PROFIl Yonif Raider 408/SBH, Satuan Elite Tempat Tugas Serda Rizal yang Gugur Ditembak KST Papua

Penulis: Machmud Mubarok
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yonif Raider 408/Suhbrastha

TRIBUNCIREBON.COM - Serda Muchamad Rizal Maulana Arifin gugur ditembak orang-orang Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua. Serda Rizal diketahui merupakan personel dari Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha atau Yonif Raider 408/SBH yang bermarkas di Sragen.

Berikut ini profil pasukan elite Yonif Raider 408/Suhbrastha yang merupakan batalyon infanteri elite organik di bawah Kodam IV/Diponegoro. Yonif Raider Mekanis 408/SBH sekarang berada di bawah komando langsung Korem 074/Warastratama yang berkedudukan di Jl. Sukowati, Kabupaten Sragen.

Markas Komando Yonif RM 408/SBH berada di Kabupaten Sragen, Markas Kompi Senapan A berada di Kabupaten Sragen, Kompi Senapan B berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Kompi Senapan C, Kompi Bantuan dan Kompi Markas berada di Kabupaten Sragen.

Baca juga: SOSOK Serda Mochamad Rizal, Prajurit TNI dari Yonif 408/SBH yang Gugur Ditembak Teroris Papua

Baca juga: Serda Mochamad Rizal Gugur Ditembak KKB, Ayahnya di Dayeuhkolot Ungkap Pesan Ini

Dilansirdari Wikipedia, cikal bakal Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha adalah Yon III Resimen 19 Divisi III pada tahun 1945. Dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Batalyon ini mengalami berbagai perubahan, perombakan, pergantian atau penambahan personel dan susunan organisasinya.

Sebagai dasar asal mulanya Yonif 408 adalah Batalyon III Resimen 19 Divisi III yang merupakan penjelmaan dari beberapa satuan sejak lahirnya Tentara Republik Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Sebagai Komandan Batalyon yang pertama adalah Mayor Ahmad Yani. Dengan perubahan-perubahan nama, perkembangan organisasi militer dengan susunannya serta kebutuhan perjuangan negara pada waktu itu, maka satuan ini mengalami beberapa kali perubahan nama.

Dari empat Batalyon yang berada di bawah Komando Resimen 19 Divisi III dibentuk satu Batalyon yang baru dengan mengambil inti-inti dari keempat Batalyon itu sebagai Batalyon inti yang setiap saat dapat digerakan (Mobil) ke setiap medan pertempuran, sebagai kesatuan pemukul pada waktu itu, yaitu: Batalyon Mobil I Brigade 9 Divisi III dengan pimpinannya Mayor A Yani dan didampingi oleh Kepala Stafnya/Wadanyon Kapten Bintoro.

Dengan diangkatnya Mayor A. Yani menjadi Komandan Brigade 9 Divisi III maka batalyon ini dipimpin oleh Mayor Soeryo Soempeno dengan Ka Stafnya Kapten Soerahmad, yang tadinya menjabat sebagai Komandan Batalyon Mobil II Brigade 9 Divisi III.

Prajurit TNI Yonif Raider 408/SBH mencium pataka sebelum berangkat tugas. (Twitter/Raider 408 Suhbrastha)

Dengan pengangkatan Mayor Soeryo Soempeno ini sebagai Komandan Batalyon, Batalyon Mobil I kembali mendapat perubahan nama sesuai dengan perkembangannya menjadi Batalyon V Brigade 9 Divisi III Pangeran Diponegoro.

Dengan adanya RE dan RA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi) pada awal tahun 1950 setelah kembalinya semua kesatuan-kesatuan dari medan gerilya dan semua kesatuan disempurnakan maka Batalyon V Brigade 9 Divisi III diubah menjadi Batalyon ”A” Brigade 9 Divisi III dengan tidak ada perubahan Komandan Batalyonnya.

Pada tanggal 1 Pebruari 1951 Batalyon ini diubah dan diresmikan menjadi Batalyon 427 Brigade Q Divisi III.

Dengan dibaginya Teritorium IV/Pangeran Diponegoro menjadi 4 Resimen Infanteri pada tanggal 8 Pebruari 1952 dengan batalyon-batalyon ROI-1 (Rangka Organisasi Infanteri-1) maka Batalyon 427 Brigade Q Divisi III menjadi Batalyon ROI-1 440 di bawah Komando, Resimen Infanteri 14 Salatiga, dengan kedudukan Komando Batalyon tetap di Ambarawa, ini terjadi pada tanggal 1 Oktober 1952 (TMT 1-10-1952).

Pada tanggal 30 April 1962 Batalyon Infanteri 440 Korem 073 didislokir di bawah pimpinan/organisasi Komando Brigif-5 Dam VII/Diponegoro.

Batalyon Team Pertempuran H Brigade Infanteri-5
Dalam rangka penugasan Brigif-5 ke Kalimantan Barat Th 1964 Yonif 440 disusun menjadi Batalyon Team Pertempuran dan ditambah 2 Ki dari Batalyon 452 menjadi BTP ”H” Brigif-5.

Setelah kembali tugas dari Kalbar pada pertengahan Th 1966 Batalyon kembali ke susunan lama tetap menjadi Batalyon 440.

Halaman
12

Berita Terkini