"Dalam apel sudah saya ingatkan bahwa pengamanan mahasiswa agar humanis. Saya sudah tegaskan agar tidak ada kekerasan," tambahnya.
Baca juga: Anggota Polisi yang Viral Banting Mahasiswa di Tangerang Diperiksa Propam Mabes Polri
Di sisi lain, Wahyu juga buka suara mengenai kondisi korban setelah dipiting, dibanting, dan ditendang oknum polisi.
Menurutnya, korban dalam keadaan sehat.
"Kondisinya masih sehat," ucapnya pada awak media, dikutip dari Kompas.com.
"Yang bersangkutan (peserta aksi yang dibanting) akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis," tambahnya.
Wahyu mengungkapkan, peserta demo lain yang ditangkap bakal menjalani skrining tes Covid-19.
Sebagai informasi, karena demo itu berujung ricuh, polisi menangkap beberapa peserta aksi.
Baca juga: Kronologi Manusia Silver Tewas Tenggelam di Tangerang, Berawal Lomba Renang dengan Teman di Sungai
Baca juga: Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Tewasnya 5 Orang dalam Gorong-gorong di Tangerang
Namun, hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah peserta aksi demo yang ditangkap.
"Semua yang diamankan masih dilakukan swab (skrining tes Covid-19)," ucap Wahyu.
Kabid Humas Polda Banten ABKP Shinto Silitonga sebelumnya mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui identitas polisi yang membanting pedemo tersebut.
Pihaknya bakal menyelidiki kronologi kejadian tersebut.
Shinto memastikan, Polda Banten bakal memberikan sanksi kepada oknum tersebut.
Pengunjuk rasa yang mengalami aksi represif saat demonstrasi di halaman Kantor Bupati Kabupaten Tangerang kini diamankan di Polresta Tangerang, Tigaraksa.
Mahasiswa bernama Fariz itu sempat mengalami kejang-kejang usai dibanting polisi yang mengamankan demo yang berujung ricuh itu.
"Namanya Fariz dari Himata," ujar Fariz dalam sebuah video singkat yang diunggah akun Instagram merekamtangerang, Rabu (13/10/2021).