Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pria berkaus putih tampak merapikan dagangannya di salah satu kios yang berada di Pasar Pagi, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Kamis (31/3/2022).
Ia pun terlihat menjejerkan minyak goreng kemasan dua liter dari kardus ke meja yang tinggi dan panjangnya kira-kira mencapai satu meter.
Namun, pria bernama Johan (57) itu tampak hanya memajang tiga minyak goreng kemasan tepat di samping tumpukan telur dan seember bawang putih di meja tersebut.
"Enggak perlu dipajang banyak-banyak, toh yang belinya juga jarang," kata Johan sambil tersenyum saat ditemui di kiosnya, Kamis (31/3/2022).
Johan pun menaruh kardus berisi minyak goreng kemasan itu ke dalam kiosnya, kemudian merapihkan tumpukan telur yang sempat bergeser tersenggol tangannya.
Ia mengatakan, minyak goreng merek Hemart tersebut dijual seharga Rp 24 ribu per liter.
Padahal, Johan membelinya seharga Rp 24 ribu perliter juga.
Namun, ia mengaku tidak masalah meski tidak mendapatkan keuntungan dari penjualan minyak goreng kemasan itu karena harga jual dan belinya sama.
"Saya jual sama seperti harga belanjanya, biar saja, yang penting laku. Soal tidak dapat untung tidak masalah, saya pasrah saja," ujar Johan.
Baca juga: Operasi Pasar di Cigasong Majalengka, Minyak Goreng Curah Rp 14 Ribu per Liter
Johan mengaku tak tega terhadap pelanggannya karena mahalnya harga minyak goreng kemasan dari distributornya sehingga tak mengambil keuntungan.
Selain itu, ia menjual minyak goreng kemasan tersebut menggunakan sistem titip, yakni barang dikirim dahulu oleh distributor dan setelah jatuh tempo baru dibayar sesuai jumlah yang terjual.
Namun, pihaknya mengakui hampir dua pekan terakhir dari satu dus berisi 12 minyak goreng kemasan dua liter baru tiga yang terjual.
Padahal, menurut dia, biasanya satu dus minyak goreng kemasan tersebut ludes diburu pembeli maksimal dalam waktu dua hari saja.
"Jatuh temponya dua minggu, mungkin besok dari distributornya datang, dan sampai sekarang masih banyak yang belum laku," kata Johan.