Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Musim hujan dengan instensitas hujan selalu tinggi memuat Iroh (91) semakin tak bisa berbuat banyak.
Warga Dusun Sadang RT03/05 Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat itu hanya bisa bertahan di rumahnya yang nyaris roboh.
Kekhawatiran akan rumah roboh, selalu menjadi teman perempuan tua itu sehari-hari.
Iroh tinggal sebatang kara di rumah panggung berdinding anyaman bambu.
Di rumahnya itu, nyaris tak ditemukan barang berharga, bahkan sekedar alat untuk memasak, dan kamar mandi.
Karena sudah sepuh dan kini berkurang daya pendengarannya, Iroh tidak bisa bekerja.
Dia hidup mengandalkan pemberian dari adiknya, Indin (70).
Rumah yang ditinggalinya itu sudah tidak layak huni.
Namun, rumah Iroh tak jua mendapatkan respons untuk diperbaiki oleh Pemerintah, meski sejumlah upaya telah dilakukan Indin.
Indin pernah mengajukan perbaikan rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
"Yang dulu sudah (diajukan), tapi enggak datang-datang," kata Indin di lokasi rumah Iroh, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Ibu 72 Dipolisikan 5 Anaknya Sekaligus, Padahal Terkena Stroke dan Terbaring Lemah, Ini Penyebabnya
Sabtu pagi, di dekat rumah Iroh, ada kunjungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang dan Jawa Barat.
Mereka adalah Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra dan Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari.
Kedua anggota dewan itu menyempatkan untuk datang ke rumah Iroh dan sedikit mengobrol.
Irwansyah mengatakan pihaknya akan menelusuri apakah rumah Iroh itu sudah dicanangkan untuk tersentuh program pemerintah.
Jikapun belum, dia akan berupaya dengan beragam cara agar rumah tersebut menjadi rumah yang kembali layak dihuni oleh orang. Termasuk dengan cara gotong royong.
"Pemerintah itu kan kalau memberi bantuan ada waktunya. Kalau dengan cara yang lain bisa, akan dilakukan dengan cara itu, dengan gotong royong," kata Irwansyah kepada TribunJabar.id di rumah Iroh.
Irwansyah sendiri mengatakan bahwa rumah tersebut menurut pengamatannya sudah tidak layak untuk ditinggali oleh Iroh.
Baca juga: Nasib Nenek Aisyah Dibuang Anak dan Menantunya Sendiri, Kini Dirawat Seorang Ustaz di Riau
"Kami nanti perjuangkan agar rumah Bu Iroh ini diperbaiki, yang penting ada niat baik," ucap Irwansyah seraya menyantuni uang tunai kepada Iroh.
Iroh sendiri yang duduk di geladak rumahnya tepat di depan pintu, hanya bisa terdiam mematut-matut pendengarannya.
Ineu Purwadewi tampak mengampirinya, berbicara kepada Iroh dengan bahasa Sunda yang santun.