Info Gempa Bumi

Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Mengguncang Jayapura, Tidak Menimbulkan Tsunami, Warga Diminta Waspada

Penulis: Machmud Mubarok
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gempa

TRIBUNCIREBON.COM - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,6 baru saja mengguncang bumi Jayapura, Jumat (12/3/2021) sekitar pukul 08.16 WIB.

Informasi dari akun Instagram BMKG @infobmkg menyebutkan gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa berada di koordinat -4.23 LU 
138.90 BT dengan kedalaman 10 km, arah 27 km Tenggara JAYAWIJAYA.

Ini merupakan gempa ketiga kalinya yang mengguncang Jayapura dalam waktu dua hari berturut-turut.

Sebelumnya diberitakan, gempa mengguncang Jayapura dua kali, Kamis (11/3/2021).

BMKG menginformasikan gempa pertama terjadi pada pukul 04:41:31 WIB, dan gempa kedua pada pukul 06:57:11 WIB.

Adapun gempa tersebut berkekuatan 3,2 dan 2,8 Magnitudo.

Baca juga: GEMPA BUMI Menghantui Indonesia, Terjadi di Sulawesi, Minahasa Selatan, Sebelumnya di Konawe Selatan

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Bandung Punya Sesar Aktif di Selatan, Dulu Pernah Gempa 9 Kali dalam 1 Hari

gempa guncang Jayapura (bmkg.go.id)

Titik kedalaman kedua gempa tersebut sama, yakni 10 Kilometer.

Sementara untuk pusat gempa yang pertama berada di darat 34 km tenggara Jayapura.

Pusat gempa yang kedua berada di darat, hanya titiknya ada di 26 km Barat Daya Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,5 Magnitudo Mengguncang Bengkulu Tadi Malam, Begini Keterangan BMKG

gempa guncang Jayapura (bmkg.go.id)

Sementara titik lintang bujurnya, gempa pertama berada di 2.89 LS 140.41 BT, sedangkan gempa kedua ada di 2.72 LS 140.21 BT.

Guncangan kedua gempa tersebut hanya dirasakan di Jayapura dengan skala getaran III (MMI).

Baca juga: Muncul Klaster Senam Aerobik, 45 Warga Puspahiang Tasikmalaya Positif Covid-19, Begini Kronologinya

Baca juga: Semakin Dekat Momen Pernikahan Aurel dan Atta Halilintar, Anang Hermansyah Makin Galau, Ini Sebabnya

Gempa Hantui Indonesia

Gempa bumi baru saja terjadi di barat daya Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (10/3/2021) pukul 19.50 WIB. 

Gempa bumi dengan magnitudo 4,3 itu terjadi di titik koordinat 1,02 LU-124,49 BT.

Pusat gempa berada di darat, 24 kilometer barat daya Amurang, di kedalaman 10 kilometer.

Getaran di Modayag (MMI III), Amurang (MMI III), dan Tomohon (MMI II), Motoling (MM IV), dan Tenga (MMI III).

Sebelumnya, pada pukul 18.21 WIB, gempa juga terjadi di Sulawesi, tapi tepatnya di 5 kilometer tenggara Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer itu berkekuatan magnitudo 2,8.

Titik gempa berada di koordinat 4,08 LS-122,42 BT.

Dalam twit di Twitter @infoBMKG, getaran gempa dirasakan di Ranomeeto, MMI II-III.

Cara selamatkan diri

Bagaimana petunjuk aman mengenai cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi?

Adanya guncangan gempa kadang membuat kita bingung bagaimana cara berlindung dari gempa.

Guncangan gempa memang berpotensi menyebabkan bahaya, apalagi jika gempa tersebut berkekuatan besar.

Guncangan tersebut bisa menyebabkan bangunan hingga tiang yang kokoh runtuh.

Selain itu, gempa bumi juga bisa memicu longsor dan keretakan tanah.

Lalu, apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa?

Baca juga: Dua Gempa Bumi Guncang Nabire Papua Malam Ini, Pusatnya di Darat, Magnitudo 4,3 dan 3,3

Dalam situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG ada tips saat terjadi gempa.

Satu di antaranya adalah cara berlindung dari gempa saat berada di dalam bangunan. Berikut ini yang harus dilakukan:

1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan lain-lain.

2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.

3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

Lalu bagaimana cara berlindung dari gempa saat berada di luar bangunan? Ini yang harus dilakukan agar aman.

1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain.

2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Doa Saat Terjadi Gempa

Adanya guncangan gempa tidak bisa dihindari. Selain menyelematkan diri, Anda bisa memanjatkan doa saat terjadi gempa.

Peristiwa alam yang bisa menyebabkan bencana ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Terlebih, terjadinya gempa bumi bisa membuat kita panik dan takut.

Oleh karena itu, sahabat muslim dapat memanjatkan doa saat terjadi gempa sebagaimana anjuran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Doa ini merupakan doa memohon keselamatan dan kebaikan dari apa yang terjadi.

