SOSOK Serda Rizal yang Gugur di Papua Merupakan Anak Sholeh, Selalu Puasa Senin Kamis

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI Berduka Dua Prajurit Yonif R 408/SBH Gugur Diserang KKB di Distrik Gome Puncak Papua. Serda Rizal anggota Yonif Raider 408/Suhbrastha gugur diserang KKB di Distrik Gome Puncak Papua Kamis 27 Januari 2022

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Serda Mochamad Rizal Maulana Arifin yang gugur saat baku tembak dengan kelompok sparatis teroris Papua, Kamis (27/1/2022), merupakan sosok anak yang sholeh.

Ayahanda Serda Rizal, Aca Suhendar (52), mengatakan dalam kesehariannya taat dalam beribadah.

Serda Rizal semasa hidupnya dikatakan Aca, selalu puasa Senin Kamis.

"Dalam masalah keagamaan, dia anak soleh, jauh lebih taat, daripada saya selaku orang tuanya," ujar Aca, saat ditemui di rumah duka, di Kampung Bojong Suren RT 01, RW 11, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).

Menurut Aca, almarhum selalu puasa sunah Senin dan Kamis.

"Sejak  SMA sampai sekarang dia belum pernah meninggalkan puasa sunnah, yang Senin Kamis," kata Aca, hingga meneteskan air mata mengingat almarhum.

Ayah Serda Mochamad Rizal, Aca Suhendar (52) (Tribun Jabar/Lutfi)

Baca juga: Serda Rizal Gugur Ditembak KKB, KSAD Jenderal Dudung Langsung Telepon Keluarganya dan Rencanakan Ini

Bahkan kata Acha, minggu-minggu kemarin, saat almarhum video call bersamanya, ia sedang berpuasa.

"Bahkan sama mamanya juga di suruh udah aja makan obat (karena sedang sakit), katanya biarin aja pas buka puasa," kata Acha.

Rizal merupakan anak kedua dari dua bersodara, anak dari pasangan Aca dan Shinta Wulan Ningsih (48).

Aca memaparkan, sebelumnya Rizal, bertugas di Purbalingga 406, setelah itu ditugaskan ke papua pada tahun 2019.

"Sepulang dari papua dia dikursuskan selama 5 bulan di Cimahi Infanteri Kepelatihan, habis kursus dia ke Purbalingga lagi, terus dari Purbalingga di tarik ke Sragen  408," kata Aca.

Lalu, kata Aca, diberangkatkan lagi ke Papua pada agustus 2021.

"Rencananya pulang bulan Mei," kata dia.

Namun kenyataannya berbeda, Serda Mochamad Rizal, gugur dalam kontak senjata dengan kelompok sparatis teroris Papua.

Rencananya Jenazah akan tiba di Bandung besok malam, dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra haru Sabtu.

Sebelumnya disebutkan bahwa sosok Serda Rizal berasal dari Kampung Bojong Suren, RT 01, RW 11, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot.

Serda Mochamad Rizal, merupakan satu dari tiga anggota TNI yang gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua, sekiatar pukul 05.30 WIT.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Numbuk Telenggen menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (27/1/2022) pagi.

Akibat aksi penyerangan tersebut dua prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri dari Satgas Pantas Mobile Yonif R 408/SBH gugur.

Prajurit TNI AD yang gugur masing-masing atas nama Serda Rizal dan Pratu Baraza.

Jenazah keduanya direncanakan akan di evakuasi ke Timika.

Setelah aksi penyerangan pertama, KKB kembali melepaskan serentetan tembakan yang menyebabkan dua anggota TNI terluka.

Dua anggota TNI yang terluka masing-masing atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful.

Dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Pratu Rahman dan Pratu Saeful dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.

Sayangnya, Pratu Rahman dinyatakan gugur setelah tim dokter berupaya melakukan tindakan penyelamatan.

Baca juga: KKB Pimpinan Lamek Taplo Baku Tembak dengan Satgas Damai Cartenz Polri, Satu Prajurit Tertembak

Sedangkan Pratu Saeful hingga kini kondisinya masih kritis.

"Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, mengakibatkan dua personel terluka. Pratu Rahman tak tertolong sedangkan Pratu Saeful kondisinya kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

OPM Klaim Penyerangan

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan Numbuk Telengen sebagai komandan lapangan.

"Komandan lapangan Numbuk Telenggen dengan pasukannya pada pukul 09.37 pagi waktu Papua, serang Pos Koramil Distrik Gome tanah merah Kabupaten Puncak, dan dalam serangan ini dua orang anggota TNI tertembak," ujarnya, Kamis (27/1/2022) pagi.

Baca juga: Kronologi Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Maybrat Papua

Serangan tersebut, kata Sebby, di bawah komando Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Gen Goliath Tabuni, Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggen, Panglima Kodap Ilaga Penny Murib, Panglima Kodap Sinak Militer Murib, dan Komandan Lapangan Numbuk Tekenggen.

Buronan TNI-Polri

Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.

Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.

Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.

Numbuk Telenggen diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak.

Kejadian itu pada 14 April 2021.

Baca juga: Kapolda Papua Larang Anggotanya Serang Duluan KKB 

Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.

Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.

"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).

Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.

Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya.

Berita tentang KKB

Berita Terkini