Masih dikatakan Uun Suryana, sebelum perayaan Imlek, patung dewa-dewi di Vihara Dharma Rahayu dikumpulkan untuk dimandikan.
Uniknya, patung-patung dewa itu tidak boleh dimandikan oleh sembarang orang, hanya juru kunci atau biokong yang boleh memandikannya.
Cara memandikannya pun dengan menggunakan kain lap yang sudah direndam dengan bunga melati.
Baskom yang digunakan untuk merendam kain basah pun harus berwarna merah.
Hal ini sudah menjadi tradisi secara turun menurun di Vihara setempat.
"Kalau ornamen vihara lainnya tidak apa-apa dimandikan oleh lain, tapi khusus patung dewa harus juru kunci," ujar dia.