Berikut ini doa saat ada gempa, dikutip dari berbagai sumber.

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ

"ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH."

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini.

"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."

Syariat Gempa dalam Islam

Sahabat beriman, fenomena gempa ini dijelaskan dalam Islam tak lain adalah sebagian dari ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda) kekuasan Allah SWT.

Allah SWT menciptakan sebagaian fenomena alam seperti gempa untuk menunjukkan kekuasaan-Nya agar makhluknya manusia takut akan ketetapan-Nya.

Meujuk pada hukum alam atau sunnatullah, bumi memiliki hikmah, di mana tanah termasuk pergerakan gunung dan lapisan dalam bumi.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Naml : 27.

“Dan kamu sangka gunung-gunung itu tetap ada di tempatnya, padahal gunung-gunung itu bergerak seperti awan yang bergerak. Allah telah membuat segala sesuatu dengan kokoh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Allah SWT Maha Berkhendak, melalui fenomena itu lah Ia juga memberikan peringatan agar hamba-Nya takut dan kembali mengingat-Nya.

Sebagaimana yang terkandung dalam firman-Nya Al Quran Surat Al Isra: 59.

وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا

“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Israa: 59)

Selain itu dikutip dari rumaysho.com, dijelaskan juga dalam surat lainnya, seperti yang terkandung Al Quran Surat Fusilat: 53.

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Fushilat: 53)

Demikian sejatinya setiap kejadian dan fenomena alam dapat dikatakan sebagai musibah.

Namun musibah yang ditimbulkan berupa disebabkan penderitaan karena juga disebabkan perbuatan manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Asy-Syuura:30)

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30)

Dalam Al Quran, Allah SWT telah membuktikan contoh nyata pada manusia terdahulu, berkaitan dengan musibah dan fenomena alam.

Baca juga: 3 Gempa Bumi Paling Berdampak di Jepang, Telan Banyak Korban Jiwa hingga Timbulkam Tsunami

Bagaimana Allah SWT mengirimkan azab kepada kaum Syuaib, Qorun, kaum Nuh, Tsamud dan lainnya.

Allah SWT menjelaskan tentang kejadian yang menimpa umat terdahulu, dalam Al Quran Surat Al- Ankabut:40.

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)

Demikianlah, masih dikutip dari sumber yang sama, tanda-tanda (gempa) yang Allah SWT turunkan agar hamba-Nya kembali pada-Nya.

Allah SWT senantiasa menunggu taubat dari umat-Nya dari perbuatannya.

Sehingga demikian hamba-Nya itu selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

Dari kejadian gempa atau fenomena alam ini bukan fenomena biasa.

Allah SWT membuat gempa agar umat-Nya merasa lemah di hadapan-Nya, lalu segera bertaubat.

gempa pertama terjadi pada pukul 04:41:31 WIB, dan gempa kedua pada pukul 06:57:11 WIB.

Adapun gempa tersebut berkekuatan 3,2 dan 2,8 Magnitudo.

Baca juga: GEMPA BUMI Menghantui Indonesia, Terjadi di Sulawesi, Minahasa Selatan, Sebelumnya di Konawe Selatan

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Bandung Punya Sesar Aktif di Selatan, Dulu Pernah Gempa 9 Kali dalam 1 Hari

gempa guncang Jayapura (bmkg.go.id)

Titik kedalaman kedua gempa tersebut sama, yakni 10 Kilometer.

Sementara untuk pusat gempa yang pertama berada di darat 34 km tenggara Jayapura.

Pusat gempa yang kedua berada di darat, hanya titiknya ada di 26 km Barat Daya Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,5 Magnitudo Mengguncang Bengkulu Tadi Malam, Begini Keterangan BMKG

gempa guncang Jayapura (bmkg.go.id)

Sementara titik lintang bujurnya, gempa pertama berada di 2.89 LS 140.41 BT, sedangkan gempa kedua ada di 2.72 LS 140.21 BT.

Guncangan kedua gempa tersebut hanya dirasakan di Jayapura dengan skala getaran III (MMI).

Baca juga: Muncul Klaster Senam Aerobik, 45 Warga Puspahiang Tasikmalaya Positif Covid-19, Begini Kronologinya

Baca juga: Semakin Dekat Momen Pernikahan Aurel dan Atta Halilintar, Anang Hermansyah Makin Galau, Ini Sebabnya

Gempa Hantui Indonesia

Gempa bumi baru saja terjadi di barat daya Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (10/3/2021) pukul 19.50 WIB. 

Gempa bumi dengan magnitudo 4,3 itu terjadi di titik koordinat 1,02 LU-124,49 BT.

Pusat gempa berada di darat, 24 kilometer barat daya Amurang, di kedalaman 10 kilometer.

