TRIBUNCIREBON.COM - Akhirnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi berbagai kritikan hingga cibiran tentang dirinya.
Terlebih kabar terakhir soal penunjukkannya dalam mengurai masalah minyak goreng.
Menurut Luhut, seperti dilansir dari Tribunnews.com, tidak penting siapa yang akan membantu menyelesaikan permasalahan minyak goreng.
Yaitu agar pasokan dan harga minyak goreng dapat kembali normal.
Tujuannya, agar rakyat dan negara dapat segera keluar dari masalah yang berkepanjangan ini.
"Itu yang penting dipikirkan. Bukan hanya sekadar siapa yang nanganin, si itu nanganin."
Baca juga: Luhut Ditunjuk Tangani Minyak Goreng, Komisi VI DPR: Preseden Buruk Tata Kelola Pemerintahan
"Mau siapa kek yang nanganin, yang penting beres."
"Buat saya, ingat itu, berpegang teguh pada tujuan," jawab Luhut dikutip dari Kompas.com.
Bulan Juni nanti, Luhut akan melakukan audit terhadap perusahaan minyak kelapa sawit.
Menurut Luhut, audit dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bisnis sawit yang ada.
Ia juga akan memastikan pembangunan kantor pusat perusahaan sawit, berada di Indonesia.
Kantor pusat perusahaan sawit wajib berada di Indonesia.
Pasalnya masih banyak perusahaan sawit yang berkantor pusat di luar negeri, sehingga menyebabkan Indonesia kehilangan potensi pendapatan dari pajak.
Baca juga: Juni Mendatang, Luhut akan Audit Seluruh Perusahaan Sawit: Belum Pernah Sepanjang Sejarah
"Bayangkan dia punya 300-500 ribu (hektare), headquarter-nya di luar negeri, dia bayar pajaknya di luar negeri. Not gonna happen. You have to move your headquarter to Indonesia. (Tidak boleh. Kamu harus pindahkan kantor pusatmu ke Indonesia)," tegas Luhut.
Yakin Beres