ya seorang atasannya di sana (Ferdy Sambo),” kata Muhammad Burhanuddin.

Namun, posisi Putri Candrawathi berada di kamar lantai satu. Tidak di lokasi eksekusi.

Selanjutnya, saat disinggung apakah Brigadir J dieksekusi saat jongkok?

Burhanuddin mengatakan sebelum dieksekusi, rambut Brigadir J sempat dipegang, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak Brigadir Yoshua.

“Katanya ( Bharada E), diapakan dulu rambutnya ( Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak.

Woy tembak, tembak dia, tembak gitu,” ungkap Muhammad Burhanuddin.

Kemudian, ketika ditanya siapa yang pengang rambut Brigadir J, Burhanuddin katakan si bosnya ( Ferdy Sambo) yang pegang rambutnya Brigadir J, dengan pengertian rambut Brigadir Yoshua dijambak.

Namun, ia tegaskan untuk proses selanjutnya tidak diceritakan lagi oleh Bharada E.

“Cuman dia ( Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” tuturnya.

Selanjutnya, disinggung tentang Bharada E mengetahui motif perintah penembakan itu, Bharada E belum buka suara.

“Cuma dia hanya bilang ada peristiwa yang dari Magelang. Cuma itu aja dia bilang gitu,” katanya.

Kronologi Menurut Deolipa : Brgadir J Jongkok Ucap Permohonan Terakhir ke Ferdy Sambo

Halaman
123

Berita Terkini