Virus Corona Mewabah

Duh, Pandemi Covid-19 Saja Belum Beres, Pakar Kesehatan Sudah Prediksi Bakakl Ada Pandemi Baru

Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19

TRIBUNCIREBON.COM, CANBERRA - Saat ini seluruh masyarakat dunia sudah tak sabar ingin segera terlepas dari pandemi Covid-19 atau virus corona.

//

Sejak adanya pandemi Covid-19 atau virus corona, tatanan kehidupan di dunia pun berubah.

Adapun Covid-19 atau virus corona ini sudah merenggut nyawa jutaan manusia jika jumlah keseluruhannya digabung.

Belum tahu kapan pandemi Covid-19 atau virus corona akan berakhir.

Belum juga berkahir pandemi Covid-19 atau virus corona ini, sejumlah pakar kesehatan sudah berbicara soal kemungkinan pandemi yang akan terjadi lagi setelah Covid-19 atau virus corona.

Ya, para pakar kesehatan mengatakan, akan lebih banyak lagi pandemi terjadi di masa depan. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Menggila di Indonesia, Berikut Doa & Dzikir Agar Terhindar dari Virus Corona

Dalam 20 tahun terakhir saja, kita sudah mengalami lima pandemi besar yaitu SARS, MERS. Ebola, flu burung, dan flu babi.

Meski penyakit-penyakit tersebut sudah memberikan kita ilmu, tapi tetap saja dunia tidak bersiap diri saat pandemi Covid-19. 

Penyebarannya yang cepat menunjukkan betapa bahayanya dunia yang semakin global ini saat terjadi pandemi. 
Kenapa penyakit lebih mudah menular? 

Menurut Victoria Brookes, dosen senior masalah kesehatan penduduk di Charles Sturt University, di masa lalu satu penyakit muncul di salah satu bagian dunia, namun kemudian selesai sebelum menyebar ke negara lain. 

"Sekarang adanya perdagangan global dan perjalanan global membuat penyakit bisa membuat manusia membawanya menyebar dengan cepat," katanya.

Globalisasi juga menyebabkan perubahan besar terkait kondisi penyakit menular, khususnya penyakit yang berasal dari kehidupan alam liar. 

Dengan peningkatan jumlah penduduk, kota semakin diperluas ke kawasan alam liar, sehingga menggangu pola kehidupan dan membuat binatang tertekan. 

Dengan ekosistem hancur, binatang dengan manusia semakin memiliki kontak lebih dekat, akibat kerusakan hutan dan menurunnya kualitas lingkungan, sehingga terjadi "loncatan antar spesies". Inilah yang diperkirakan sedang terjadi saat pandemi virus corona.

"Salah satu penyebab utama munculnya penyakit-penyakit baru adalah meningkatnya interaksi antara manusia dan binatang," kata Hassan Vally dari La Trobe University di Melbourne. 

Halaman
1234

Berita Terkini