Getaran di Modayag (MMI III), Amurang (MMI III), dan Tomohon (MMI II), Motoling (MM IV), dan Tenga (MMI III).

Sebelumnya, pada pukul 18.21 WIB, gempa juga terjadi di Sulawesi, tapi tepatnya di 5 kilometer tenggara Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer itu berkekuatan magnitudo 2,8.

Titik gempa berada di koordinat 4,08 LS-122,42 BT.

Dalam twit di Twitter @infoBMKG, getaran gempa dirasakan di Ranomeeto, MMI II-III.

Cara selamatkan diri

Bagaimana petunjuk aman mengenai cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi?

Adanya guncangan gempa kadang membuat kita bingung bagaimana cara berlindung dari gempa.

Guncangan gempa memang berpotensi menyebabkan bahaya, apalagi jika gempa tersebut berkekuatan besar.

Guncangan tersebut bisa menyebabkan bangunan hingga tiang yang kokoh runtuh.

Selain itu, gempa bumi juga bisa memicu longsor dan keretakan tanah.

Lalu, apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa?

Baca juga: Dua Gempa Bumi Guncang Nabire Papua Malam Ini, Pusatnya di Darat, Magnitudo 4,3 dan 3,3

Dalam situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG ada tips saat terjadi gempa.

Satu di antaranya adalah cara berlindung dari gempa saat berada di dalam bangunan. Berikut ini yang harus dilakukan:

1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan lain-lain.

2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.

3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

Lalu bagaimana cara berlindung dari gempa saat berada di luar bangunan? Ini yang harus dilakukan agar aman.

1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain.

2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Doa Saat Terjadi Gempa

Adanya guncangan gempa tidak bisa dihindari. Selain menyelematkan diri, Anda bisa memanjatkan doa saat terjadi gempa.

Peristiwa alam yang bisa menyebabkan bencana ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Terlebih, terjadinya gempa bumi bisa membuat kita panik dan takut.

Oleh karena itu, sahabat muslim dapat memanjatkan doa saat terjadi gempa sebagaimana anjuran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Doa ini merupakan doa memohon keselamatan dan kebaikan dari apa yang terjadi.

Berikut ini doa saat ada gempa, dikutip dari berbagai sumber.

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ

"ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH."

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini.

"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."

Syariat Gempa dalam Islam

Sahabat beriman, fenomena gempa ini dijelaskan dalam Islam tak lain adalah sebagian dari ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda) kekuasan Allah SWT.

Allah SWT menciptakan sebagaian fenomena alam seperti gempa untuk menunjukkan kekuasaan-Nya agar makhluknya manusia takut akan ketetapan-Nya.

Meujuk pada hukum alam atau sunnatullah, bumi memiliki hikmah, di mana tanah termasuk pergerakan gunung dan lapisan dalam bumi.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Naml : 27.

“Dan kamu sangka gunung-gunung itu tetap ada di tempatnya, padahal gunung-gunung itu bergerak seperti awan yang bergerak. Allah telah membuat segala sesuatu dengan kokoh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Allah SWT Maha Berkhendak, melalui fenomena itu lah Ia juga memberikan peringatan agar hamba-Nya takut dan kembali mengingat-Nya.

Sebagaimana yang terkandung dalam firman-Nya Al Quran Surat Al Isra: 59.

وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا

“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Israa: 59)

Selain itu dikutip dari rumaysho.com, dijelaskan juga dalam surat lainnya, seperti yang terkandung Al Quran Surat Fusilat: 53.

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Fushilat: 53)

Demikian sejatinya setiap kejadian dan fenomena alam dapat dikatakan sebagai musibah.

Namun musibah yang ditimbulkan berupa disebabkan penderitaan karena juga disebabkan perbuatan manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Asy-Syuura:30)

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30)

Dalam Al Quran, Allah SWT telah membuktikan contoh nyata pada manusia terdahulu, berkaitan dengan musibah dan fenomena alam.

Baca juga: 3 Gempa Bumi Paling Berdampak di Jepang, Telan Banyak Korban Jiwa hingga Timbulkam Tsunami

Bagaimana Allah SWT mengirimkan azab kepada kaum Syuaib, Qorun, kaum Nuh, Tsamud dan lainnya.

Allah SWT menjelaskan tentang kejadian yang menimpa umat terdahulu, dalam Al Quran Surat Al- Ankabut:40.

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)

Demikianlah, masih dikutip dari sumber yang sama, tanda-tanda (gempa) yang Allah SWT turunkan agar hamba-Nya kembali pada-Nya.

Allah SWT senantiasa menunggu taubat dari umat-Nya dari perbuatannya.

Sehingga demikian hamba-Nya itu selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

Dari kejadian gempa atau fenomena alam ini bukan fenomena biasa.

Allah SWT membuat gempa agar umat-Nya merasa lemah di hadapan-Nya, lalu segera bertaubat.

Berita Terkini