Pria Ini Rela Blusukan Ke Hutan Cadas Pangeran Demi Mencari Kolang Kaling, Untuk Dijual Saat Ramadan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Odang (65),warga Warga Dusun Pasirucing, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang saat memiliah kolang kaling yang diambil dari Hutan Cadas Pangeran.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Warga Dusun Pasirucing, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang selama bulan Ramadan pergi ke hutan di Kawasan Cadas Pangeran untuk mencari Caruluk atau kolang kaling.

Pasalnya, selama Ramadan ini kolang kaling banyak diburu masyarakat untuk dijadikan bahan hidangan saat berbuka puasa.

sehingga mereka memanfaatkan momen ini sebaik mungkin untuk mendulang pundi-pundi rupiah.

Mereka setiap hari dari mulai pagi hingga sore hari rela belusukan untuk masuk ke dalam hutan Cadas Pangeran demi mendapatkan buah kolang kaling yang banyak.

Baca juga: Tiga Maling di Sumedang Gondol Besi dari Gudang Logistik, Korban Rugi Rp 25 Juta, Pelaku Ditangkap


Setelah terkumpul, buah tersebut direbus dan isinya diambil atau dikupas. Setelah itu, kolang-kaling sudah siap untuk dijual untuk hidangan berbuka puasa selama bulan Ramadan.

"Saya mencari buah kolang kaling hingga kedalam hutan di kawasan Cadas Pangeran," ujar warga Pasirucing, Odang (65) di rumahnya, Minggu (25/4/2021).

Menurut Odang, Bulan Ramadan ini memang menjadi berkah bagi petani kolang kaling di kawasan hutan Cadas Pangeran karena penghasilannya bisa bertambah dengan menjual kolang kaling tersebut.

"Ya alhamdulillah ada tambahan penghasilan, karena saya tidak kerja, hanya membuka warung kecil kecilan saja," katanya.

Odang mengatakan, hasil panen kolang kaling di kawasan hutan Cadas Pangeran itu terkadang tidak menentu, tetapi setiap harinya dia bisa mendapatkan5 hingga 10 kilogram.

Baca juga: Aurel Hermansyah Nekat Masuk Kamar Pakai APD, Demi Suapi Atta Halilintar yang Positif Covid-19

Baca juga: Firman Utina Sebut Persib vs Persija Nanti Malam Bakal Menegangkan: Maung Harus Berjuang Lebih Keras


"Kalau penjualan paling banyak sehari 10 kilogram," ucap Odang.

Kolang kaling tersebut, kata Odang, dijual Rp 10 ribu per kilogram kepada pembeli yang datang langsung ke rumahnya, yang berada di sekitar pinggir Jalan Raya Bandung-Cirebon.

Odang mengaku, selama ini belum pernah menjual kolang kaling ke pasar karena sudah banyak pembeli yang setiap hari datang ke warung miliknya.

"Ini kan di pinggir jalan, jadi pembeli datang ke sini, kadang dibeli bandar juga," katanya.

Ia mengatakan, sudah 5 tahun berjualan kolang kaling saat Bulan Ramadan dan selama itu pula, permintaan kolang kaling tersebut setiap tahunnya selalu banyak.

Namun, menurut Odang, harga Rp 10 per kilogram untuk tahun ini terhitung masih murah karena dia juga harus mengeluarkan uang untuk upah mengupas buah kolang kaling.

"Semoga semakin banyak yang suka kolang kaling, buat buka puasa, biar berkah buat keluarga petani kolang kaling," ujar Odang.

Berita Terkini