Bocah Meninggal

Kasus Bocah SD Diseleding dan Ditindih Disebut Karena Pengaruh Konten Kekerasan, Ini Kata LPAI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LPAI Indramayu saat mendatangi rumah duka Evan Fadly di Desa/Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (1/8/2022).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pengaruh konten kekerasan sangat rentan ditiru anak-anak. 

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indramayu meminta agar hal tersebut bisa menjadi perhatian semua pihak.

Koordinator LPAI Indramayu, Adi Wijaya menyampaikan, jangan sampai kejadian yang menimpa Evan Fadly, bocah usia 10 tahun warga Desa/Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu kembali terulang.

Evan Fadly diketahui diseleding dan ditindihi teman-temannya saat bermain di sekolah, kejadian itu terjadi saat ia duduk di bangku kelas 3 SD pada 2020 lalu.

Baca juga: LPAI Bantah Kasus Bocah SD Diseleding, Ditindihi dan Kini Meninggal Adalah Bullying, Ini Faktanya

Sejak kejadian tersebut, Evan Fadly sakit parah dan tidak bisa sekolah, tulang belakangnya bengkok dan kini meninggal dunia pada Sabtu (30/7/2022) kemarin.

Belakangan diketahui, kondisi Evan Fadly diperparah karena sakit kelainan tulang yang dialaminya sejak kecil.

"Kami mengira mungkin ini pengaruh media sosial, mungkin anak-anak itu melihat tayangan kekerasan seperti smackdown atau semacamnya lalu ditiru," ujar dia saat mengunjungi rumah duka kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/8/2022).

Kondisi Evan Fadly, bocah yang meninggal dunia karena diseleding dan ditindihi temannya saat sakit. (IStimewa)

Pada kesempatan itu, Adi Wijaya juga membantah kabar Evan Fadly menjadi korban bullying tidak benar, seperti yang beredar di media sosial.

Baca juga: Shodikin Menangis Ceritakan Kondisi Keponakannya Diseleding dan Ditindih di Sekolah, Kini Meninggal

Kejadian itu murni kecelakaan saat anak bermain. 

Berdasarkan keterangan keluarga, bocah tersebut bahkan ingin kembali sekolah dan berkumpul lagi dengan teman-temannya. Namun, kondisinya tidak memungkinkan.

Dalam hal ini, LPAI juga meminta kepada pihak sekolah untuk bisa lebih mengawasi anak-anak ketika bermain di sekolah.

"LPAI tentunya sangat menyesalkan sekali, kami juga mengimbau agar masyarakat maupun guru lebih mengawasi apa yang ditonton anak-anak agar jangan sampai mereka tiru," ujar dia.

Berita Terkini